Breaking News

Liput Penyegelan Diskotek Ibiza di Surabaya, 5 Wartawan Dikeroyok Belasan Orang


D'On, Surabaya (Jatim),-
Lima Wartawan dikeroyok belasan orang berpakaian preman saat meliput penyegelan Diskotek Ibiza, di jalan Simpang Dukuh Surabay, Jumat (20/1/2023) siang. Para jurnalis korban kekerasan tersebut melaporkan kejadian ini ke SPKT Polrestabes Surabaya.

Lima wartawan di Surabaya tersebut mendatangi gedung SPKT Polrestabes Surabaya, Jumat (20/01/2023) malam.Untuk melaporkan aksi pengeroyokan, yang dilakukan oleh belasan orang berpakaian preman, saat kelimanya meliput penyegelan Diskotek Ibiza jalan simpang dukuh Surabaya, Jumat siang.

Rofik, salah satu korban pengeroyokan mengaku bersyukur laporannya sudah diterima di SPKT Polrestabes Surabaya. Ia berharap kasus yang menimpanya diusut tuntas. ia juga mendorong petugas agar menjerat para terduga pelaku dengan undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers, karena sudah masuk kategori menghalang-halangi kerja jurnalistik.

" Ini sebenarnya waktu kami lagi santai menunggu instansi melakukan penyegelan Diskotek Ibiza di jalan simpang dukuh itu, ada perempuan yang meminta kami naik dengan nada tinggi mengatasnamakan di suruh Pak Wahyu. "Ujarnya.

Merasa tak ada kaitannya dengan seseorang bernama Wahyu, Rofik dan lainnya menunggu di lobi gedung. Disana mereka didatangi oleh sejumlah orang berpakaian preman. Namun, Rofik sempat mengenali salah satunya adalah anggota salah satu ormas.

"kami yang tak mau meladeni kemudian ke warung kopi tak jauh dari lokasi. Tiba-tiba, perempuan yang tidak saya kenal di awal tadi mendatangi kami dan marah-marah, serta memutar balikan fakta," tandas Rofik.

Sontak orang-orang yang saat itu berada di lobi gedung menghampiri, dan jumlahnya makin banyak. Orang tak dikenal yang jumlahnya belasan itu kemudian mengeroyok mereka.

"Saya dipukul dan ditendang, seperti dipukul bagian telinga, dada sebelah kiri, hingga ditendang di bagian paha," kata Rofik, sambil menunjukkan luka yang dialami.

Tak hanya Rofik, empat rekannya yang lain juga menerima perlakuan sama, namun tak separah dirinya. "Mas Didik (wartawan) sempat ditendang dan dipukul, karena Mas Didik berusaha memotret pengeroyokan itu. Untungnya berhasil terpotret. Apesnya lagi, motor saya dan motor Angga ditahan oleh mereka," katanya.

Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes surabaya, Kompol Muhammad Fakih, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan itu. Menurutnya, laporan kelima wartawan tersebut sudah diterima dan kini untuk melengkapi laporan, mereka dimintakan visum ke rumah sakit Bhayangkara Surabaya.

" Iya benar untuk laporan tersebut sudah diterima di SPKT kemudian untuk melengkapi laporan kami sudah memintakan visum ke rumah sakit bhayangkara ada 4 orang."Jelasnya.

Usai melakukan laporan mereka langsung bertolak ke rumah sakit untuk melakukan visum. Rofik diketahui mengalami luka cukup parah, lantaran dihantam dibagian telinga, dada sebelah kiri hingga ditendang di bagian paha. Empat wartawan lainnya juga tak jauh berbeda, salah satunya Didik yang ditendang lututnya, karena berusaha memotret aksi anarkis itu.


Sumber: BeritaSatu

#PengeroyokanWartawan #Jurnalis #Peristiwa #Kekerasan