Semen Padang Kian Terpuruk: Tumbang di Kandang Sendiri dari Arema FC, Mental dan Taktik Jadi Sorotan
D'On, Padang – Malam yang dingin di Stadion Haji Agus Salim, Senin (3/11), berubah menjadi mimpi buruk bagi Semen Padang FC. Bermain di hadapan ribuan pendukung sendiri, “Kabau Sirah” takluk 1-2 dari tamunya Arema FC dalam laga pekan ke-11 Super League 2025. Kekalahan ini bukan sekadar kehilangan tiga poin, tapi juga menegaskan betapa dalamnya krisis performa yang sedang melanda tim kebanggaan Ranah Minang itu.
Babak Pertama: Dominasi Arema, Semen Padang Kehilangan Irama
Sejak peluit awal dibunyikan, Arema FC tampil percaya diri. Koordinasi antar lini mereka terlihat solid, dengan pressing tinggi yang membuat Semen Padang kesulitan keluar dari tekanan.
Tekanan itu berbuah hasil pada menit ke-30. Melalui serangan yang rapi dari sisi kanan, bola hasil umpan mendatar disambut oleh Valdeci di dalam kotak penalti. Sontekannya pelan tapi akurat, tak mampu dijangkau kiper Semen Padang. Skor berubah 0-1 untuk Singo Edan.
Semen Padang berusaha membalas, namun kreativitas lini tengah mereka terlihat tumpul. Umpan-umpan panjang yang diarahkan ke depan mudah dipatahkan barisan belakang Arema yang dikomandoi oleh Bagas Adi.
Petaka kembali datang bagi tuan rumah di menit ke-41. Kali ini Arkhan Fikri, gelandang muda Arema yang tampil impresif, mengirimkan umpan terukur ke Dalberto, striker asal Brasil yang sedang on fire musim ini. Dengan ketenangan luar biasa, Dalberto melepaskan tembakan mendatar ke tiang jauh yang menaklukkan kiper Semen Padang.
Gol itu menjadi gol ke-10 Dalberto di Super League, sekaligus menegaskan statusnya sebagai salah satu predator paling berbahaya di liga musim ini.
Skor 0-2 bertahan hingga turun minum. Dari tribun, suara suporter Semen Padang terdengar mulai resah, beberapa bahkan meneriakkan kekecewaan terhadap performa tim kesayangan mereka.
Babak Kedua: Semen Padang Bangkit, Tapi Terlambat
Memasuki babak kedua, pelatih Semen Padang mencoba mengubah strategi dengan memasukkan beberapa pemain segar untuk menambah daya gedor. Tempo permainan meningkat, dan akhirnya peluang emas datang pada menit ke-67.
Penyerang asing mereka, Stewart, dijatuhkan di kotak penalti oleh Luiz Gustavo, dan wasit tanpa ragu menunjuk titik putih. Stewart yang menjadi eksekutor melaksanakan tugasnya dengan tenang — bola mengarah ke sisi kiri bawah gawang, mengecoh kiper Arema.
Sorak-sorai meledak dari tribun, sempat memantik harapan kebangkitan. Namun hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap 1-2.
Krisis yang Belum Terpecahkan
Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Semen Padang yang belum pernah menang dalam 10 pertandingan terakhir. Dari total laga yang dijalani, mereka baru mengumpulkan 4 poin, hasil dari empat kali imbang tanpa kemenangan. Tim asuhan pelatih yang kini berada di bawah tekanan besar itu makin terbenam di dasar klasemen sementara Super League.
Barisan pertahanan yang mudah ditembus, kreativitas lini tengah yang minim, serta ketergantungan berlebihan pada pemain asing di lini depan menjadi sorotan tajam dari para pengamat. Di sisi lain, dukungan suporter yang tetap setia datang ke stadion kini mulai diwarnai rasa frustrasi.
“Main di kandang seharusnya jadi motivasi tambahan, tapi yang kita lihat justru kebingungan. Ada masalah mental yang belum teratasi,” ujar salah satu fans setia, Yudha, usai pertandingan.
Arema FC Melesat Naik
Bagi Arema FC, kemenangan ini menjadi momentum penting. Dengan tambahan tiga poin, Singo Edan kini menempati posisi ketujuh klasemen sementara dengan koleksi 15 poin.
Pelatih Arema memuji konsistensi lini serang mereka. “Kami datang untuk menang, dan anak-anak menunjukkan karakter kuat di lapangan. Dalberto dan Arkhan bermain luar biasa malam ini,” ujarnya usai laga.
Jalan Terjal Semen Padang
Semen Padang kini dihadapkan pada jadwal berat dalam beberapa pekan ke depan. Jika tak segera menemukan solusi, ancaman degradasi bisa menjadi kenyataan lebih cepat dari yang dibayangkan.
Laga melawan Arema FC seolah jadi cermin: tim ini punya semangat, tapi kehilangan arah dan kepercayaan diri. Jika tak ada perubahan signifikan  baik dari sisi taktik maupun mental  “Kabau Sirah” bisa semakin tenggelam di dasar klasemen.
(Mond)
#BRISuperLeague #Sepakbola #Olahraga #SemenPadangFC
