Jejak Digital Terbongkar: Egianus Kogoya Ternyata Jual Ganja untuk Beli Senjata
Foto Egianus Kogoya dengan tanaman ganja. Dok: Satgas Damai Cartenz
D'On, Papua - Sebuah fakta mencengangkan kembali terungkap dari belantara Papua. Pemimpin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang paling diburu, Egianus Kogoya, rupanya tak hanya bergerilya dengan senjata dan ideologi, tetapi juga memanfaatkan jalur peredaran narkotika untuk membiayai gerakan bersenjatanya.
Peristiwa ini bermula dari kontak tembak sengit antara aparat keamanan dari Satgas Damai Cartenz dan kelompok Egianus di Kampung Pugimana, Kabupaten Jayawijaya, Senin (9/6). Dalam baku tembak tersebut, satu anggota KKB bernama Pionus Gwijangge alias Perampok Gwijangge tewas di tempat. Sementara Egianus Kogoya sendiri berhasil melarikan diri ke hutan lebat pegunungan Papua yang selama ini menjadi basis persembunyiannya.
Namun, dari puing-puing pertempuran, aparat berhasil mengungkap lebih dalam tentang jaringan KKB yang dipimpinnya.
Barang Bukti yang Menguak Tabir
Tim Satgas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kontak tembak. Dua di antaranya menjadi perhatian serius: satu unit handphone milik Egianus Kogoya dan dua ons ganja kering yang sudah dikemas rapi untuk diedarkan. Selain itu, ditemukan pula 25 butir amunisi kaliber 9 mm, menandakan bahwa kelompok ini memang siap untuk terus melakukan perlawanan bersenjata.
Namun yang paling mengejutkan adalah isi dari ponsel Egianus.
"Di dalam ponsel tersebut terdapat sejumlah foto dan video yang menunjukkan Egianus berada di kebun ganja miliknya," ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani. Lokasi kebun itu berada di Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo wilayah yang selama ini dikenal sebagai kantong KKB.
Kebun Ganja untuk Perang
Kebun ganja yang ditemukan diduga kuat dikelola langsung oleh kelompok Egianus. Dari dokumentasi visual yang ada, terlihat tanaman ganja tumbuh subur dan dipanen secara rutin. Daun, batang, hingga biji ganja telah dikemas dalam plastik siap edar bukan hanya untuk konsumsi lokal, tetapi kemungkinan juga dijual ke luar wilayah.
"Sudah jelas bahwa ganja ini bukan sekadar untuk pemakaian sendiri. Ini adalah bagian dari sistem pembiayaan kelompok Egianus," kata Brigjen Faizal. "Uang hasil penjualan ganja digunakan untuk membeli senjata dan amunisi. Ini bukti bahwa KKB sudah bergerak ke arah sindikat kriminal narkotika."
Hasil Uji Forensik
Temuan ini diperkuat oleh uji laboratorium forensik yang dilakukan oleh tim Polda Papua. Dari plastik klip besar yang ditemukan di lokasi, teridentifikasi kandungan daun, biji, dan batang ganja kering seberat 216,59 gram bersih. Barang bukti itu diketahui milik Pionus Gwijangge, anggota KKB yang tewas dalam kontak tembak.
Hasil analisis forensik ini tidak hanya memperkuat keterlibatan KKB dalam peredaran ganja, tetapi juga menguatkan dugaan bahwa kelompok ini sudah menjelma menjadi jaringan kriminal bersenjata dengan sumber daya dari aktivitas ilegal.
Strategi Baru, Ancaman Baru
Temuan ini mengubah persepsi tentang KKB. Mereka tidak hanya menjadi ancaman dari sisi keamanan nasional karena aksi bersenjata dan penculikan, tetapi juga menjadi bagian dari permasalahan peredaran narkotika yang merusak generasi muda.
Dengan menyatukan ideologi separatis, kekerasan bersenjata, dan jaringan narkotika, Egianus Kogoya kini memposisikan dirinya sebagai ancaman multidimensi.
Operasi pengejaran terhadap Egianus Kogoya kini memasuki babak baru. Satgas Damai Cartenz tidak hanya memburu seorang pimpinan separatis, tetapi juga mengungkap dan memutus jalur keuangan ilegal yang menopang gerakan KKB. Penggabungan antara dunia kriminal dan gerakan bersenjata ini menjadi sinyal bahwa penanganan KKB di Papua harus dilakukan secara menyeluruh tidak hanya dengan senjata, tetapi juga dengan memutus sumber logistik, termasuk dari peredaran narkoba.
Penyelidikan terus berlanjut. Namun satu hal sudah pasti: perang melawan KKB kini bukan hanya perang di hutan Papua, tetapi juga perang melawan narkotika dan kejahatan terorganisir.
(Mond)
#KKB #EgianusKogoya #Ganja #SatgasDamaiCartenz
