Breaking News

Update Korban Bencana Sumatera 18 Desember: 1.068 Orang Meninggal, 198 Masih Hilang

Suasana kerusakan akibat banjir di Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Aceh, Kamis (11/12/2025).

D'On, Jakarta 
— Tragedi bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera terus meninggalkan luka mendalam. Hingga Kamis, 18 Desember, jumlah korban meninggal dunia kembali bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, total korban jiwa kini mencapai 1.068 orang, meningkat dari laporan sebelumnya yang berjumlah 1.059 jiwa.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan perkembangan terbaru tersebut dalam jumpa pers virtual yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi BNPB.

“Jumlah korban meninggal dunia bertambah, dari 1.059 jiwa menjadi 1.068 jiwa,” ujar Abdul dalam keterangannya.

Penambahan Korban dari Tiga Provinsi

Abdul merinci, penambahan sembilan korban jiwa berasal dari tiga provinsi yang hingga kini masih berjibaku dengan dampak bencana, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Rinciannya sebagai berikut:

  • Aceh Utara: 3 orang
  • Aceh Timur: 2 orang
  • Tapanuli Selatan (Sumatera Utara): 1 orang
  • Langkat (Sumatera Utara): 1 orang
  • Agam (Sumatera Barat): 1 orang
  • Padang Pariaman (Sumatera Barat): 1 orang

Penambahan korban ini terjadi seiring dengan berlanjutnya proses pencarian dan evakuasi, terutama di wilayah-wilayah yang terdampak longsor parah dan banjir bandang, di mana akses masih sulit dan cuaca belum sepenuhnya bersahabat.

198 Orang Masih Hilang, Ratusan Ribu Mengungsi

Tak hanya korban meninggal, angka korban hilang juga masih mengkhawatirkan. Hingga laporan terbaru ini disampaikan, sebanyak 198 orang masih dinyatakan hilang. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian dengan mengerahkan personel, alat berat, serta dukungan teknologi pencarian, meski dihadapkan pada medan berat dan risiko longsor susulan.

Sementara itu, dampak sosial kemanusiaan kian meluas. BNPB mencatat 537.185 jiwa terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah dan harta benda mereka demi keselamatan. Para pengungsi tersebar di ratusan titik pengungsian, mulai dari sekolah, rumah ibadah, hingga tenda-tenda darurat.

“Kemudian untuk korban hilang ada 198 jiwa, dan untuk jumlah saudara-saudara kita yang mengungsi sebanyak 537.185 jiwa,” tutur Abdul menutup keterangannya.

Upaya Penanganan Terus Diperkuat

BNPB bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan, dan berbagai unsur kemanusiaan terus memperkuat penanganan darurat, mulai dari pencarian korban, evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, hingga distribusi bantuan logistik dan layanan kesehatan.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat di wilayah rawan bencana agar tetap waspada, mengingat potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi dan memicu bencana susulan.

Tragedi ini kembali menjadi pengingat betapa rapuhnya kehidupan di hadapan alam, sekaligus menguji solidaritas dan kepedulian seluruh elemen bangsa untuk saling menguatkan di tengah duka yang belum usai.

(K)

#UpdateKorbanBencanaSumatera #BNPB