Lampung Dilanda Banjir, Longsor, dan Puting Beliung: 4 Kabupaten Lumpuh, Ratusan Rumah Terendam, Warga Mengungsi dalam Gelap

Potret banjir di Lampung, 4 kabupaten terdampak akibat hujan deras
D'On, Lampung — Deretan bencana beruntun menghantam Provinsi Lampung dalam 48 jam terakhir. Hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak Rabu sore (3/12/2025) memicu banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung di sejumlah kawasan. Sedikitnya empat kabupaten menjadi daerah terdampak: Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Utara, dan Lampung Selatan.
Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, mengonfirmasi rangkaian bencana ini.
“Empat kabupaten terdampak dan kami masih melakukan pendataan di lapangan. Prioritas kami memastikan keselamatan warga,” ujar Wahyu, Kamis (4/12/2025).
Selain memutus akses jalan, bencana ini juga memicu pemadaman listrik, kerusakan rumah, dan peningkatan risiko kesehatan masyarakat.
Puting Beliung Mengamuk di Lampung Selatan, 34 Rumah Rata oleh Angin
Bencana pertama datang lebih cepat. Selasa sore (2/12/2025), angin puting beliung menerjang Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan.
Dalam hitungan detik, angin berkecepatan tinggi memporak-porandakan 34 rumah di Desa Sinar Laut, Beringin Kencana, dan Taman Baru.
Warga menyebut suara angin terdengar seperti “dentuman pesawat” sebelum menghantam atap rumah.
“Kami tidak sempat menyelamatkan apa pun. Atap langsung beterbangan,” kata Arman, warga Sinar Laut.
Banyak keluarga terpaksa mengungsi sementara ke rumah kerabat dan balai desa. Sebagian lainnya tetap bertahan di rumah yang sudah tidak lagi memiliki atap, menutupi bagian terbuka dengan terpal seadanya.
Banjir dan Longsor di Pesisir Barat: Akses Jalan Tertutup Batu dan Lumpur
Sehari berselang, Rabu (3/12), hujan deras tak kunjung reda. Di Pesisir Barat, dua kecamatan Karya Penggawa dan Way Krui terdampak banjir dan longsor.
Laporan menunjukkan ketinggian banjir mencapai 1 meter di beberapa titik. Material longsor berupa tanah, batu, dan batang pohon menutupi ruas jalan lintas barat, membuat kendaraan terjebak berjam-jam.
Warga bergotong royong membuka akses, sambil menunggu alat berat dari pemerintah daerah.
“Kami tidak bisa bergerak. Jalan tertutup total, sinyal juga putus-putus,” ungkap Rika, seorang pedagang yang terjebak di jalur tersebut.
BPBD memperingatkan risiko longsor susulan mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih diperkirakan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Lampung Utara Gelap Gulita: Badai Rusak Rumah dan Padamkan Listrik Total
Di Lampung Utara, tepatnya di Desa Bumi Agung, Kecamatan Abung Timur, warga kembali dicekam ketakutan. Hujan badai merusak rumah dan fasilitas umum pada Rabu petang.
Paling parah, aliran listrik padam total sejak pukul 17.00 WIB.
Warga terpaksa menghadapi malam dalam kondisi gelap gulita. Pasien-pasien yang membutuhkan alat medis berbasis listrik terpaksa dibantu menggunakan genset kecil milik warga.
“Ini kondisi darurat. Anak-anak takut, rumah banyak yang bocor, dan kami tidak tahu kapan listrik kembali,” ujar Siti, salah satu warga terdampak.
PLN setempat menyebut tim mereka kesulitan masuk karena akses jalan licin dan tergenang banjir.
350 Rumah di Tanggamus Terendam, Anak-anak dan Lansia Dievakuasi
Puncak bencana terjadi di Kabupaten Tanggamus, Rabu sore sekitar pukul 15.30 WIB. Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kota Agung, diterjang banjir usai tanggul Sungai Kali Bego jebol.
Tiga RT RT 10, RT 14, dan RT 16 terendam dengan ketinggian air mencapai lutut hingga pinggang orang dewasa. Dua RT lainnya (RT 8 dan RT 9) juga terendam meski lebih rendah.
Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Hidayat menegaskan skala kerusakan cukup luas.
“Diperkirakan sekitar 350 rumah terdampak banjir. Evakuasi kami prioritaskan untuk anak-anak dan lansia,” ujarnya.
Proses evakuasi berlangsung dramatis. Polisi, perangkat kelurahan, hingga relawan membantu warga yang terjebak di dalam rumah. Banyak perabot rumah tangga terendam: kasur hanyut, lemari terbalik, elektronik rusak total.
Tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian material dipastikan besar.
“Air mulai surut sekitar pukul 17.30 WIB setelah hujan mereda,” tambah Rahmad.
Ia menekankan pentingnya perbaikan tanggul secepat mungkin untuk mencegah banjir susulan. Tim kesehatan dari puskesmas dikerahkan untuk memeriksa potensi penyakit pascabanjir seperti diare, ISPA, dan penyakit kulit.
Pemerintah Diminta Siaga: Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut
BMKG sebelumnya telah memperingatkan adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah Sumatra bagian selatan, termasuk hujan dengan intensitas tinggi, angin kencang, dan gelombang tinggi di pesisir.
Pakar mitigasi bencana menyebut rangkaian bencana ini sebagai efek kombinasi antara fenomena lokal dan dinamika atmosfer global, yang bisa berlangsung hingga akhir Desember.
Dalam dua hari terakhir, Lampung menghadapi bencana hidrometeorologi yang terjadi beruntun dan saling memperparah dampak satu sama lain. Empat kabupaten terdampak, ratusan rumah rusak, akses transportasi lumpuh, listrik padam, dan masyarakat masih dalam kondisi siaga.
Pemerintah daerah kini mempercepat pendataan, penyaluran bantuan, hingga pemulihan infrastruktur sementara warga berharap cuaca segera membaik.
(L6)
#Peristiwa #Banjir #Longsor #PutingBeliung #Lampung