Breaking News

JK Dorong Kayu Sisa Banjir Padang Dimanfaatkan untuk Warga: Jangan Sekadar Dibersihkan, Tapi Jadi Solusi Hidup Pasca Bencana

Ketua PMI Jusuf Kalla (JK) tinjau lokasi bencana di Kota Padang, Sumatera Barat. Foto: Dok. PMI

D'On, Padang
 — Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Kelurahan Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (20/12/2025). Di tengah lumpur yang belum sepenuhnya mengering dan sisa-sisa material banjir yang masih menumpuk, JK menyampaikan pesan tegas: penanganan pasca banjir tidak boleh setengah-setengah, apalagi ditunda.

Salah satu sorotan utama JK dalam kunjungan tersebut adalah penumpukan kayu di aliran sungai yang dinilainya menjadi faktor krusial memperparah dampak banjir. Kayu-kayu besar yang terbawa arus dari wilayah hulu tidak hanya menyumbat sungai, tetapi juga meningkatkan tekanan air hingga merusak permukiman warga.

Banjir ini menimbulkan kerusakan yang cukup besar. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya kayu yang masuk ke sungai akibat perubahan lingkungan di bagian atas. Ini harus segera diselesaikan, terutama pada tahap ini, bulan ini dan bulan depan,” ujar JK di hadapan warga dan aparat setempat.

Banjir Bukan Sekadar Hujan, Tapi Dampak Kerusakan Lingkungan Hulu

Menurut JK, banjir yang melanda kawasan tersebut tidak bisa semata-mata disalahkan pada tingginya curah hujan. Ia menegaskan bahwa kerusakan lingkungan di wilayah hulu termasuk pengelolaan hutan yang tidak berkelanjutan turut berkontribusi besar terhadap bencana yang berulang.

Kayu-kayu yang hanyut dari atas, kata JK, menjadi bukti bahwa ada persoalan struktural dalam tata kelola lingkungan yang harus segera dibenahi. Jika dibiarkan, kondisi serupa berpotensi kembali memicu banjir besar di masa mendatang.

Kayu Sisa Banjir Harus Jadi Berkah, Bukan Beban

Dalam pernyataannya, JK menekankan bahwa kayu-kayu sisa banjir tidak boleh hanya dianggap sebagai limbah, melainkan bisa menjadi sumber daya bagi masyarakat terdampak bencana. Ia mendorong agar proses pembersihan dilakukan secara sistematis, cepat, dan terorganisir.

Solusinya jelas, kayu-kayu ini harus dipotong dan diangkut. Yang bisa dimanfaatkan, manfaatkan. Yang tidak bisa, buang di tempat tertentu,” tegas JK.

Ia menilai, pemanfaatan kayu yang masih layak pakai dapat membantu meringankan beban warga yang rumah dan harta bendanya rusak akibat banjir. Dengan pengelolaan yang baik, kayu tersebut bisa diolah menjadi bahan bangunan, perabot rumah tangga, hingga kebutuhan produktif lainnya.

Bisa untuk perumahan, bisa untuk mebel, kursi, macam-macam. Yang penting dimanfaatkan semaksimal mungkin. Tidak semuanya dibuang, agar masyarakat tidak semakin kesulitan,” jelasnya.

Dorong Kolaborasi Pemerintah, Warga, dan Relawan

Selain fokus pada penanganan material banjir, JK juga mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia menilai keberhasilan pemulihan pasca bencana sangat bergantung pada kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, relawan, serta organisasi kemanusiaan.

Menurutnya, pembersihan sungai dan pemanfaatan kayu harus disertai dengan perencanaan jangka panjang, termasuk evaluasi tata kelola lingkungan dan mitigasi risiko bencana ke depan.

“Kalau kita hanya bersih-bersih tanpa perbaikan sistem, bencana ini akan terulang. Ini harus menjadi momentum untuk memperbaiki cara kita mengelola alam,” kata JK.

Momentum Bangkit dan Perbaikan Tata Kelola Lingkungan

Kunjungan JK ke lokasi banjir tidak hanya membawa pesan empati, tetapi juga seruan perubahan. Di tengah penderitaan warga, ia menegaskan bahwa bencana harus dijadikan pelajaran kolektif untuk membangun sistem yang lebih tangguh baik dari sisi lingkungan, infrastruktur, maupun kesiapsiagaan masyarakat.

Dengan pendekatan yang mengedepankan kemanusiaan, kebermanfaatan, dan keberlanjutan, JK berharap penanganan pasca banjir di Padang tidak berhenti pada pemulihan sementara, tetapi menjadi langkah awal menuju pengelolaan lingkungan yang lebih bijak dan berkeadilan bagi generasi mendatang.

(Mond)

#JusufKalla #BanjirPadang #Padang