Duka di Puncak Jaya: Dua Anggota Brimob Gugur dalam Kontak Senjata dengan KKB
Ilustrasi Senjata api. FOTO/iStockphoto
D'On, Puncak Jaya, Papua Tengah – Langit Kampung Usir, Distrik Mulia, kembali memekikkan dentuman senjata. Suasana yang semula hening di wilayah pegunungan Puncak Jaya mendadak berubah mencekam pada Kamis siang, 15 Mei 2025. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terlibat baku tembak sengit dengan pasukan aparat dari Satgas Operasi Damai Cartenz-2025. Kontak senjata itu menewaskan dua prajurit terbaik dari satuan elite Brimob Polda Papua.
Kabar duka itu dikonfirmasi langsung oleh Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani. Dalam pernyataan tertulis yang dirilis Jumat (16/5/2025), Faizal menyebut dua anggotanya gugur dalam tugas setelah terkena tembakan dari arah persembunyian KKB. Mereka adalah Bripda Dedi Tambunan dan Bharada Raymon Rerey, dua anggota Brimob muda yang dikenal berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas negara di wilayah rawan konflik.
"Pelaku diduga kuat merupakan bagian dari kelompok KKB yang selama ini memang aktif bergerak di kawasan Puncak Jaya. Kedua korban sempat dievakuasi ke RSUD Mulia, namun saat tiba di rumah sakit, tim medis menyatakan mereka telah meninggal dunia,” ungkap Faizal dengan nada duka.
Jenazah kedua personel kini masih berada di RSUD Mulia untuk proses identifikasi lebih lanjut sebelum dipulangkan ke keluarga masing-masing. Isak tangis dan suasana haru menyelimuti rumah sakit, terutama dari rekan-rekan satuan yang selama ini bertugas bersama mereka di medan berbahaya.
Awal Mula Kontak Tembak
Menurut penuturan Faizal, insiden bermula saat warga sekitar Kampung Usir melaporkan adanya suara letusan senjata api. Merespons cepat laporan tersebut, tim Satgas Ops Damai Cartenz langsung bergerak ke lokasi dengan formasi taktis. Sesampainya di tempat kejadian, pasukan gabungan langsung menghadapi serangan mendadak dari pihak KKB yang telah bersembunyi di medan berbukit dan penuh semak belukar.
Situasi berkembang cepat. Kontak tembak pun tak terhindarkan. Meski aparat memberikan perlawanan, dua anggotanya harus tumbang dalam baku tembak singkat namun mematikan itu. Tim langsung mengevakuasi korban dan melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata yang diduga melarikan diri ke arah hutan belantara.
“Aparat gabungan masih melakukan penyisiran intensif di sekitar wilayah Kampung Usir dan sekitarnya. Kami pastikan wilayah ini tetap dalam pengawasan ketat,” ujar Faizal.
Pesan kepada Masyarakat: Tetap Tenang, Jangan Terprovokasi
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Polisi Yusuf Sutejo, menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu-isu liar yang mungkin disebar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi. Percayakan sepenuhnya kepada aparat keamanan yang terus bekerja demi stabilitas dan ketertiban,” jelas Yusuf.
Ia menegaskan bahwa operasi keamanan akan terus ditingkatkan di kawasan Puncak Jaya dan daerah rawan lainnya, demi menjamin keselamatan warga sipil. Patroli rutin dan pendekatan persuasif kepada masyarakat tetap menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam menghadapi kelompok bersenjata yang masih aktif di wilayah tersebut.
Pengabdian yang Tak Pernah Padam
Kematian Bripda Dedi dan Bharada Raymon menambah daftar panjang prajurit yang gugur dalam menjalankan tugas negara di tanah Papua. Namun, dedikasi dan keberanian mereka menjadi simbol keteguhan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan di wilayah paling timur Indonesia ini.
Di tengah kabut tebal dan medan berat Puncak Jaya, semangat para personel TNI-Polri terus menyala. Peristiwa ini bukan sekadar kabar duka, tetapi juga pengingat bahwa kedamaian di Papua masih harus diperjuangkan dengan nyawa sebagai taruhannya.
(Mond)
#KKB #Peristiwa #BakuTembak