Breaking News

Usai Mata Elang Tewas Dikeroyok, Warung dan Motor di Sekitar TKP Dibakar Massa: Polisi Buru Pelaku Hingga ke Akar-Akarnya

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menyatakan empat anggota Polres Metro Jakarta Timur saat ini masih berada di Pati untuk menyelidiki kasus pencurian mobil sewaan. (Istimewa)

D'On, Jakarta —
Situasi di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, mendadak berubah mencekam pada Kamis malam (11/12/2025). Setelah insiden pengeroyokan brutal yang menewaskan seorang mata elang (matel) dan membuat rekannya kritis, kerusuhan lanjutan pecah tak jauh dari lokasi kejadian. Sejumlah warung, kios kecil, dan sepeda motor dilaporkan dirusak bahkan dibakar oleh kelompok massa yang hingga kini masih diidentifikasi.

Peristiwa beruntun itu membuat publik tersentak. Dari pengeroyokan sore hari hingga pembakaran malam hari, dalam waktu kurang dari 8 jam Kalibata berubah menjadi pusat perhatian aparat penegak hukum.

Penyelidikan Ganda: Pembunuhan dan Pembakaran

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly memastikan bahwa kepolisian bergerak cepat menangani dua perkara besar sekaligus:

  1. Pengeroyokan yang menewaskan satu orang,
  2. Perusakan dan pembakaran fasilitas warga di sekitar TKP.

Kami bekerja paralel. Segala alat bukti sedang kami kumpulkan untuk mengungkap siapa pelaku pengeroyokan, dan siapa massa yang kemudian melakukan pembakaran,” tegas Nicolas dalam konferensi pers di lokasi pada Kamis malam.

Ia menegaskan, polisi menurunkan tim gabungan dari Satreskrim Polres Jaksel, Polda Metro Jaya, hingga Polsek Pancoran agar penyelidikan berjalan masif.

Pada intinya, dua perkara ini prioritas. Penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dan luka berat, serta perusakan dan pembakaran. Semua akan diburu sampai dapat,” sambungnya.

Aparat sudah mengamankan area dan memblokade sejumlah titik rawan untuk mencegah massa lain berkumpul kembali.

Korban Selamat: Kritis dan Jadi Kunci Pembuka Kasus

Dari dua mata elang yang dikeroyok, satu di antaranya tewas di tempat setelah dipukuli berkali-kali dan diseret ke tepi jalan. Satu lainnya mengalami luka parah pada kepala dan tangan dan kini dirawat intensif di RS Budi Asih.

Polisi berharap korban yang selamat dan kini berada dalam pengawasan medis dapat memberi keterangan ketika kondisinya stabil.

Kita doakan bisa selamat dan menceritakan kejadian sesungguhnya. Kesaksiannya akan sangat penting,” ujar Nicolas.

Kronologi Brutal: Pengeroyokan Terjadi Hanya dalam Hitungan Menit

Kapolsek Pancoran Kompol Mansur mengungkap kronologi kejadian yang disebut berlangsung sangat cepat.

• Sekitar pukul 15.30 WIB, dua mata elang menghentikan seorang pengendara motor di depan TMP Kalibata.
• Belum sempat terjadi dialog panjang, sebuah mobil di belakang korban tiba-tiba berhenti.
4–5 orang keluar dari mobil dan langsung menyerang dua mata elang tersebut tanpa peringatan.
• Kedua korban dipukuli bertubi-tubi menggunakan tangan kosong.
• Setelah tak berdaya, mereka diseret ke tepi jalan.
• Para pelaku kemudian melarikan diri, meninggalkan kedua korban bersimbah darah.

Tidak ada senjata tajam, tidak ada tembakan. Mereka dipukul dengan tangan kosong. Luka terdapat di kepala dan tangan. Kejadiannya sangat cepat, hanya beberapa menit,” kata Mansur.

Polisi kini tengah menelusuri rekaman CCTV, saksi-saksi sekitar, serta kemungkinan keterkaitan pengendara motor yang sempat dihentikan kedua matel tersebut.

Pembakaran Warung dan Motor: Aksi Balasan atau Provokasi?

Ketegangan tidak berakhir di lokasi pengeroyokan.

Pada malam harinya, sekitar beberapa jam setelah insiden, sekelompok massa tiba-tiba muncul dan merusak kios, membakar warung, serta membakar beberapa motor tak jauh dari TMP Kalibata.

Hingga kini, motif massa ini masih diselidiki. Polisi belum dapat memastikan apakah aksi ini merupakan:

  • Balasan dari kelompok mata elang,
  • Aksi spontan masyarakat,
  • Atau provokasi pihak lain yang memanfaatkan situasi kacau.

Nicolas memastikan pihaknya bekerja untuk mengungkap semua pelaku perusakan.

Situasi Dipenuhi Aparat: Brimob hingga Samapta Bergerak

Mengantisipasi eskalasi, ratusan personel gabungan dari:

  • Brimob,
  • Samapta Polda Metro Jaya,
  • Sat Samapta Polres Jaksel,
  • Polsek Pancoran

sudah disiagakan di sekitar lokasi sejak Kamis malam.

Warga tidak perlu khawatir. Silakan beraktivitas seperti biasa. Situasi sudah aman dan terkendali,” tegas Nicolas.

Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri

Kepolisian menekankan pentingnya masyarakat menghentikan aksi main hakim sendiri yang kerap terjadi dalam konflik antara warga dan debt collector.

Segala sesuatu laporkan ke polisi. Jangan bertindak sendiri, karena itu hanya memperluas konflik,” ujar Nicolas.

Kasus Berpotensi Melebar: Polisi Kejar Dalang dan Jaringan

Dua peristiwa ini membuka banyak kemungkinan:

  • Motif pengeroyokan,
  • Identitas para pelaku yang turun dari mobil,
  • Keterkaitan dengan konflik debt collector yang sering memantik ketegangan,
  • Motif massa pembakar kios,
  • Dugaan adanya pihak yang memprovokasi.

Polisi berjanji mengungkap semua detail dalam beberapa hari ke depan.

(L6)

#DebtCollector #MataElang #Pengeroyokan #Kriminal #AksiJalanan