Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan: Muncul Dugaan Perselingkuhan Suami dan Permintaan Cerai Sebelum Tragedi

Seorang anak siswi SD diduga membunuh ibu kandungnya di kawasan Jalan Dwikora, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu, 10 Desember 2025.
D'On, MEDAN — Misteri kematian tragis Faizah Soraya (42) di rumahnya di Jalan Dwikora, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, pada Rabu dini hari (10/12/2025), masih menyisakan banyak tanda tanya. Meski polisi telah menyebut anak kandung korban berinisial AI (12) sebagai terduga pelaku, penyelidikan belum berakhir. Berbagai fakta baru, termasuk dugaan konflik rumah tangga dan perselingkuhan, mulai bermunculan ke ruang publik.
Polrestabes Medan menegaskan, kasus ini ditangani dengan sangat hati-hati, mengingat melibatkan anak yang berhadapan dengan hukum. Hingga kini, belum ada penetapan tersangka, dan seluruh kemungkinan masih terus didalami.
Prarekonstruksi Digelar Dua Kali, Total 43 Adegan
Untuk memperjelas rangkaian peristiwa, Polrestabes Medan telah menggelar dua kali prarekonstruksi. Prarekonstruksi pertama dilakukan di Mapolrestabes Medan dengan menggunakan pemeran pengganti. Sementara prarekonstruksi kedua dilaksanakan di lokasi kejadian dengan menghadirkan AI, ayah korban, serta kakak kandungnya.
Dalam prarekonstruksi tersebut, polisi memperagakan 43 adegan, mulai dari situasi sebelum kejadian hingga penemuan korban.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvin Simanjuntak menjelaskan, prarekonstruksi dilakukan untuk mencocokkan keterangan awal dengan kondisi lapangan.
“Setidaknya ada 43 adegan yang tadi kita lakukan dalam prarekonstruksi. Mudah-mudahan ini bisa menyempurnakan proses penyidikan dan penyelidikan lanjutan,” ujar Calvin kepada wartawan.
Namun demikian, Calvin menegaskan bahwa proses hukum belum final. Polisi masih menunggu hasil asesmen psikologis terhadap AI yang dilakukan oleh psikolog anak.
“Kami menangani kasus ini dengan sangat hati-hati. Mohon dipahami, perkara ini berkaitan dengan anak yang berhadapan dengan hukum. Semua prosedur harus dijalankan secara profesional dan manusiawi,” tegasnya.
Klarifikasi Keluarga Korban: Muncul Dugaan Perselingkuhan dan Alibi Ayah
Di tengah proses penyelidikan, perhatian publik semakin tersedot setelah muncul klarifikasi dari akun media sosial @pakdebrewok2122, yang mengaku sebagai keluarga korban. Klarifikasi tersebut disampaikan di kolom komentar akun Instagram @lambe_turah, dan langsung memicu perdebatan luas di kalangan warganet.
Dalam keterangannya, akun tersebut menyatakan keluarga besar korban tidak percaya jika AI, seorang siswi kelas 6 SD, mampu melakukan pembunuhan dengan motif dendam sepele.
Keluarga korban bahkan menyebut adanya konflik rumah tangga serius sebelum kejadian, termasuk dugaan perselingkuhan suami korban serta permintaan cerai yang ditolak Faizah.
“Kami sekeluarga gak percaya karena alasannya gak masuk logika. Dibilang dendam karena kakaknya dimarahi mamanya,” tulis akun tersebut.
Lebih jauh, keluarga mempertanyakan kehadiran kembali sang suami di rumah, padahal disebutkan sudah pisah ranjang sebelum tragedi.
“Sebelum kejadian si jantan ini selingkuh dan udah minta cerai tapi si istri gak mau. Mereka udah pisah ranjang, tapi entah kenapa bisa balik lagi ke rumah itu,” lanjut pernyataan tersebut.
Keluarga juga menyoroti keterangan sang ayah yang menyebut dirinya sedang tidur di lantai atas dan tidak mendengar kejadian, sementara anak disebut berada di kamar dengan memegang pisau.
“Logikanya, anak kelas 6 SD, bukan SMP. Luka tusuk ada sekitar 20. Masa gak ada teriakan kalau gak dibekap?” tulis akun tersebut, sembari meminta polisi menyelidiki lebih dalam peran sang suami.
Polisi Tegaskan Masih Mendalami Semua Kemungkinan
Menanggapi isu yang berkembang di media sosial, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan detail terkait dugaan yang diarahkan kepada suami korban. Namun, Polrestabes Medan menegaskan bahwa seluruh keterangan saksi, termasuk keluarga, akan diuji secara ilmiah melalui proses penyidikan.
Hingga kini, status hukum semua pihak masih sebagai saksi, dan polisi belum menyimpulkan siapa pelaku sebenarnya.
Kasus ini pun menjadi sorotan nasional karena menyentuh banyak aspek sensitif: kekerasan dalam rumah tangga, kondisi psikologis anak, konflik perkawinan, serta potensi salah tafsir publik akibat informasi media sosial.
Menanti Kejelasan di Balik Tragedi
Di balik hiruk-pikuk spekulasi, satu hal yang tak terbantahkan adalah hilangnya nyawa seorang ibu, serta trauma mendalam yang kini menyelimuti satu keluarga. Aparat penegak hukum dihadapkan pada tugas berat: mengungkap kebenaran tanpa mengorbankan keadilan, terutama bagi anak di bawah umur.
Publik kini menanti, apakah hasil asesmen psikologis dan penyelidikan lanjutan akan membuka tabir baru, atau justru membantah dugaan-dugaan yang telah telanjur menguat di ruang publik.
Satu hal pasti, kasus ini belum selesai dan kebenaran masih menunggu untuk diungkap secara utuh.
(B1)
#AnakBunuhIbu #Pembunuhan #Kriminal