Malam Rajab 2025, Gerbang Spiritualitas Menuju Ramadan: Waktu Mustajab Memperbaiki Niat dan Memperbanyak Ibadah

Ilustrasi
Dirgantaraonline — Malam Rajab 2025 menjadi salah satu momentum spiritual yang sangat dinantikan umat Islam di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Bukan sekadar penanda pergantian bulan dalam kalender Hijriah, malam pertama bulan Rajab memiliki kedudukan istimewa sebagai awal dari rangkaian bulan-bulan mulia sebelum datangnya Syakban dan puncaknya, bulan suci Ramadan.
Rajab termasuk satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an. Pada bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk lebih menjaga diri dari perbuatan dosa dan memperbanyak amal kebaikan sebagai bentuk pengagungan terhadap waktu yang dimuliakan Allah.
Dalil Kemuliaan Bulan Haram
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ
Artinya:
"Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan-bulan itu."
(QS. At-Taubah: 36)
Rajab menjadi momen penting untuk muhasabah, meluruskan niat, dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT sebelum memasuki fase spiritual yang lebih berat di Ramadan.
Kapan Malam Rajab 2025 atau 1 Rajab 1447 H?
Berdasarkan kalender Hijriah yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Rajab 1447 Hijriah bertepatan dengan Minggu, 21 Desember 2025 dalam kalender Masehi.
Namun, dalam sistem penanggalan Islam, pergantian hari dimulai sejak terbenamnya matahari. Dengan demikian, malam Rajab 2025 dimulai sejak Sabtu malam, 20 Desember 2025, selepas salat Magrib.
Malam inilah yang dikenal sebagai malam 1 Rajab, yang oleh banyak ulama dan tradisi keilmuan Islam dipandang sebagai waktu penuh keberkahan dan peluang besar terkabulnya doa.
Keutamaan Malam Rajab: Waktu Mustajab untuk Berdoa
Dalam berbagai kitab klasik dan nasihat ulama, malam pertama Rajab disebut sebagai salah satu malam yang memiliki keutamaan khusus. Umat Islam dianjurkan memperbanyak doa, terutama memohon:
- Ampunan dosa
- Kelapangan rezeki
- Kesehatan
- Kekuatan iman
- Kesempatan bertemu Ramadan
Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Artinya:
"Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.’"
(QS. Ghafir: 60)
Ayat ini menjadi dasar kuat bagi umat Islam untuk tidak menyia-nyiakan malam Rajab sebagai waktu bermunajat dan berharap kepada Allah SWT.
Doa dan Zikir yang Dianjurkan pada Malam Rajab
Salah satu doa yang paling masyhur diamalkan ketika memasuki bulan Rajab adalah:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allahumma bārik lanā fī Rajaba wa Sya‘bāna wa ballighnā Ramaḍān.
Artinya:
"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syakban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadan."
Doa ini mencerminkan harapan agar diberi usia yang berkah, iman yang kuat, dan kesiapan ruhani untuk menyambut Ramadan dalam kondisi terbaik.
Tata Cara Salat Sunah Malam 1 Rajab
Sebagian umat Islam juga menghidupkan malam 1 Rajab dengan salat sunah, sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT. Secara umum, tata caranya sebagai berikut:
- Dilaksanakan setelah salat Magrib hingga sebelum Isya
- Dikerjakan sebanyak 10 rakaat
- Setiap dua rakaat diakhiri salam
- Setelah salat, dianjurkan memperbanyak doa dan zikir
Salat ini tidak bersifat wajib, namun menjadi sarana untuk menenangkan hati dan menguatkan niat ibadah di bulan-bulan mulia.
Puasa Sunah di Bulan Rajab
Bulan Rajab juga dianjurkan diisi dengan puasa sunah sebagai latihan spiritual sebelum Ramadan. Beberapa puasa yang dapat dilakukan antara lain:
- Puasa hari pertama Rajab
- Puasa Senin dan Kamis
- Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, dan 15 Rajab)
Namun para ulama menegaskan, tidak dianjurkan berpuasa penuh selama satu bulan Rajab, karena tidak terdapat dalil sahih yang mewajibkannya.
Amalan Utama Selama Bulan Rajab
Selain puasa dan salat sunah, umat Islam dianjurkan memperbanyak:
- Istigfar
- Zikir pagi dan petang
- Selawat kepada Nabi Muhammad SAW
- Sedekah
- Membaca dan mentadabburi Al-Qur’an
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya."
(QS. Al-Ahzab: 41)
Imbauan Mengikuti Penetapan Resmi
Meski kalender Hijriah telah disusun berdasarkan perhitungan astronomi, penetapan awal bulan masih berpotensi berbeda di beberapa wilayah. Umat Islam diimbau tetap mengikuti pengumuman resmi dari pemerintah atau otoritas keagamaan setempat.
Dengan memanfaatkan malam Rajab 2025 dan bulan Rajab secara keseluruhan untuk memperbanyak doa, zikir, puasa sunah, dan amal kebajikan, umat Islam diharapkan dapat menyambut Ramadan dengan hati yang lebih bersih, niat yang lurus, dan keimanan yang lebih kuat.
Rajab bukan sekadar pergantian bulan—ia adalah pintu awal perjalanan spiritual menuju bulan penuh ampunan dan rahmat.
(***)
#Islami #Religi