Festival Budaya Nusantara Digelar di Koto Baru, Tegaskan Identitas Multikultural Dharmasraya
D'On, Dharmasraya - Kabupaten Dharmasraya kembali menegaskan jati dirinya sebagai daerah yang tumbuh dalam keberagaman. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya akan menggelar Festival Budaya Nusantara pada 4 Januari 2026 di Lapangan Matador, Koto Baru. Festival ini menjadi panggung kebudayaan yang merefleksikan harmoni kehidupan multietnik yang telah lama mengakar di Ranah Cati Nan Tigo.
Festival Budaya Nusantara menghadirkan ragam seni dan tradisi dari empat etnik terbesar di Dharmasraya, yakni Minangkabau, Jawa, Sunda, dan Batak. Keempat etnik ini selama puluhan tahun hidup berdampingan, saling berinteraksi, dan berkontribusi membangun wajah sosial serta budaya Dharmasraya yang inklusif.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Dharmasraya, Drs. Jasman Dt Bandaro Bendang, MM, menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan simbol kuat persatuan dalam keberagaman.
“Festival Budaya Nusantara merupakan penegasan identitas Dharmasraya sebagai daerah multikultural. Di sini, perbedaan bukan pemisah, tetapi kekuatan yang menyatukan. Pemerintah daerah ingin menghadirkan ruang kebersamaan, memperkuat toleransi, serta merawat keberagaman sebagai modal sosial dalam pembangunan,” ujar Jasman.
Lebih dari sekadar seremoni perayaan, festival ini menjadi ruang dialog budaya. Tari-tarian tradisional, musik etnik, busana adat, hingga ekspresi seni khas masing-masing suku dipertemukan dalam satu panggung, menciptakan mozaik kebudayaan yang hidup dan dinamis. Masyarakat diajak untuk tidak hanya menonton, tetapi juga merasakan nilai-nilai kebersamaan yang tumbuh dari perbedaan.
Selain menjadi ajang ekspresi budaya, Festival Budaya Nusantara juga diharapkan menjadi hiburan rakyat yang mampu mempererat hubungan sosial lintas etnik, lintas usia, dan lintas latar belakang. Momentum ini sekaligus menjadi pengingat bahwa keberagaman adalah anugerah yang perlu dirawat bersama.
Rangkaian peringatan HUT Kabupaten Dharmasraya ke-22 tidak berhenti pada festival budaya. Pada hari yang sama, 4 Januari 2026, pemerintah daerah juga menggelar kegiatan jalan santai di Koto Baru, sebagai simbol kebersamaan dan gaya hidup sehat masyarakat Dharmasraya.
Sebagai ikhtiar spiritual, peringatan HUT turut diisi dengan Zikir dan Doa Bersama di Masjid Agung Dharmasraya. Kegiatan ini menjadi ruang perenungan kolektif, memohon keberkahan, keselamatan, dan kemajuan daerah serta kesejahteraan seluruh masyarakat.
Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Festival Nasyid yang akan digelar pada 7 Januari 2026 siang di Pulau Punjung. Festival ini menghadirkan nuansa religius yang menyejukkan, sekaligus menjadi wadah kreativitas seni Islami bagi generasi muda.
Sebagai puncak peringatan HUT ke-22, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya akan menggelar Muhasabah Suka dan Duka pada 7 Januari 2026 malam di Halaman Kantor Bupati Dharmasraya. Acara ini menghadirkan penyanyi religi Haddad Alwi dan penceramah kondang Ustadz Riza Muhammad.
Muhasabah Suka dan Duka dimaknai sebagai momentum refleksi bersama—merenungi perjalanan Dharmasraya, mensyukuri capaian, serta mengambil hikmah dari berbagai tantangan yang telah dilalui. Dalam suasana religius dan penuh kekhusyukan, masyarakat diajak untuk memperkuat nilai keimanan, persaudaraan, dan kepedulian sosial.
Melalui rangkaian peringatan HUT ke-22 ini, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya berharap semangat kebersamaan, harmoni sosial, serta nilai-nilai religiusitas semakin mengakar dalam kehidupan masyarakat. Festival Budaya Nusantara pun menjadi simbol bahwa Dharmasraya bukan hanya ruang geografis, tetapi rumah bersama bagi keberagaman yang hidup berdampingan secara damai.
(Papa Juan)
#Daerah #KabupatenDharmasraya
