Breaking News

Jet Tempur F-16 Thailand Bombardir Kamboja Tanpa Ampun, Puluhan Warga Sipil Jadi Korban

Jet-jet tempur F-16 Thailand kembali menggempur wilayah Kamboja, Rabu (17/12) pagi waktu setempat (Foto: RTAF)

D'On, PHNOM PENH
— Ketegangan militer antara Thailand dan Kamboja kembali memuncak. Jet-jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Thailand melancarkan serangan udara intensif ke wilayah Kamboja pada Rabu pagi (17/12/2025), menewaskan sedikitnya 17 warga sipil dan memicu balasan keras dari pasukan Kamboja di garis depan perbatasan.

Kementerian Pertahanan Kamboja dalam pernyataan resminya menyebutkan, serangan udara dimulai pukul 06.25 waktu setempat, ketika beberapa jet tempur F-16 terbang rendah dan menjatuhkan bom di Desa Prey Chan, wilayah yang terletak tidak jauh dari garis perbatasan kedua negara.

Dentuman bom mengguncang kawasan permukiman warga. Sejumlah rumah dilaporkan hancur, sementara warga sipil berhamburan menyelamatkan diri di tengah kepanikan.

Tak berhenti di satu titik, militer Thailand juga memperluas serangan ke wilayah lain yang masuk dalam Zona Militer ke-5 Kamboja, tepatnya di Desa Saksaeng, Provinsi Banteay Meanchey. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu kawasan strategis yang selama ini rawan gesekan militer.

Selain serangan udara, Thailand juga melancarkan serangan artileri darat. Sekitar pukul 06.24, tembakan artileri diarahkan ke O Phluok Damrey, kawasan perbatasan dengan Provinsi Pursat, memperlihatkan eskalasi serangan yang terkoordinasi dari udara dan darat.

Namun, menurut otoritas Kamboja, intensitas serangan mulai menurun setelah pukul 07.00, meski situasi di lapangan masih jauh dari kondusif.

Kamboja Balas Serangan, Kuil Takrabei Berhasil Dipertahankan

Menanggapi gempuran tersebut, Tentara Kerajaan Kamboja melancarkan serangan balasan. Pasukan darat dikerahkan untuk menahan pergerakan militer Thailand di sejumlah titik krusial.

Salah satu titik terpenting adalah Kuil Takrabei, kawasan bernilai strategis sekaligus simbolis. Kementerian Pertahanan Kamboja menegaskan, pasukan mereka berhasil mempertahankan kuil tersebut, meski berada di bawah tekanan serangan beruntun.

Media lokal Khmer Times melaporkan, serangan balasan Kamboja menewaskan beberapa tentara Thailand. Bahkan dalam operasi darat tersebut, pasukan Kamboja disebut berhasil merebut kembali posisi-posisi yang sebelumnya dikuasai militer Thailand, sekaligus menyita senjata milik pasukan lawan.

Korban Sipil Bertambah, Situasi Kemanusiaan Mengkhawatirkan

Otoritas Kamboja hingga kini mencatat 17 warga sipil tewas akibat rangkaian serangan tersebut. Namun pemerintah belum merinci jumlah korban luka maupun kerugian di pihak militer.

Serangan yang menghantam kawasan permukiman menimbulkan kekhawatiran serius terkait kondisi kemanusiaan, terutama bagi warga yang tinggal di desa-desa perbatasan. Banyak keluarga dilaporkan mengungsi secara darurat untuk menghindari kemungkinan serangan lanjutan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Thailand terkait korban di pihaknya maupun alasan eskalasi serangan terbaru tersebut.

Ketegangan yang terus meningkat ini dikhawatirkan dapat memicu konflik yang lebih luas di kawasan Asia Tenggara, sekaligus menempatkan warga sipil sebagai pihak paling rentan dalam konflik bersenjata yang kian memanas.

(*)

#Internasional #PerangThailandKamboja