Ciri-ciri Orang yang Culas: Mengenali Wajah Ketidakjujuran dalam Balutan Kepura-puraan
Ilustrasi
Dirgantaraonline - Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin pernah menjumpai orang yang tampak ramah, pandai berbicara, bahkan bersikap manis di hadapan banyak orang—namun di balik itu tersimpan watak culas, yakni licik, curang, dan penuh tipu daya. Orang culas bukan hanya menjadi ancaman dalam hubungan sosial dan pekerjaan, tapi juga merupakan cerminan akhlak yang sangat dicela dalam ajaran Islam.
Apa Itu Culas?
Secara bahasa, "culas" berarti licik, tidak jujur, dan berperilaku curang untuk keuntungan pribadi, sering kali dengan cara memanipulasi situasi atau menipu orang lain. Dalam konteks akhlak, culas berseberangan langsung dengan kejujuran, amanah, dan integritas nilai-nilai yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam.
1. Pandai Menyembunyikan Niat Jahat
Orang culas sangat piawai menyembunyikan maksud buruk di balik wajah yang ramah dan ucapan yang manis. Mereka tampil seolah-olah peduli, tapi sebenarnya sedang menyusun rencana untuk mengambil keuntungan pribadi.
"Wa idzā laqū alladzīna āmanū qālū āmannā, wa idzā khalaw ilā syayāṭīnihim qālū innā maʿakum innamā naḥnu mustahzi'ūn."
"Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: 'Kami telah beriman'. Tetapi apabila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka berkata: 'Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanyalah berolok-olok'."
(QS. Al-Baqarah: 14)
Ayat ini menggambarkan sifat orang munafik yang mirip dengan orang culas berwajah dua dan menipu dengan menyamar sebagai orang baik.
2. Memutarbalikkan Fakta dan Kata-kata
Salah satu ciri utama orang culas adalah kemampuannya membolak-balik fakta. Ia pandai berdusta, bahkan bisa membuat kebohongan terdengar seperti kebenaran. Mereka kerap memanfaatkan retorika untuk menipu orang lain dan menutupi kesalahan sendiri.
"Yukhādiʿūna Allāha wa alladzīna āmanū wa mā yakhdaʿūna illā anfusahum wa mā yasyʿurūn."
"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri sedang mereka tidak sadar."
(QS. Al-Baqarah: 9)
3. Tidak Amanah dan Sering Mengingkari Janji
Orang culas tidak bisa dipercaya. Mereka mudah memberikan janji namun tidak menepatinya. Bahkan jika sudah dipercaya, ia justru menyalahgunakan kepercayaan tersebut untuk keuntungan pribadi.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ."
“Tanda orang munafik ada tiga: apabila berkata ia berdusta, apabila berjanji ia ingkari, dan apabila diberi amanah ia khianat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Meskipun hadis ini menyebut “munafik”, sifat-sifat tersebut juga merepresentasikan watak orang culas yang suka mengkhianati amanah dan merusak kepercayaan.
4. Manipulatif dan Penuh Muslihat
Orang culas sering kali mempermainkan emosi orang lain untuk mendapatkan simpati atau keuntungan. Ia bisa berpura-pura sebagai korban, padahal sejatinya adalah pelaku. Mereka juga pandai menyusun muslihat dan strategi untuk menjatuhkan orang lain secara diam-diam.
"Wa min an-nāsi may yu'jibuka qawluhu fī al-ḥayāti ad-dunyā wa yusy'hidu Allāha ʿalā mā fī qalbihī wa huwa aladdul khishām."
"Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras."
(QS. Al-Baqarah: 204)
5. Menghalalkan Segala Cara Demi Kepentingan Pribadi
Orang culas tak ragu menghalalkan segala cara: berbohong, menipu, menjilat atasan, menjatuhkan teman, bahkan mencuri ide dan karya orang lain demi meraih posisi atau keuntungan. Mereka tidak mengenal etika, selama tujuannya tercapai.
Inilah bentuk nyata dari "khianat" yang sangat dikecam dalam Islam:
"Innallāha lā yuḥibbu al-khā’inīn."
"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat."
(QS. Al-Anfal: 58)
6. Pandai Bermuka Dua
Orang culas bisa bersikap berbeda tergantung kepada siapa ia berbicara. Ia bisa memuji di depan, tetapi mencela di belakang. Dengan satu orang ia berkata A, dengan orang lain ia berkata sebaliknya.
Rasulullah ﷺ memperingatkan:
"إِنَّ شَرَّ النَّاسِ ذُو الْوَجْهَيْنِ، الَّذِي يَأْتِي هَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ وَهَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ."
"Sesungguhnya seburuk-buruk manusia adalah yang bermuka dua; datang kepada yang ini dengan satu wajah, dan kepada yang itu dengan wajah lain."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Mengapa Kita Harus Waspada terhadap Orang Culas?
Orang culas bukan hanya merusak hubungan antarmanusia, tetapi juga menghancurkan tatanan moral dalam masyarakat. Mereka bisa merusak kepercayaan, menyebarkan fitnah, dan menciptakan konflik yang berkepanjangan. Bahaya lainnya, orang culas bisa menjatuhkan orang yang jujur dan amanah demi ambisi pribadi.
Jauhi Culas, Dekatkan Diri pada Kejujuran
Culas adalah bentuk nyata dari penyakit hati yang dapat membinasakan pelakunya di dunia maupun akhirat. Islam sangat menekankan kejujuran dan amanah sebagai fondasi akhlak seorang mukmin. Karena itu, penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri orang culas agar terhindar dari pengaruh buruk mereka, sekaligus bercermin agar tidak menjadi bagian dari mereka.
"Yā ayyuhalladzīna āmanū ittaqullāha wa kūnū maʿa aṣ-ṣādiqīn."
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur."
(QS. At-Taubah: 119)
(***)
#SifatCulas #Islami #Religi #Gayahidup #Lifestyle