Breaking News

Perdana Menteri Haiti Mengundurkan Diri Akibat Ancaman Geng Bersenjata

Warga Haiti melintasi jasad pria yang tewas tertembak di pusat Kota Port-au-Prince, Senin, 4 Maret 2024.

D'On, Haiti,-
Ariel Henry, Perdana Menteri Haiti, menyetujui untuk mundur dari jabatannya di tengah kondisi darurat yang dihadapi negaranya akibat serangan brutal yang dilakukan oleh geng kriminal bersenjata. Dalam sebuah pertemuan darurat di Jamaika, negara-negara di Karibia mengonfirmasi pengunduran diri Henry.pada Senin (11/3/2024), sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menawarkan tambahan dana sebesar US$ 100 juta untuk mendukung upaya pemulihan keamanan di Haiti.

Geng-geng kriminal telah menguasai sebagian besar wilayah Haiti, memicu kekacauan dan meningkatkan kekhawatiran akan kelaparan yang melanda negara termiskin di belahan barat ini. Jalan-jalan dipenuhi mayat, penjarahan merajalela, dan ancaman keamanan semakin memburuk.

Dalam pidato pengunduran dirinya yang diposting secara online, Ariel Henry menyatakan kesediaannya untuk mengorbankan diri demi Haiti. Namun, meskipun Henry telah menerima dorongan untuk melakukan transisi kekuasaan, pemimpin geng kriminal tetap menuntut pengunduran dirinya.

Presiden Guyana, Irfaan Ali, mengumumkan bahwa Henry akan mundur setelah otoritas transisi baru terbentuk. Ali memberikan penghormatan kepada Henry atas ketegasannya dalam menghadapi tantangan dan niatnya yang tulus untuk memperbaiki keadaan Haiti.

Sementara itu, situasi keamanan di Haiti semakin memprihatinkan, dengan bandara utama negara itu tidak lagi beroperasi dan pihak militer AS telah mengangkut personel kedutaan mereka dari Haiti. Antony Blinken membenarkan pengunduran diri Henry dalam sebuah panggilan telepon yang diprakarsai oleh perdana menteri Barbados, Mia Mottley.

Seorang pejabat AS menyatakan bahwa Henry telah menyetujui untuk mundur pada Jumat mendatang, namun, rincian transisi akan dibahas dalam konferensi di Kingston, Jamaika. AS berkomitmen untuk melindungi Henry dan sekutunya dari ancaman geng kriminal, bahkan siap menempatkannya di wilayah Amerika jika Henry merasa tidak aman di Haiti.

Dengan kondisi Haiti yang semakin genting, upaya-upaya regional dan internasional diperlukan untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di negara ini. Masyarakat internasional pun diharapkan memberikan dukungan yang lebih besar untuk membantu Haiti keluar dari krisis yang melanda.

(*)

#Haiti #Internasional #GengBersenjata #Peristiwa