Tragedi Iduladha di Barulak Tanah Datar: Panitia Kurban Meninggal Usai Ditendang dan Diinjak Sapi
Suasa sesaat setelah korban ditendang dan diinjak sapi kurban di Barulak, Tanah Datar (foto-makbo)
D'On, Tanah Datar – Suasana penuh haru menyelimuti warga Nagari Barulak, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar, pada pagi yang seharusnya diisi dengan semangat kebersamaan dan pengorbanan dalam momen Iduladha. Namun, Sabtu (7/6/2025) itu berubah menjadi hari duka, setelah seorang panitia penyembelihan hewan kurban meninggal dunia secara tragis saat menjalankan tugasnya.
Korban, yang diketahui bernama Jafar Dt. Pado Nan Kuniang, adalah tokoh masyarakat setempat dan anggota panitia kurban di Mushalla Firdaus, Jorong Dalam Nagari, Barulak. Ia dikenal sebagai pribadi yang ramah, peduli, dan selalu hadir dalam setiap kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggalnya.
Detik-Detik Mencekam Menjelang Penyembelihan
Menurut kesaksian warga yang berada di lokasi, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, panitia tengah bersiap untuk menyembelih dua ekor sapi kurban. Seperti biasa, prosesi awal dimulai dengan merobohkan hewan secara perlahan dan mengikat kaki-kakinya agar tidak membahayakan panitia maupun warga sekitar.
Namun, situasi berubah dalam hitungan detik.
Salah satu sapi yang telah direbahkan mendadak memberontak dengan liar. “Sapi itu mendadak meronta hebat, dan ikatan di kakinya terlepas. Pak Jafar yang saat itu sedang di samping hewan itu, langsung terkena tendangan keras tepat di bagian leher,” ujar Farhan, seorang saksi mata yang turut membantu dalam kegiatan penyembelihan.
Tak berhenti sampai di situ, sapi yang panik itu bahkan sempat menginjak dada korban beberapa kali. “Saya lihat beliau langsung muntah darah dan tubuhnya lemas, jatuh ke tanah tanpa kesadaran,” sambung Farhan dengan suara bergetar.
Upaya Penyelamatan Gagal, Tangis Pecah di Mushalla
Sesaat setelah insiden itu, panitia lain segera memberikan pertolongan. Jafar dibawa ke fasilitas medis terdekat dalam kondisi tak sadarkan diri. Namun, upaya penyelamatan nyawanya tak membuahkan hasil. Ia dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit.
Berita kepergian Jafar menyebar cepat di kalangan warga Barulak. Duka mendalam dirasakan, terutama karena korban adalah sosok yang sangat dihormati dan selalu terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan, termasuk dalam pelaksanaan kurban setiap tahunnya.
Pernyataan Pihak Nagari dan Kepolisian
Wali Nagari Barulak, Azizman, membenarkan kabar duka tersebut. “Benar, almarhum merupakan panitia kurban di Mushalla Firdaus. Kami semua sangat kehilangan sosok beliau,” ujar Azizman dengan nada sedih.
Ia juga menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi di lokasi penyembelihan yang berlokasi tepat di halaman Mushalla Firdaus, Jorong Dalam Nagari, Barulak. Meskipun insiden memilukan ini sempat menghentikan kegiatan kurban, panitia akhirnya memutuskan untuk melanjutkan prosesi penyembelihan sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat pengabdian almarhum.
Hal senada disampaikan oleh Kapolsek Tanjung Baru, Ipda Zuyu, yang turut membenarkan insiden tersebut. Pihak kepolisian pun menyatakan bahwa kejadian itu murni musibah dan tidak ada unsur kelalaian fatal dari pihak panitia.
Pelajaran dari Musibah: Pentingnya Protokol Keselamatan
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa meskipun penyembelihan hewan kurban merupakan rutinitas tahunan yang biasa dilakukan masyarakat, potensi bahaya tetap ada. Hewan kurban, terutama sapi berukuran besar, dapat menunjukkan reaksi tak terduga ketika merasa terancam atau stres.
Para ahli peternakan kerap mengingatkan pentingnya teknik penanganan hewan yang benar, termasuk penggunaan alat bantu seperti kandang pembatas atau tali khusus yang lebih kuat. Musibah ini diharapkan menjadi pelajaran berharga agar keselamatan para panitia maupun warga sekitar dapat lebih diperhatikan di masa mendatang.
Selamat Jalan, Sosok Pengabdi Masyarakat
Kepergian Jafar Dt. Pado Nan Kuniang meninggalkan luka mendalam. Ia bukan hanya panitia kurban, melainkan simbol dedikasi dan ketulusan. Dalam sunyi Mushalla Firdaus yang biasanya riuh penuh tawa saat Hari Raya, kini hanya terdengar isak tangis dan doa yang mengiringi kepergiannya.
Semoga pengorbanannya dalam menjalankan amanah menjadi amal jariyah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
“Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya lah kita akan kembali.” (QS. Al-Baqarah: 156)
(Int/Hen)
#Peristiwa #SapiKurbanNgamuk