Tak Kunjung Dinikahi Seorang Wanita Serang Pacar dengan Parang
Rian (26) diperiksa polisi di Mapolres Mamuju Tengah setelah diserang oleh pacarnya dengan parang.
D'On, Mamuju Tengah – Dusun Tallungallo di Desa Tobadak mendadak menjadi pusat perhatian setelah sebuah insiden tragis melibatkan seorang wanita berinisial AB (30) dan kekasihnya, Rian (26). Hubungan asmara yang telah terjalin lama berakhir dengan pertikaian hebat yang disertai kekerasan. Pemicunya? Ketidakpastian pernikahan yang disertai konflik utang piutang.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu (22/1/2025) ini bermula ketika AB, dengan parang di tangannya, mendatangi rumah Rian. Dengan penuh amarah, AB merusak perabotan rumah tangga dan bahkan menyerang Rian, mengakibatkan luka sobek di bagian lutut. Tak hanya itu, sepeda motor yang terparkir di halaman rumah juga menjadi sasaran amukannya. Insiden ini terekam dalam video yang diambil oleh Rian, yang kemudian menjadi viral di media sosial.
Pemicu Amarah yang Meledak
Menurut keterangan Rian kepada polisi, konflik ini didasari dua alasan utama: desakan pernikahan dan persoalan utang piutang. AB, yang sudah lama menjalin hubungan dengan Rian, merasa kecewa karena pria itu tak kunjung melamarnya. Desakan itu semakin memanas setelah Rian mengungkit masalah utang koperasi yang melibatkan AB.
“Dia marah besar karena saya bahas soal utang di koperasi. Dia bilang sering memberi uang kepada saya, tetapi saya tegaskan bahwa saya tidak pernah memakainya. Itu membuat dia semakin kalap,” ungkap Rian saat memberikan keterangannya di kantor polisi, Jumat (24/1/2025).
Rian juga menambahkan bahwa AB menyerangnya dengan parang yang telah dibalik sehingga sisi tumpul yang mengenai kakinya. “Awalnya dia arahkan parang ke saya, tetapi dia balik sehingga sisi tumpulnya yang mengenai kaki saya. Meski begitu, sabetannya cukup membuat luka di lutut saya,” ujar Rian.
Detik-Detik Kekacauan
AB mendatangi rumah Rian dengan penuh emosi. Ia mengamuk dan langsung merusak berbagai perabotan rumah tangga. Tak berhenti di situ, sepeda motor yang terparkir pun tak luput dari kemarahannya. Dalam video yang beredar, terlihat bagaimana AB dengan agresif menghancurkan barang-barang sebelum akhirnya menyerang Rian.
Kanit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Mamuju Tengah, Bripka Yusriady, mengungkapkan bahwa laporan Rian telah diterima dan akan diserahkan ke unit Reserse Kriminal Polres Mamuju Tengah untuk penyelidikan lebih lanjut. “Korban tidak hanya mengalami luka, tetapi juga kerusakan pada sejumlah barang miliknya akibat ulah pelaku,” jelas Yusriady.
Cinta yang Berujung Petaka
AB, yang mengaku sering memberikan bantuan finansial kepada Rian, merasa kecewa dengan ketidakseriusan kekasihnya untuk menikahinya. Hubungan yang awalnya penuh harapan berubah menjadi bencana ketika perasaan tidak dihargai dan kesalahpahaman mengenai uang memicu tindakan nekat.
Sementara itu, Rian mengaku bahwa ia belum siap untuk menikah karena masalah finansial. Hal ini membuat hubungan mereka semakin sulit, apalagi dengan adanya utang piutang yang terus menjadi topik pertengkaran. “Saya belum punya uang untuk menikah, itu alasan utamanya,” ujar Rian, yang kini harus menjalani proses pemulihan fisik dan mental akibat serangan ini.
Proses Hukum Berlanjut
Kasus ini menjadi perhatian khusus aparat kepolisian. Dengan adanya bukti video yang merekam tindakan AB, pihak berwenang akan memproses laporan ini sesuai hukum yang berlaku. “Kami sedang mendalami kasus ini. Tindakan pelaku akan diproses sesuai undang-undang,” tegas Yusriady.
Meski demikian, insiden ini menyisakan pelajaran mendalam tentang bagaimana hubungan yang tidak sehat dapat berujung pada kekerasan. Ketika komunikasi tergantikan oleh kemarahan, cinta yang seharusnya menjadi perekat justru berubah menjadi bumerang yang melukai.
(Mond)
#Peristiwa #Kriminal