Breaking News

Dua Pelajar Tersengat Listrik di Kebun Warga Pasbar, Satu Tewas di Tempat, Satu Kritis: Tragedi yang Mengguncang Talamau

Kapolres Pasaman Barat Sambangi Korban Tersengat Listrik (Dok: Ist)

D'On, Pasaman Barat – 
Suasana duka menyelimuti Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), setelah insiden tragis menimpa dua pelajar pada Sabtu sore, 26 Juli 2025. Kejadian memilukan ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di sebuah kebun milik warga di kawasan Taluak Ambun, Jorong Kemakmuran, Nagari Sinuruik.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, korban tewas adalah Faiz Rahmad Ramadhan (17), seorang siswa kelas XI di SMAN 1 Talamau yang tinggal di Taluak Ambun. Sementara rekannya, Zulfadli (17), warga Jorong Simpang, Nagari Kajai, juga seorang pelajar, kini tengah berjuang antara hidup dan mati di ruang perawatan intensif RSUD Pasbar akibat luka serius yang dideritanya.

Detik-detik Mengerikan: Ketika Aliran Listrik Merenggut Nyawa

Menurut keterangan saksi di lokasi, peristiwa ini berawal saat kedua pelajar itu berada di sekitar kebun milik warga bernama Eri Unjuik. Niat awal mereka hanyalah buang air kecil. Namun tanpa disadari, di kebun tersebut terpasang kawat yang dialiri listrik—diduga dipasang sebagai bentuk penjagaan dari gangguan hewan liar atau pencuri hasil kebun.

Faiz, yang berada lebih dulu di lokasi, secara tidak sengaja menyentuh kawat beraliran listrik. Seketika tubuhnya tersentak keras, kehilangan kesadaran, dan ambruk ke tanah. Zulfadli, yang melihat sahabatnya terkapar, bergegas mencoba menolong, namun nahas, ia juga tersengat arus listrik yang masih mengalir deras melalui kawat tersebut.

Warga sekitar yang mendengar teriakan panik dan melihat kejadian langsung berlari ke lokasi. Namun segalanya sudah terlambat bagi Faiz. Ia dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian dengan luka bakar di beberapa bagian tubuh. Sementara Zulfadli yang masih bernyawa, langsung dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Pasbar dalam kondisi kritis.

Tindakan Cepat Aparat: Lokasi Diselidiki, Pemilik Kebun Diperiksa

Mendapat laporan dari warga, jajaran kepolisian dari Polres Pasaman Barat bergerak cepat. Kapolres Pasbar, AKBP Agung Tribawanto, S.I.K., memerintahkan tim Satreskrim untuk segera turun ke lokasi dan mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Kami sudah melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti, dan meminta keterangan sejumlah saksi. Kasus ini kami tangani secara serius karena menyangkut keselamatan publik,” ujar Kapolres melalui Kasat Reskrim IPTU Fuad.

Polisi kini tengah mendalami motif di balik pemasangan kawat beraliran listrik tersebut. Apakah memang bertujuan untuk mencegah gangguan hewan, ataukah ada unsur kelalaian fatal yang dapat berujung pidana. Segala kemungkinan masih terbuka.

“Kami tidak ingin berspekulasi. Tapi jika dari hasil penyelidikan ditemukan unsur pidana, tentu akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegas AKBP Agung.

Kesedihan Mendalam Keluarga Korban: Menanti Keadilan untuk Sang Anak

Keluarga korban Faiz sangat terpukul atas kepergian anak mereka yang masih duduk di bangku SMA. Ayah Faiz tampak terpaku dalam diam, menahan duka yang terlalu berat untuk diungkapkan. Pihak keluarga berharap, aparat penegak hukum bertindak tegas dan menindak siapa pun yang bertanggung jawab atas insiden ini.

“Kami hanya ingin keadilan. Anak kami meninggal dalam kondisi yang tidak seharusnya terjadi. Harus ada pihak yang bertanggung jawab,” ucap salah satu anggota keluarga dengan suara bergetar.

Warga Resah dan Menyayangkan: “Kenapa Bisa Ada Listrik di Kebun Terbuka?”

Di sisi lain, warga sekitar mengaku sangat terkejut dan prihatin dengan peristiwa ini. Mereka menyayangkan adanya pemasangan kawat listrik di area kebun tanpa pengaman atau tanda peringatan.

“Kebun itu tidak jauh dari rumah penduduk. Harusnya ada pagar atau plang peringatan. Kalau tidak, siapa pun bisa jadi korban,” ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya.

Warga berharap kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi seluruh pemilik lahan, agar lebih bijak dan berhati-hati dalam mengambil langkah pengamanan.

Imbauan dan Langkah Ke Depan dari Pihak Kepolisian

Kapolres Pasbar AKBP Agung Tribawanto mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak sembarangan memasang aliran listrik di ruang terbuka tanpa standar keselamatan yang layak. Ia juga menyatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami. Kami juga minta agar masyarakat ikut mengawasi lingkungan sekitar dan melaporkan jika menemukan hal-hal yang membahayakan umum,” tegasnya.

Tragedi yang Seharusnya Bisa Dihindari

Insiden tragis ini menjadi pengingat keras bahwa kelalaian dalam pemasangan perangkat berbahaya seperti kawat listrik dapat berujung pada hilangnya nyawa yang tak berdosa. Seorang pelajar tewas, satu lainnya masih berjuang hidup dan sebuah keluarga hancur karena kelalaian yang mungkin terlihat sepele di awal.

Kini, masyarakat Talamau, bahkan Pasaman Barat, menanti langkah tegas dari penegak hukum. Sebab keadilan tidak hanya soal menghukum yang bersalah, tapi juga mencegah agar tak ada lagi Faiz-Faiz lainnya yang menjadi korban berikutnya.

(Mond)

#Peristiwa #PolresPasamanBarat