Breaking News

Anak Buah Luhut Skakmat Anies, Ini Pesan Menohoknya


D'On, Jakarta,-
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) membeberkan pesan menohok atas kritikan yang sebelumnya pernah dilontarkan oleh Calon Presiden RI 2024 yakni Anies Baswedan perihal subsidi mobil listrik yang dinilainya tidak tepat.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin menyampaikan, bahwa kritik yang dilayangkan Anies kurang tepat. Menurutnya, pemerintah justru tidak memberikan subsidi pada mobil listrik, melainkan memberikan pajak yang lebih rendah kepada masyarakat yang ingin beralih ke mobil listrik.

"Yang pertama, kita sampaikan pemerintah itu tidak berikan subsidi untuk mobil, tapi kita memberikan pajak yang lebih rendah, ini semacam keberpihakan untuk teman-teman yang ingin melakukan pembelian (mobil listrik)," klaim Rachmat dikutip dari CNBC Indonesia dalam Energy Corner, Minggu (21/5/2023).

Rachmat menjelaskan bahwa tren transisi ke kendaraan listrik merupakan tren yang mendunia. Dia khawatir, jika Indonesia tidak segera mengejar tren tersebut maka Indonesia akan tertinggal dan masyarakat Indonesia akan memperoleh kendaraan listrik justru dari produksi luar negeri secara keseluruhan.

"Sehingga dari situ sendiri menurut saya sudah kurang tepat komentarnya (Anies Baswedan). Dari kita juga menyadari bahwa tren EV ini adalah tren yang mendunia. Semuanya sangat mengarah kesana dan kita punya industri otomotif yang besar. Bisa kebayang suatu ketika kita tidak ngapa-ngapain kita misal membeli begitu nanti industri terbentuk di luar negeri, terus customer kita mau, semuanya buatan luar negeri," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, Anies melontarkan kritik mengenai subsidi mobil listrik dalam pidatonya di acara Pengukuhan Amanat Nasional. Awalnya, Anies mengatakan bahwa Indonesia memiliki begitu banyak peluang, khususnya dalam lingkungan hidup. Pemerintah harus memastikan sumber daya yang tepat untuk menghadapi tantangan lingkungan hidup.

"Solusi menghadapi tantangan lingkungan hidup, polusi udara bukan lah terletak di dalam subsidi mobil listrik yang pemilik mobil listriknya yang mereka tidak membutuhkan subsidi, betul?" tegas Anies dalam pidatonya.

Anies menghitung, bahwa subsidi kepada mobil listrik dalam pemakaian mobil pribadi emisi karbon per kapita per kilometer katanya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak.

"Emisi per kilometer per kapita untuk mobil listrik dibandingkan dengan bus berbasis BBM. Kenapa itu bisa terjadi, karena bus memuat orang banyak sementara mobil memuat orang sedikit," ungkap Anies.

Ditambah, kata Anies, ketika pengalamannya menjadi Gubernur DKI Jakarta, kendaraan pribadi berbasis listrik tidak menggantikan mobil yang ada di garasinya, maka akan menambah mobil di jalanan.

"Sehingga menambah kemacetan di jalan. Jadi yang didorong ke depan adalah demokratisasi sumber daya bahwa kita mengarahkan agar sumber daya yang dimiliki negara diberikan melalui sektor-sektor yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat banyak bukan semata-mata untuk mendapatkan perhatian dalam percakapan apalagi percakapan media sosial," tandas dia.


(hsy/cnbc)

#MobilListrik #Nasional