Membunuh 3 Gadis Tanpa Penyesalan"Terbukti Wanda Didiagnosa Psikopat dari Batang Anai"
Satria Juhanda "Psikopat dari Batang Anai" Membunuh 3 Gadis Tanpa Penyesalan
D'On, Padang Pariaman – Di balik senyum ramah dan sikap sopan seorang pria muda bernama Satria Juhanda alias Wanda (25), tersembunyi sisi gelap yang tak pernah dibayangkan siapa pun. Warga Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, kini terguncang oleh kenyataan bahwa pria yang selama ini dikenal santun itu adalah seorang pembunuh berdarah dingin. Ia telah menghabisi tiga nyawa perempuan secara keji salah satunya adalah kekasihnya sendiri.
Wanda tak hanya membunuh. Ia memutilasi. Ia mengubur. Dan yang paling mencengangkan: ia melakukan semuanya dalam kondisi sadar dan tanpa penyesalan sedikit pun.
Malam Berdarah di Rumah yang Sunyi
Menurut hasil penyidikan kepolisian, serangkaian pembunuhan itu terjadi dalam rentang waktu yang direncanakan matang. Tak ada letupan emosi. Tak ada amarah sesaat. Yang ada hanya kehendak membunuh yang terencana, dingin, dan metodis.
Korban pertama adalah Septia Adinda (25) temannya sendiri. Tubuh perempuan malang itu dipotong menjadi sepuluh bagian, lalu disembunyikan demi menyulitkan identifikasi. Sebuah tindakan yang menunjukkan tingkat kekejaman yang luar biasa.
Tak berhenti di situ, Wanda kemudian menghabisi kekasihnya, Siska Oktavia Rusdi (23), yang akrab disapa Cika, serta teman dekat Siska, Adek Gustiana (24). Keduanya dibunuh dan dikubur dalam sebuah sumur tua di belakang rumah Wanda sumur yang ternyata telah ia siapkan sejak jauh hari.
Psikopat yang Tersenyum
Dalam konferensi pers yang digelar Sabtu (21/6), Kapolres Padang Pariaman menyatakan bahwa Wanda telah menjalani pemeriksaan psikologis mendalam oleh tim forensik. Hasilnya mencengangkan, namun sekaligus menegaskan kecurigaan sejak awal: Wanda adalah seorang psikopat.
“Semua dilakukan dalam keadaan sadar. Tanpa ragu, tanpa emosi yang tidak terkendali. Ini murni tindakan psikopat,” ujar Kapolres dengan nada tegas.
Seorang psikiater forensik yang menangani kasus ini menjelaskan bahwa Wanda menunjukkan profil kepribadian psikopat klasik — tenang, penuh perhitungan, manipulatif, dan sama sekali tidak memiliki empati.
“Ia sadar sepenuhnya bahwa ia membunuh temannya, pacarnya, dan teman pacarnya. Motifnya adalah untuk menghilangkan saksi, bukan karena gangguan jiwa atau bisikan setan. Ini manusia yang tahu persis apa yang dia lakukan,” kata sang psikiater.
Keluarga Korban Tak Percaya: ‘Dia Binatang Berkedok Manusia’
Yang membuat luka ini semakin menganga adalah fakta bahwa Wanda selama ini sudah seperti keluarga sendiri. Ia sering datang ke rumah korban, menjemput Cika, duduk berbincang dengan orang tua korban sambil tersenyum, menunjukkan wajah manis yang menipu.
Bagi keluarga Cika, pengkhianatan ini lebih menyakitkan dari kematian itu sendiri.
“Kami kira dia anak baik, kami anggap dia keluarga. Ternyata dia binatang yang bunuh pacarnya sendiri, temannya, dan teman pacarnya. Ini bukan manusia, ini kejahatan setan,” ujar sang ayah, suaranya tercekat oleh amarah dan duka.
Warga sekitar pun mengaku tak pernah melihat tanda-tanda mencurigakan dari Wanda. Ia pendiam, tetapi tidak aneh. Tidak tertutup, tidak juga terlalu terbuka. Ia hanyalah seorang pemuda biasa atau begitulah yang mereka kira.
Faktor Pemberat di Mata Hukum
Dengan hasil pemeriksaan kejiwaan yang menegaskan bahwa Wanda dalam kondisi mental stabil dan memiliki kontrol penuh atas tindakannya, pihak kepolisian menyatakan bahwa tak ada ruang untuk pembelaan berdasarkan gangguan jiwa.
“Ini akan menjadi faktor pemberat dalam proses hukum, karena tidak ada alasan untuk meringankan vonisnya,” tegas Kapolres.
Hingga kini, proses hukum terhadap Wanda masih terus berlanjut. Masyarakat menanti keadilan ditegakkan seberat-beratnya atas kejahatan yang tak hanya keji, tapi juga menipu perasaan banyak orang.
Catatan Redaksi: Kasus ini bukan sekadar kisah kriminal. Ini peringatan bagi kita semua bahwa kejahatan kadang datang bukan dari orang asing, tapi dari mereka yang berdiri paling dekat, menatap kita dengan senyum yang tak kita curigai.
(Mond)
#Psikopat #Mutilasi #Pembunuhan #Kriminal #PembunuhanBerantai