Breaking News

Meidestal Hari Mahesa: Ketegasan Fadly Amran Patut Dipuji, saatnya Rotasi Kepala OPD untuk Wujudkan Pemerintahan Sigap dan Amanah

Meidestal Hari Mahesa Mantan Anggota DPRD Kota Padang 3 Periode 

D'On, Padang – 
Sinyal perubahan besar tampaknya benar-benar mulai terasa di Kota Padang. Sejak dilantik sebagai Wali Kota, Fadly Amran perlahan tapi pasti menegaskan arah baru pemerintahan yang jauh berbeda dibandingkan era sebelumnya. Tidak lagi ada ruang untuk tarik-ulur kebijakan, tidak pula ada toleransi bagi pembiaran masalah berlarut-larut. Kepemimpinan Fadly menunjukkan wajah baru: tegas, cepat mengambil keputusan, dan konsisten dalam bertindak.

Salah satu tokoh yang mencermati dinamika ini, Meidestal Hari Mahesa, mantan anggota DPRD Kota Padang tiga periode, menilai Fadly sebagai sosok pemimpin yang sangat dibutuhkan Kota Padang dan bahkan Sumatera Barat ke depan. “Kita butuh pemimpin yang tidak mencla-mencle, yang berani ambil keputusan dan tidak membiarkan masalah menjadi bola liar,” ujar Meidestal kepada Dirgantara Online, Rabu (18/6/2025).

Rentetan Ketegasan yang Menjadi Sorotan Publik

Ketegasan Fadly bukan hanya wacana. Berikut adalah deretan keputusan penting yang menunjukkan karakternya sebagai pemimpin yang tidak gamang:

  1. Penertiban PKL di Permindo
    Ketika kawasan pedestrian Permindo yang semestinya menjadi ruang publik mulai dipadati Pedagang Kaki Lima (PKL), Fadly dengan tegas menyatakan: “PKL harus pindah, dan Permindo harus dikosongkan.” Tanpa negosiasi yang berlarut-larut, ia langsung ambil tindakan. Ini merupakan gebrakan yang selama ini nyaris tak berani dilakukan oleh pemimpin sebelumnya.

  2. Hadapi Aksi PKL Tanpa Ragu
    Saat massa PKL melakukan unjuk rasa ke kediamannya, Fadly tetap bergeming. Di hadapan kerumunan, ia menyatakan tegas:

    “Jika tidak mau masuk berdagang ke dalam, tidak ada diskusi!”
    Setelah itu, ia langsung berlalu, tanpa kompromi. Ini menjadi momen langka, ketika seorang kepala daerah menunjukkan sikap lugas dan tidak terjebak politik pencitraan.

  3. Tegas Terhadap Masalah Internal RSUD
    Ketika terjadi kegaduhan dalam pengelolaan RSUD, Fadly kembali menunjukkan respons cepat. Ia langsung memberikan sanksi: “Istirahatkan” Direktur Utama RSUD beserta sejumlah jajaran, sambil menunggu proses internal berjalan. Ini langkah penting untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pelayanan kesehatan.

  4. Pembekuan Pokdarwis yang Bermasalah
    Saat salah satu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) diketahui menyimpang dari amanahnya, Fadly kembali bertindak cepat. Pokdarwis tersebut langsung dibekukan, karena di dalamnya terdapat oknum yang melanggar kepercayaan publik.

Membangun Budaya Pemerintahan yang Sigap dan Bersih

Langkah-langkah ini memperlihatkan karakter kuat Fadly Amran: pemimpin yang tidak mentolerir kebobrokan sistem. Ia sedang mengubah paradigma lama birokrasi yang lamban dan kompromistis, menjadi pemerintahan yang responsif, melayani, dan berani membenahi dari akar.

Namun di balik semua gebrakan itu, ada satu hal krusial yang kini menjadi sorotan: urgensi rotasi kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Mutasi Kepala OPD, Kunci Percepatan Realisasi “Progul”

Dengan program unggulan yang diusung melalui slogan “Padang Melayani, Padang Amanah, Padang Sigap”, maka keberhasilan visi tersebut tidak bisa hanya bertumpu pada ketegasan Wali Kota semata. SDM birokrasi di bawahnya harus mendukung penuh dan sejalan dengan semangat perubahan.

Sudah saatnya dilakukan rotasi dan mutasi kepala OPD, terutama pasca hasil assesment pejabat Eselon II dan III. Rotasi ini bukan sekadar formalitas. Ia harus menjadi bagian dari desain besar transformasi birokrasi, di mana setiap kepala dinas ditempatkan sesuai dengan kompetensi, integritas, dan rekam jejak profesional mereka.

Meidestal menekankan bahwa penyegaran ini tidak bisa ditunda. “Mutasi harus dilakukan dengan berani dan terukur. Tempatkan orang-orang yang punya kemampuan dan loyal terhadap visi kepala daerah. Bukan hanya loyal secara politik, tapi mampu bekerja, mampu mengeksekusi program, dan mau turun ke lapangan,” ujarnya.

Wajah Baru Padang, Butuh Mesin Birokrasi yang Baru Pula

Dengan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan Fadly Amran, Kota Padang seolah berada di pintu gerbang perubahan besar. Namun agar transformasi ini benar-benar terasa di masyarakat, jajaran OPD sebagai pelaksana teknis harus ikut bergerak selaras.

Tidak bisa ada OPD yang lamban, tidak punya inisiatif, atau bahkan menjadi penghambat program kerja. Ini saatnya melakukan penyegaran birokrasi dengan mengandalkan hasil assesment dan kinerja nyata, bukan sekadar pertimbangan politis atau kompromi personal.

Harapan Baru untuk Kota Tua yang Bangkit Kembali

Langkah tegas Fadly Amran adalah “sinyal warning” bagi semua ASN dan pejabat di lingkungan Pemko Padang. Bahwa era zona nyaman sudah berakhir. Setiap aparatur negara kini harus bersiap untuk melayani masyarakat dengan penuh tanggung jawab, transparansi, dan kecepatan kerja.

Jika proses rotasi jabatan berjalan sesuai merit sistem, maka visi besar “Padang Melayani, Amanah, dan Sigap” bukan hanya sekadar slogan. Ia bisa menjadi arah baru pembangunan kota, menuju Padang yang lebih modern, bersih, dan mensejahterakan.

Satu tujuan, satu harapan untuk kejayaan Kota Padang dan Sumatera Barat ke depan.

(Mond)

#Padang