Breaking News

Polri Gelar Trauma Healing di Candung Agam: Dukungan Psikososial bagi Korban Banjir Lahar Dingin

Polri Lakukan Trauma Healing kepada anak-anak korban bencana alam sumatera barat 

D'On, Agam (Sumbar),-
Tim Trauma Healing dari Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri dan Bagian Psikologi (Bagpsi) Biro SDM Polda Sumbar kembali hadir di tengah masyarakat untuk memberikan dukungan psikososial. Kali ini, mereka menyasar warga yang terdampak bencana banjir lahar dingin di Candung, Agam, dengan fokus utama pada anak-anak.

Dipimpin oleh Psikolog Utama TK II, Brigjen Pol Dra. Desy Andriani, kegiatan ini digelar di SD 08 Canduang, Agam. Puluhan personel gabungan dari Mabes Polri dan Polda Sumbar turut serta dalam kegiatan tersebut, menghibur dan memberikan semangat kepada anak-anak yang mengalami trauma pascabencana.

Kegiatan Bermain dan Bingkisan untuk Anak-Anak

Sejak pagi, suasana di SD 08 Canduang berubah ceria. Anak-anak yang sebelumnya dirundung kesedihan akibat bencana, tampak antusias mengikuti berbagai permainan yang disiapkan oleh tim psikologi kepolisian. Beragam aktivitas yang dirancang tidak hanya untuk menghibur tetapi juga untuk membantu proses penyembuhan psikologis mereka.

Tidak hanya bermain, anak-anak juga menerima bingkisan dari tim psikologi. Pemberian bingkisan ini dimaksudkan sebagai bentuk perhatian dan dukungan nyata dari Polri kepada korban bencana, khususnya generasi muda yang paling rentan terhadap dampak psikologis pascabencana.

Pentingnya Dukungan Psikososial

Brigjen Pol Dra. Desy Andriani menjelaskan, trauma healing ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi emosional dan psikologis para korban, terutama anak-anak, agar mereka bisa pulih dan kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.

"Kami hadir untuk membantu memberikan dukungan psikososial melalui kegiatan trauma healing. Ini sangat penting untuk anak-anak yang terdampak bencana alam agar mereka bisa cepat pulih dari trauma yang dialami," ujar Brigjen Pol Desy.

Ia menekankan bahwa proses pemulihan trauma tidak bisa instan dan membutuhkan dukungan berkelanjutan. "Trauma tidak bisa hilang seketika. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga, lingkungan, sahabat, dan aparat pemerintah, sangat diperlukan untuk mempercepat proses recovery," tambahnya.

Keterlibatan Biro Psikologi SSDM Polri dan Bagpsi Biro SDM Polda Sumbar

Kegiatan trauma healing ini merupakan inisiatif Biro Psikologi SSDM Polri dan Bagpsi Biro SDM Polda Sumbar. Tim psikologi yang terlibat telah dilatih khusus untuk menangani trauma dan memberikan dukungan psikososial. Mereka bekerja dengan pendekatan yang berkelanjutan, memastikan bahwa dukungan yang diberikan tidak hanya sekali, tetapi terus berlanjut sampai para korban benar-benar pulih.

"Dukungan yang berkelanjutan adalah kunci. Kami berharap melalui kegiatan seperti ini, kami bisa membantu para korban bencana untuk kembali menjalani kehidupan mereka dengan lebih baik," pungkas Brigjen Pol Desy.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat, terutama anak-anak di Candung, Agam, bisa segera bangkit dari trauma pascabencana. Polri menunjukkan komitmennya dalam mendampingi masyarakat, tidak hanya dalam aspek keamanan, tetapi juga dalam aspek psikososial, memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan perhatian dan dukungan yang dibutuhkan.

Kegiatan trauma healing ini menjadi bukti nyata kepedulian Polri terhadap kondisi psikologis masyarakat yang terdampak bencana, dan menjadi langkah penting dalam membangun kembali semangat dan harapan mereka untuk masa depan yang lebih baik.

(*)

#Polri #PoldaSumbar #TraumaHealing