Breaking News

TPP Kota Padang Harus Bergerak Cepat dan Tepat: Kota Tidak Bisa Menunggu

Penulis Osmond Abu Khalil 

Dirgantaraonline
- Waktu tidak pernah menunggu, dan Kota Padang hari ini tidak sedang dalam kondisi bisa bersantai. Sejumlah persoalan krusial tengah membelit kota ini, dari permasalahan klasik seperti parkir liar dan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tak tertata, hingga kasus yang mengganggu rasa keadilan publik seperti dugaan pungutan liar dan penolakan pasien di RSUD Rasidin. Lebih jauh lagi, muncul pula isu serius terkait kenakalan remaja serta oknum ASN yang diduga terlibat kasus asusila. Dalam lanskap semrawut seperti ini, seluruh perhatian publik tertuju pada satu harapan besar: Tim Percepatan Pembangunan (TPP) Kota Padang.

Melebihi 100 Hari, Tidak Ada Lagi Ruang untuk Toleransi Waktu

Sudah lebih dari 100 hari masa kerja Wali Kota Padang, Fadly Amran. Masa yang biasanya menjadi "bulan madu" antara pemimpin dan masyarakat sudah berakhir. Kini yang dibutuhkan bukan lagi janji, tapi realisasi. Dalam konteks inilah peran TPP menjadi sangat sentral. Mereka bukan sekadar tim penasihat. Mereka adalah tim strategis yang dipercaya langsung oleh Wali Kota untuk mengawal, menyaring, mengeksekusi, dan memvalidasi seluruh agenda percepatan pembangunan kota.

TPP harus bergerak cepat, bukan karena mereka dituntut terburu-buru, tapi karena urgensi persoalan di lapangan yang sudah terlalu lama menunggu solusi. Kota Padang tidak sedang butuh retorika, melainkan tindakan nyata yang terukur dan berdampak langsung kepada masyarakat.

Persoalan Riil, Solusi Nyata

Mari kita uraikan satu per satu: masalah parkir liar yang mengganggu kenyamanan dan ketertiban jalan kota bukanlah perkara baru. Tapi hingga kini, belum tampak kebijakan inovatif yang mampu mengaturnya secara tuntas. Begitu pula dengan penataan PKL yang masih jauh dari kata ideal—terkesan sporadis dan tidak berkelanjutan. Tambahkan ke dalam daftar itu isu liar seperti dugaan pungli dan bahkan tindakan amoral dari aparat ASN, maka jelaslah bahwa Kota Padang sedang menghadapi tantangan multidimensi yang serius.

TPP tidak boleh hanya menjadi penonton. Mereka harus turun langsung menganalisis, memberi masukan tajam, dan menyusun solusi bersama kepala daerah. Bahkan lebih dari itu, TPP harus berani memberikan rekomendasi tegas mengenai siapa saja pejabat atau kepala OPD yang layak dan mampu bekerja cepat, bersih, dan selaras dengan visi Wali Kota Fadly Amran.

Seleksi Kepala OPD: Bukan Sekadar Administratif, Tapi Strategis

Salah satu tugas krusial TPP adalah ikut mengawal proses seleksi kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dalam konteks Kota Padang yang sedang menghadapi krisis kepercayaan dan akumulasi masalah, kepala OPD bukan hanya pelaksana teknis, melainkan motor utama perubahan. TPP harus mampu menilai bukan hanya berdasarkan rekam jejak administratif, tetapi juga integritas, kecepatan kerja, kemampuan kolaborasi, dan keberanian mengambil keputusan.

Jangan sampai kepala OPD justru menjadi beban, bukan penyelesai masalah. TPP harus memastikan bahwa hanya orang-orang terbaik yang duduk di posisi strategis. Sebab dari sinilah efektivitas kebijakan publik ditentukan.

Kompleksitas Harus Dijawab dengan Kapasitas

Tidak ada solusi tunggal untuk menjawab kompleksitas Kota Padang hari ini. Namun satu hal yang pasti: kompleksitas hanya bisa diatasi dengan kapasitas. Kapasitas tim, kapasitas pemimpin, dan kapasitas lembaga. Dan kapasitas itu harus didesain, dipercepat, dan diawasi dengan ketat oleh TPP. Tidak boleh ada toleransi terhadap kinerja lemah. Tidak boleh ada kompromi terhadap integritas.

Masyarakat sudah terlalu sering mendengar janji. Yang dibutuhkan hari ini adalah sistem kerja yang cepat, tepat, dan responsif. Kepercayaan publik hanya bisa dibangun dengan hasil kerja konkret.

Akhir Kata: Kota Padang Butuh Keberanian dan Ketegasan

TPP harus memahami bahwa mereka sedang menjalankan mandat kepercayaan dari publik, melalui tangan Wali Kota Fadly Amran. Ini bukan sekadar tim pemikir mereka adalah tim pelaksana strategi perubahan. Bila TPP gagal membaca dinamika ini, maka mereka tak ubahnya seperti penonton di tengah panggung krisis. Tapi jika mereka mampu bertindak cepat, selektif, dan cerdas, maka sejarah Kota Padang akan mencatat mereka sebagai bagian dari solusi besar bagi perubahan nyata.

Kota ini menanti kerja, bukan wacana. TPP, saatnya bertindak cepat dan tepat. Karena Kota Padang tidak bisa lagi menunggu.

Penulis: Osmond Abu Khalil 

#Opini #Padang