Prabowo Subianto: Harapan Makan Bergizi Rp 15.000, Anggaran Hanya Rp 10.000
D'On, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dalam pengumuman kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 di Istana Negara pada Jumat (29/11), Prabowo menyoroti program Makan Bergizi Gratis yang dianggapnya sebagai langkah strategis untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat, khususnya keluarga pekerja.
Menurut Prabowo, upaya meningkatkan kesejahteraan buruh tidak cukup hanya melalui kenaikan upah. Program pendukung yang langsung berdampak pada kualitas hidup, seperti penyediaan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil, juga menjadi elemen penting.
"Kami ingin memastikan bahwa selain kenaikan upah, ada juga kontribusi nyata dari program-program seperti Makan Bergizi Gratis. Ini bukan sekadar program bantuan, tetapi bagian dari strategi kesejahteraan yang menyasar keluarga buruh, terutama anak-anak mereka dan ibu hamil. Kita ingin keluarga buruh merasa diperhatikan tidak hanya dalam aspek penghasilan, tetapi juga kebutuhan dasar," ujar Prabowo.
Dilema Anggaran: Harapan Rp 15.000, Realita Rp 10.000
Namun, di balik ambisi besar program tersebut, Prabowo mengungkapkan adanya tantangan dalam hal alokasi anggaran. Awalnya, pemerintah berharap dapat menyediakan alokasi sebesar Rp 15.000 per hari untuk setiap penerima manfaat. Namun, kenyataan fiskal membuat target tersebut harus disesuaikan menjadi Rp 10.000 per hari.
"Idealnya, kita ingin memberikan indeks sebesar Rp 15.000 per hari untuk setiap anak dan ibu hamil. Tetapi, setelah mempertimbangkan kemampuan anggaran, kita tetapkan Rp 10.000 per hari. Meskipun lebih rendah dari harapan, kami yakin jumlah ini cukup untuk menyediakan makanan yang bermutu dan bergizi di banyak wilayah," jelas Prabowo.
Ia juga menambahkan, rata-rata keluarga di Indonesia yang memiliki tiga hingga empat anak akan mendapatkan manfaat harian sekitar Rp 30.000. Jika diakumulasikan dalam sebulan, angka ini bisa mencapai Rp 2,7 juta per keluarga.
"Bagi keluarga di desil bawah, yang memiliki tiga hingga empat anak, mereka dapat menerima manfaat Rp 30.000 per hari. Jika dihitung selama satu bulan, mereka akan mendapatkan nilai setara Rp 2,7 juta. Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap kebutuhan keluarga buruh," paparnya.
Dukungan Sosial yang Terintegrasi
Prabowo menekankan bahwa program Makan Bergizi Gratis tidak berdiri sendiri. Program ini dirancang sebagai bagian dari ekosistem bantuan sosial pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan tunai lainnya. Melalui integrasi berbagai skema bantuan ini, Prabowo berharap semua lapisan masyarakat, khususnya buruh, dapat merasakan dampak positif secara maksimal.
"Jika kita melihat keseluruhan program, seperti PKH dan bantuan sosial lainnya, upaya pemerintah saat ini sudah sangat maksimal. Namun, tentu saja, kita tidak berhenti di sini. Di masa mendatang, kami berkomitmen untuk terus memperbaiki dan memperluas jangkauan bantuan ini," katanya.
Harapan untuk Masa Depan
Dalam pernyataannya, Prabowo juga menegaskan bahwa keberlanjutan program-program ini akan menjadi prioritas pemerintah. Ia berharap anggaran negara di masa depan memungkinkan peningkatan indeks bantuan menjadi Rp 15.000 per hari sesuai dengan visi awal.
Pernyataan ini menunjukkan upaya pemerintah untuk menjembatani kebutuhan masyarakat dengan kemampuan anggaran negara. Bagi Prabowo, kesejahteraan keluarga buruh bukan hanya soal angka, melainkan investasi jangka panjang bagi kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Dengan tantangan yang ada, pemerintah optimistis bahwa langkah ini, meski kecil, akan membawa dampak besar dalam membangun masyarakat yang lebih sehat, sejahtera, dan berdaya saing.
(Mond)
#MakanBerigiziGratis #Nasional