Ledakan Gas Picu Kebakaran Rumah Kontrakan di Padangsarai, Seorang IRT Alami Luka Bakar
Kebakaran rumah kontrakan di Padangsarai, Kototangah, Kota Padang, Minggu (22/6/2025). Diduga dipicu ledakan gas bocor, satu orang luka bakar akibat kejadian tersebut.(Dok:Padeks)
D'On, Padang – Suasana tenang Minggu pagi di Kompleks Gery Permai, Kelurahan Padangsarai, Kecamatan Kototangah, Kota Padang, mendadak berubah mencekam. Sekitar pukul 09.00 WIB, kepulan asap tebal dan kobaran api mengepul dari sebuah rumah kontrakan Blok V 21, menyita perhatian warga dan memicu kepanikan.
Asal mula kebakaran ini bukan dari api besar, melainkan dari sebuah rutinitas sederhana: seorang ibu rumah tangga yang hendak merebus air. Namun, kebocoran gas yang tak terdeteksi mengubah kegiatan domestik tersebut menjadi malapetaka.
Detik-Detik Ledakan: Api dari Kompor yang Tak Mau Menyala
Menurut keterangan saksi mata, Andrianus (60), insiden bermula saat Ernawati (44), penghuni rumah kontrakan, mencoba menyalakan kompor gas untuk keperluan dapur. Namun kompor tersebut sulit menyala. “Sepertinya ada kebocoran, karena tiba-tiba terdengar suara ledakan disusul api yang langsung menyambar,” ungkap Andrianus yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.
Ledakan tersebut tak hanya mengakibatkan api menjalar dengan cepat, tetapi juga membuat Ernawati mengalami luka bakar di bagian kakinya. Ia langsung ditolong warga sebelum petugas datang, dan beruntung tak mengalami luka yang mengancam jiwa.
Respons Cepat Tim Damkar: Tiba dalam 6 Menit, Api Padam Kurang dari Setengah Jam
Laporan kejadian diterima Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang pada pukul 08.58 WIB. Tiga menit berselang, dua unit armada bersama 25 personel langsung meluncur dari markas terdekat. Mereka tiba di lokasi pukul 09.04 WIB, dan dalam tempo 26 menit, api berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 09.30 WIB.
“Lokasi hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari markas kami. Penanganan cepat dilakukan untuk mencegah api merambat ke kontrakan lainnya,” jelas Rinaldi, Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang.
Luas Dampak dan Kerugian
Meski skala kebakaran terbilang kecil secara fisik — area terbakar seluas 4x4 meter persegi — namun kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan. Satu unit rumah kontrakan milik Syafnidar (63), seorang pensiunan guru, mengalami kerusakan berat. Kontrakan itu dihuni oleh Muhammad Satria (35) bersama istri dan tiga anaknya.
Diperkirakan, kerugian materil mencapai Rp35 juta. Namun upaya cepat dan sigap dari tim Damkar berhasil menyelamatkan aset di sekitar lokasi senilai kurang lebih Rp400 juta.
“Untungnya, tiga kontrakan kosong di kiri-kanan serta satu unit kontrakan lain yang masih dihuni, tidak terdampak langsung oleh api. Kami berhasil mencegah meluasnya kebakaran di area padat bangunan,” ujar Rinaldi.
Tantangan Akses dan Reaksi Warga
Wilayah tempat kebakaran dikenal padat penduduk dengan akses jalan sempit. Kondisi ini sempat mempersulit manuver mobil pemadam ke titik lokasi. Selain itu, kerumunan warga yang berkerumun menyaksikan kejadian turut menambah kerumitan penanganan.
“Kami mohon masyarakat tetap memberi ruang bagi petugas agar proses evakuasi dan pemadaman berjalan cepat,” tambah Rinaldi.
Investigasi dan Penanganan Lanjutan
Pihak kepolisian yang turut hadir di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Meski dugaan awal mengarah pada kebocoran gas, penyebab pasti masih dalam penyelidikan.
Kondisi Ernawati saat ini stabil dan dirawat jalan. Tidak ada korban jiwa, dan tidak ada keluarga yang harus mengungsi karena kebakaran tersebut.
Catatan Redaksi:
Kebakaran akibat kebocoran gas masih menjadi ancaman nyata di pemukiman padat. Penting bagi masyarakat untuk rutin memeriksa kondisi regulator, selang, dan tabung gas demi keselamatan bersama. Waspada, lebih baik daripada menyesal.
(Mond)
#Peristiwa #Kebakaran #Padang