Breaking News

Pemalak Pantai Padang Salah Sasaran, Korbannya Ternyata Polisi Polda Sumbar

Apes! 2 Preman Tukang Palak Kena Batunya Usai Palak Anggota Polisi di Kawasan Taman Budaya Padang (Dok: Ist)

D'On, Padang
- Dua pemuda yang kerap meresahkan pengunjung Pantai Padang kini harus menanggung akibat perbuatannya. Aksi premanisme mereka berakhir tragis setelah salah sasaran korban yang mereka palak ternyata seorang anggota polisi.

Malam di kawasan Pantai Padang, Selasa (29/10), seolah berjalan seperti biasa. Lampu jalan menyala temaram di sepanjang Jalan Diponegoro, dan suara ombak terdengar bersahutan dengan tawa para muda-mudi yang menikmati udara malam. Namun di tengah suasana itu, dua pemuda yang dikenal kerap memalak pengunjung kembali beraksi  tanpa menyadari bahwa malam itu akan menjadi titik balik nasib mereka.

Kedua pelaku yang selama ini disebut-sebut sering “bermain” di sekitar Taman Budaya Pantai Padang, mendekati seorang pria muda yang tengah sibuk merekam video di tepi jalan. Penampilan pria itu santai  mengenakan pakaian bebas, tanpa atribut kepolisian sedikit pun. Mereka tak tahu, pria tersebut adalah Bripda Zidan, anggota Polda Sumatera Barat.

Dengan gaya khas preman jalanan, keduanya mengaku sebagai “pemuda setempat” dan meminta uang keamanan kepada Zidan. Alasannya sepele, katanya untuk membeli rokok dan kebutuhan lain. Tapi di balik kata-kata mereka tersimpan ancaman. Ini bukan pertama kalinya mereka melakukan hal seperti itu  pengunjung Pantai Padang sudah lama dibuat resah oleh aksi mereka yang memalak dengan alasan serupa.

Namun malam itu berbeda. Zidan menolak dengan tegas. Penolakannya membuat kedua pelaku tersulut emosi. Salah seorang di antaranya bahkan mengeluarkan senjata tajam dan mencoba menakut-nakuti korban yang mereka kira hanyalah warga biasa.

Tak disangka, reaksi Zidan begitu cepat. Dengan refleks terlatih, ia langsung melakukan perlawanan. Dalam hitungan detik, situasi berbalik. Kedua pemuda itu justru terkapar dan tak berkutik, diamankan oleh Zidan seorang diri sebelum akhirnya diserahkan kepada petugas yang datang ke lokasi.

Aksi Premanisme yang Sudah Berulang

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa kedua pelaku bukan wajah baru di kawasan Pantai Padang. Mereka sudah berulang kali melakukan pemalakan terhadap pengunjung, terutama saat malam hari.
Meski sebelumnya pernah diamankan, rupanya efek jera tak pernah muncul. Begitu lepas, mereka kembali beraksi  bahkan lebih nekat.

Kawasan Pantai Padang sendiri memang menjadi salah satu titik rawan pada malam hari. Selain ramai dikunjungi wisatawan lokal dan pembuat konten, lokasi ini juga kerap dimanfaatkan oknum tertentu untuk mencari “keuntungan cepat” dengan cara memalak.

Polisi: “Mereka Sudah Jadi Target Kami”

Kapolresta Padang, Kombes Pol Apri Wibowo, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut kedua pelaku memang sudah masuk dalam daftar pengawasan pihak kepolisian.

“Mereka ini memang sudah menjadi target kami. Setiap hari, tim kami melakukan patroli rutin  siang, sore, dan malam  di kawasan Pantai Padang. Tapi mereka bermain kucing-kucingan, mencari celah saat petugas lengah,” ujar Kombes Apri, Jumat (31/10).

Menurutnya, keberhasilan Bripda Zidan mengamankan dua pelaku menjadi bukti bahwa penegakan hukum tidak bisa dihalangi oleh keberanian semu para preman jalanan.

“Saya sudah perintahkan Tim Klewang untuk menindak tegas semua pelaku pemalakan di wilayah hukum Polresta Padang. Tak ada kompromi untuk mereka yang membuat masyarakat resah,” tegas Apri.

Warga Harap Keamanan Pantai Padang Diperketat

Usai peristiwa ini, masyarakat sekitar berharap tindakan kepolisian dapat membuat kawasan wisata Pantai Padang lebih aman. Sejumlah warga mengaku sering melihat pemuda-pemuda yang nongkrong di area tersebut sambil memperhatikan pengunjung terutama mereka yang datang sendirian.

“Kalau malam, memang agak rawan di sana. Banyak yang nongkrong, kadang ada yang minta uang dengan alasan ‘uang keamanan’. Untung kali ini pelakunya ketemu orang yang salah,” ujar seorang pedagang di sekitar lokasi sambil tersenyum.

Malam yang awalnya hanya diniatkan Bripda Zidan untuk membuat konten berubah menjadi adegan penangkapan mendadak. Dua pemuda yang biasa menakut-nakuti orang kini justru ketakutan sendiri.
Nasib memang tak bisa ditebak  terutama bagi mereka yang memilih hidup di jalan gelap. Karena di balik sosok sederhana yang mereka kira “korban mudah”, ternyata tersimpan keberanian seorang penegak hukum yang tak segan menegakkan keadilan di mana pun ia berada.

(Mond)

#Kriminal #Pemalakan #Premanisme #Padang #PoldaSumbar