Persebaya Gagal Menang Lawan Semen Padang
Persebaya Surabaya melawan Persik Kediri pada pertandingan Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/12/2024). Foto: Instagram/ @officialpersebaya
D'On, Surabaya – Suasana di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Minggu malam (11/5), penuh ketegangan dan emosi. Di hadapan ribuan pendukung fanatik Bonek, Persebaya Surabaya harus puas berbagi poin dengan tamunya, Semen Padang, setelah laga berakhir imbang 1-1 dalam lanjutan Liga 1 Indonesia musim ini. Lebih dari sekadar hasil imbang, pertandingan ini turut menghadirkan konsekuensi besar: PSIS Semarang resmi terdegradasi ke kasta kedua.
Cuaca Ekstrem Menunda Kick-off
Laga ini sempat terhambat oleh cuaca buruk. Hujan deras yang mengguyur Surabaya sejak sore membuat permukaan lapangan tergenang air, memaksa wasit menunda pertandingan selama beberapa menit. Para pemain dari kedua tim pun tertahan di ruang ganti, menunggu hujan mereda dan lapangan layak digunakan. Para suporter yang sudah memadati tribun tetap setia menunggu, menciptakan atmosfer yang tetap hidup meski kondisi belum memungkinkan.
Gol Mengejutkan dari Tim Tamu
Saat laga akhirnya dilanjutkan, kedua tim langsung tampil agresif. Namun justru Semen Padang yang mampu mencuri keunggulan lebih dulu. Pada menit ke-35, serangan balik cepat yang dibangun dari sisi kanan berhasil dimaksimalkan oleh Cornelius Stewart. Penyerang asal Saint Vincent and the Grenadines itu menunjukkan ketajamannya dengan penyelesaian klinis, memaksa kiper Persebaya memungut bola dari gawang.
Gol ini mengejutkan publik Gelora Bung Tomo. Di atas kertas, Persebaya memang lebih diunggulkan, namun Semen Padang datang dengan misi bertahan di Liga 1 dan tampil penuh determinasi.
Bruno Moreira Bangkitkan Asa Bonek
Memasuki babak kedua, Persebaya tampil lebih menekan. Beberapa peluang emas tercipta, tetapi penyelesaian akhir masih menjadi kendala. Hingga pada menit ke-64, Bruno Moreira tampil sebagai penyelamat. Menerima umpan dari sisi kiri, pemain asal Brasil itu melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu dihalau kiper Semen Padang. Stadion pun bergemuruh saat bola bersarang di pojok gawang skor kembali imbang 1-1.
Kontroversi di Ujung Laga
Di menit-menit akhir pertandingan, Persebaya nyaris membalikkan keadaan. Dejan Tumbas berhasil mencetak gol setelah memanfaatkan bola liar di dalam kotak penalti. Namun, selebrasi pemain dan suporter seketika terhenti ketika wasit mengangkat bendera – offside! Tayangan ulang memperlihatkan posisi Tumbas yang tipis berada di belakang garis pertahanan, dan keputusan wasit tampaknya tepat.
Hasil Imbang yang Mengubah Nasib
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 1-1 tak berubah. Hasil ini membawa Persebaya tetap bertahan di posisi ketiga klasemen sementara dengan 55 poin – peluang untuk mengejar posisi puncak semakin tipis. Sementara itu, satu poin yang diraih Semen Padang justru menjadi krusial. Tim asuhan Delfiadri itu kini berada di posisi ke-15 dengan 32 poin, dan semakin dekat untuk mengamankan diri dari jurang degradasi.
Yang menjadi korban dari hasil ini adalah PSIS Semarang. Klub kebanggaan warga Jawa Tengah itu dipastikan terdegradasi ke Liga 2 setelah hasil di Surabaya membuat mereka tak mungkin lagi mengejar ketertinggalan poin. Musim penuh perjuangan pun berakhir tragis bagi Laskar Mahesa Jenar.
Laga Sarat Makna, Liga 1 Makin Sengit
Pertandingan antara Persebaya dan Semen Padang bukan sekadar pertarungan dua tim yang berbeda nasib. Ini adalah cerminan dari kompetisi Liga 1 yang semakin ketat dan tak terduga. Dari hujan deras, gol dramatis, hingga keputusan offside yang menentukan, malam itu di Gelora Bung Tomo menjadi saksi betapa sepak bola Indonesia sarat emosi dan penuh kejutan.
(Mond)
#Liga1 #Sepakbola #SemenPadangFC #Persebaya