Ledakan Mencekam di Bukittinggi: Gudang Ilegal Penimbun BBM Terbakar, Warga Panik dan Marah
Gudang yang diduga menjadi tempat penimbunan BBM ilegal terbakar di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Minggu (18/5/2025). (Antara/Al Fatah)
D'On, Bukittinggi, Sumatera Barat — Suasana pagi yang biasanya tenang di Jalan Koto Dalam, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang, mendadak berubah menjadi kepanikan massal. Tepat pukul 10.00 WIB, Minggu (18/5/2025), kobaran api membubung tinggi dari sebuah gudang tersembunyi yang belakangan diketahui sebagai tempat penimbunan ilegal bahan bakar minyak (BBM).
Ledakan demi ledakan terdengar keras, menggema di antara rumah-rumah penduduk yang hanya berjarak beberapa meter dari titik api. Suara dentuman yang disusul gelombang panas dan kepulan asap hitam tebal membuat warga panik berhamburan keluar rumah.
“Suaranya keras sekali, seperti bom! Kami sempat mengira ada tabrakan besar atau ledakan gas, tapi ternyata gudang BBM yang meledak,” ujar Rani (28), seorang warga setempat dengan wajah masih tegang saat diwawancarai oleh wartawan Antara.
Menurut Rani, keberadaan gudang mencurigakan itu sebenarnya sudah lama menimbulkan keresahan warga. Aktivitas mencurigakan kerap terlihat pada malam hari mobil-mobil tertutup masuk diam-diam, pria-pria tak dikenal keluar masuk, dan bau BBM menyengat kadang menguar dari balik pagar seng setinggi tiga meter yang memagari bangunan tersebut.
“Bukan rahasia lagi di sini, itu tempat penimbunan BBM ilegal. Banyak tong besar, tandon air yang dimodifikasi, dan drum yang ditutup-tutupi. Kami sudah lama khawatir. Dan hari ini ketakutan kami jadi kenyataan,” ujar Rani.
Kobaran Api dan Ledakan Bertubi-tubi
Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bukittinggi tiba tak lama setelah laporan masuk. Sembilan unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi, dibantu tiga unit tambahan dari Kabupaten Agam. Kobaran api yang membakar tandon berisi BBM membuat upaya pemadaman berjalan penuh risiko.
“Api sangat besar karena di dalamnya ada banyak bahan yang mudah terbakar. Beberapa kali terjadi ledakan saat kami melakukan pemadaman,” kata Dedi Afrianto, Kepala Seksi Rescue Dinas Damkar Bukittinggi.
Menurut Dedi, api berhasil dijinakkan beberapa jam kemudian setelah melalui proses pendinginan yang panjang. Puluhan drum hangus, sebagian meledak, sementara tandon-tandon besar terlihat rusak dan gosong.
Belum Ada Kepastian, Polisi Mulai Selidiki
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Camat Guguk Panjang, Yelrizon, yang hadir langsung di lokasi, mengatakan pihaknya belum dapat memberikan pernyataan detail.
“Kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk menyelidiki asal mula kebakaran. Dugaan sementara adalah kelalaian, tapi kami tunggu hasil resmi,” ujarnya.
Setelah api padam dan situasi terkendali, aparat kepolisian segera memasang garis polisi dan menyegel lokasi. Tidak ada korban jiwa dilaporkan, namun dampak kebakaran ini dirasakan kuat oleh warga sekitar yang kini merasa keamanan lingkungan mereka telah dikompromikan oleh keberadaan gudang ilegal tersebut.
Warga Tuntut Tindakan Tegas
Warga setempat mendesak aparat untuk tidak hanya menutup kasus ini dengan penyegelan gudang, tetapi juga mengusut tuntas siapa pemiliknya, bagaimana gudang bisa beroperasi tanpa izin, dan siapa saja yang terlibat dalam praktik penimbunan BBM tersebut.
“Kami butuh keadilan. Ini bukan sekadar soal kebakaran, ini tentang ancaman terhadap nyawa kami. Jangan tunggu sampai ada korban jiwa baru bertindak,” ujar salah satu warga yang menolak disebutkan namanya.
Peristiwa ini menjadi alarm keras bagi aparat dan pemerintah daerah untuk lebih ketat mengawasi aktivitas ilegal yang membahayakan keselamatan publik. Di balik pagar seng sederhana, ternyata tersimpan bahaya yang bisa meledak kapan saja dan hari ini, Bukittinggi merasakannya.
(Mond)
#Peristiwa #Bukittinggi #BBMIlegal #GudangBBMIlegalTerbakar