Teror Dini Hari di Padang: Remaja Ditodong Sajam, Komplotan Pencuri Ponsel Dibekuk Polisi
Remaja Nekat Todongkan Sajam, Komplotan Pencuri Ponsel di Padang Diringkus Polisi – Dok. Sumbarkita.id
D'On, Padang – Wajah Kota Padang kembali tercoreng oleh ulah sekelompok pemuda yang tak segan mengancam nyawa demi sebuah ponsel. Dalam peristiwa yang berlangsung di tengah malam sunyi, seorang remaja harus menghadapi detik-detik menegangkan ketika ditodong senjata tajam oleh tiga pelaku yang belakangan diketahui merupakan bagian dari komplotan pencuri.
Kejadian ini terjadi pada Minggu (8/6) sekitar pukul 01.30 WIB di kawasan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Lemdadika, Padang Besi. Korbannya adalah A (16), seorang remaja yang tak menyangka malamnya akan berubah menjadi mimpi buruk. Saat itu, ia sedang berada di sekitar lokasi ketika tiba-tiba didatangi tiga orang tak dikenal.
Tanpa banyak basa-basi, salah satu pelaku langsung mencabut senjata tajam sebuah pisau panjang yang mengilap di bawah cahaya lampu jalan dan mengacungkannya ke arah korban. Seorang lainnya membawa kerambit, senjata tajam melengkung yang kerap dikaitkan dengan pertarungan jarak dekat. Dalam situasi mencekam itu, A tak punya pilihan lain selain menyerahkan ponsel miliknya, sebuah VIVO Y17s berwarna ungu.
Namun, kisah ini tak berakhir dengan korban yang hanya bisa meratapi nasib. Ayah korban, Amin Ajib (35), seorang pedagang dari Kelurahan Indarung, bergerak cepat. Begitu mendengar kabar dari anaknya, Amin segera menuju Polsek Lubuk Kilangan dan melaporkan peristiwa itu. Dalam waktu singkat, laporan tersebut ditindaklanjuti.
Kompol Sosmedya, Kapolsek Lubuk Kilangan, memimpin langsung tim gabungan yang dibentuk khusus untuk menangani kasus ini. Setelah melakukan pelacakan intensif berdasarkan keterangan korban dan sejumlah informasi warga, tim berhasil mengendus lokasi keberadaan para pelaku.
Sekitar pukul 04.00 WIB, hanya dua setengah jam setelah kejadian, ketiga pelaku berhasil diringkus di sebuah rumah di kawasan HO II No.151, Kelurahan Indarung – tempat tinggal salah satu dari mereka. Identitas ketiganya kemudian dikonfirmasi: CR (27), MM (17), dan IS (16). Penangkapan berlangsung mulus tanpa perlawanan berarti, meski tim sempat bersiaga menghadapi kemungkinan pelaku bersenjata.
Barang bukti yang ditemukan di lokasi penggerebekan memperkuat dugaan keterlibatan ketiganya dalam aksi kejahatan tersebut. Polisi menyita satu unit ponsel milik korban, dua bilah senjata tajam (pisau panjang dan kerambit), sebuah sepeda motor Honda Scoopy tanpa pelat nomor yang diduga digunakan dalam aksi kejahatan, serta tiga jaket hitam yang kemungkinan digunakan untuk menyamarkan identitas saat beraksi.
Kini, ketiganya telah diamankan di Polsek Lubuk Kilangan untuk menjalani pemeriksaan mendalam. Dari hasil interogasi awal, polisi menduga bahwa aksi ini bukanlah yang pertama dilakukan oleh kelompok tersebut. Ada kemungkinan mereka terlibat dalam sejumlah tindak kriminal lain di wilayah Padang dan sekitarnya.
“Proses penyidikan masih terus berlanjut. Kami tidak akan berhenti sampai tuntas. Keselamatan dan ketertiban masyarakat adalah prioritas kami,” tegas Kompol Sosmedya saat diwawancarai media.
Peristiwa ini menambah catatan kelam terkait meningkatnya keterlibatan remaja dalam tindak kriminal bersenjata di perkotaan. Tak hanya menjadi korban, para remaja juga mulai banyak yang berperan sebagai pelaku, sebuah fenomena yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak keluarga, sekolah, hingga pemerintah daerah.
Bagi A dan keluarganya, malam itu akan selalu menjadi pengingat betapa cepat hidup bisa berubah. Namun berkat ketegasan polisi dan keberanian warga melapor, keadilan masih bisa ditegakkan. Kota Padang boleh jadi kembali tenang, tetapi bayang-bayang aksi kejahatan remaja menjadi pengingat keras: keamanan bukan hanya urusan aparat, tetapi tanggung jawab bersama.
(Mond)
#Kriminal #Padang