Breaking News

Dirlantas Polda Sumbar Tinjau Lokasi Bencana di Lubuk Minturun: Pastikan Jalur Hidup Warga Tetap Terbuka

Dirlantas Polda Kombes Reza Chairul Siddiq Akbar Tinjau Lokasi Bencana Lubuk Minturun 

D'On, PADANG, SUMBAR
— Udara di Lubuk Minturun masih membawa aroma tanah yang terguncang. Material longsor berbentuk gumpalan tanah dan bebatuan menggantung di beberapa titik, seperti luka alam yang belum sempat diperban. Di tengah suasana itu, Direktur Lalu Lintas Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Reza, turun langsung ke lapangan, memastikan setiap jengkal akses yang tersisa benar-benar layak dilalui warga maupun armada kemanusiaan.

Menelusuri Jalur yang Retak, Menakar Risiko yang Tersisa

Dalam kunjungan yang berlangsung sejak pagi hingga menjelang siang itu, Kombes Pol Reza terlihat beberapa kali berhenti di titik-titik rawan: tikungan curam yang pinggirannya digerogoti arus air, badan jalan yang terkelupas, hingga tebing yang masih bermasalah dan memerlukan pantauan kontinu.

Ia berdialog dengan petugas teknis, perangkat daerah, dan warga yang sejak semalam berjaga. Sorot matanya mengikuti kontur kerusakan, seakan menghitung kemungkinan—apakah jalur ini aman dilewati ambulans? Mampukah kendaraan logistik melintas tanpa terjebak? Berapa menit yang akan terbuang jika jalur ini terputus total?

“Kami harus memastikan jalur darurat tetap hidup,” ujar Kombes Pol Reza dengan suara tegas namun hati-hati. “Di situ bukan hanya kendaraan lewat, tapi juga harapan warga yang butuh bantuan segera.”

Aksi Cepat: Peringatan, Pengaturan, dan Kesiagaan Berlapis

Tim Dirlantas tak sekadar hadir sebagai pemantau. Begitu tiba, mereka langsung memasang rambu peringatan di titik yang dianggap rawan. Beberapa personel mengatur arus kendaraan secara manual, memberi aba-aba pada pengendara agar tidak tergelincir di area licin, serta menutup jalur yang dinilai terlalu berbahaya.

Selain itu, petugas juga melakukan pemetaan mikro terhadap risiko longsor susulan. Setiap retakan tanah, setiap suara runtuhan kecil, dicatat sebagai indikator. Tindakan preventif seperti ini krusial, apalagi kondisi cuaca masih labil.

Di beberapa titik, polisi menyiapkan skema buka-tutup lintasan. Tujuannya sederhana namun vital: jalur kemanusiaan harus tetap bernapas.

Polisi Hadir sebagai Penopang Rasa Aman

Kehadiran polisi di kawasan bencana bukan sekadar simbol. Dalam situasi seperti ini, warga membutuhkan figur yang menjaga ketertiban ketika lingkungan sekitar sedang kehilangan keseimbangan. Beberapa warga yang ditemui mengaku lebih tenang melihat petugas terus berjaga.

Dirlantas menegaskan bahwa tugas mereka tidak berhenti pada pengaturan lalu lintas. Mereka juga memastikan bahwa proses pemulihan berjalan lancar, mulai dari mobilisasi alat berat hingga kelancaran distribusi bantuan.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa mereka tidak sendirian. Jalur-jalur yang mereka butuhkan akan kami jaga semampu kami,” tambahnya.

Imbauan: Waspada, Jangan Memaksakan Diri

Kombes Pol Reza mengingatkan masyarakat agar tidak melintas sembarangan di area yang masih dalam tahap penanganan. Banyak titik yang tampak aman, tetapi menyimpan potensi bahaya. Ia meminta warga mengikuti instruksi petugas, menghindari jalur yang ditutup, serta melapor jika melihat tanda-tanda longsor tambahan.

“Waktu bisa diganti, nyawa tidak,” tegasnya, mengajak masyarakat menunda perjalanan yang tak mendesak.

(Mond)

#DirlantasPoldaSumbar #BanjirPadang #Padang