Breaking News

Pemko Padang Gelar Rapat Darurat Tanggapi Pungli di Pantai Air Manis: “Bukan Sekadar Parkir, Ini Soal Wajah Pariwisata Kita”

Dinas Pariwisata Kota Padang bersama pihak kelurahan Air Manis dan Perumda PSM menggelar pertemuan terkait masih maraknya kasus pungli dan premanisme di Pantai Air Manis Padang. (Foto: ist)

D'On, Padang
 — Awan kelabu tengah menyelimuti citra salah satu ikon wisata unggulan Kota Padang, Pantai Air Manis. Setelah video viral memperlihatkan wisatawan asal Malaysia dipalak berkedok parkir dan tiket masuk, Pemerintah Kota Padang langsung bergerak cepat. Dinas Pariwisata Kota Padang, tak ingin menunggu lebih lama, menggelar rapat koordinasi darurat yang disebut sebagai titik balik penyelamatan wajah pariwisata kota ini.

Rapat tersebut berlangsung pada Jumat (13/6/2025) sore di Kantor Lurah Air Manis. Tak sekadar forum diskusi, pertemuan itu menjadi panggung keprihatinan sekaligus ajang evaluasi keras atas praktik-praktik liar yang mencoreng nama baik daerah. Hadir dalam pertemuan itu berbagai unsur penting: Dinas Pariwisata Kota Padang, Kelurahan Air Manis, Perusahaan Umum Daerah Padang Sejahtera Mandiri (Perumda PSM), serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Pukulan Serius bagi Pariwisata Kota

Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani, tampil tegas dan emosional. Ia menyampaikan bahwa insiden ini bukan hanya memalukan, tapi juga menghantam keras sektor pariwisata yang selama ini perlahan bangkit pasca-pandemi.

“Ini bukan sekadar masalah oknum. Ini menyangkut citra kota, bahkan provinsi. Saya dihubungi langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat efek domino dari kejadian ini sudah menyebar ke seluruh Sumbar,” ujar Yudi dengan nada prihatin.

Menurutnya, sejumlah agen travel bahkan telah mencoret Pantai Air Manis dari daftar tujuan wisata mereka. Langkah drastis yang menunjukkan betapa dalam luka yang ditinggalkan oleh ulah segelintir oknum tak bertanggung jawab.

“Kita tidak bisa diam. Jika satu kawasan rusak citranya, maka seluruh sektor ikut terpukul hotel, restoran, transportasi, pemandu wisata, semua terdampak. Ini soal ekosistem yang terancam rusak akibat praktik pungli dan premanisme,” imbuh Yudi.

Tak Ada Lagi ‘Jatah Pemuda’

Salah satu poin krusial dalam rapat ini adalah penegasan bahwa segala bentuk pungutan liar dengan dalih “jatah pemuda” resmi dilarang. Semua bentuk aktivitas ekonomi di kawasan wisata kini harus memiliki administrasi yang jelas dan legal.

Lurah Air Manis, Simon, menegaskan bahwa pihak kelurahan tidak tinggal diam. Terkait kasus viral yang menimpa rombongan wisatawan Malaysia, para pelaku telah ditangkap dan sedang menjalani proses hukum.

“Kami tidak main-main. Jika terbukti mengulangi, pelaku akan langsung ditahan. Ini peringatan keras,” ujarnya.

Simon juga berencana menggelar pertemuan dengan para tokoh masyarakat untuk membahas langkah pembinaan pemuda agar dapat terlibat secara positif dalam pengembangan kawasan wisata, bukan menjadi bagian dari masalah.

Perumda PSM Usulkan Simulasi Pemberdayaan Warga

Di sisi lain, Hengky dari Perumda PSM mengusulkan pendekatan baru dalam penataan aktivitas pemuda lokal. Ia menjelaskan bahwa pihaknya sebelumnya memberi ruang bagi pemuda setempat untuk beraktivitas di luar jam operasional, namun tetap dalam koridor yang sopan dan teratur.

“Ke depan kita ingin buat simulasi pemberdayaan masyarakat, termasuk aturan berpakaian yang layak di area wisata. Kita ingin mereka terlihat profesional—tidak hanya jadi pengelola parkir, tapi bagian dari wajah pariwisata,” kata Hengky.

Langkah ini sejalan dengan upaya Pemko Padang yang ingin mengedepankan edukasi dan pembinaan dibandingkan pendekatan represif semata. Tujuan utamanya: membentuk SDM pariwisata lokal yang sadar akan tanggung jawab dan potensi kawasan wisata mereka.

Kolaborasi Jadi Kunci

Satu pesan utama yang berulang kali disampaikan dalam rapat ini adalah pentingnya kolaborasi lintas sektor. Bukan hanya aparat atau pemerintah yang harus bergerak, tapi juga masyarakat, pemuda lokal, dan pelaku usaha pariwisata.

“Kita tidak bisa sendiri. Kalau semua pihak bergerak dengan komitmen yang sama, kita bisa pulihkan nama baik Pantai Air Manis. Tapi kalau ada yang masih main di belakang, maka kita tak segan bertindak tegas,” tutup Yudi.

Menuju Pantai Air Manis yang Aman dan Ramah Wisatawan

Pantai Air Manis, yang selama ini dikenal dengan legenda batu Malin Kundang dan pesona alamnya, kini dihadapkan pada ujian besar. Namun, langkah cepat dan terukur dari Pemko Padang menunjukkan bahwa masih ada harapan untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan—baik domestik maupun mancanegara.

Dengan komitmen bersama, pengawasan ketat, serta pemberdayaan masyarakat lokal, kawasan ini diharapkan bisa bangkit kembali sebagai destinasi unggulan yang aman, bersih, dan ramah bagi semua pengunjung.

(Mond)

#PantaiAirManis #PungutanLiar #Padang #Pariwisata