Breaking News

Pakai Masker dan Tas Jinjing, Begini Detik-detik Gubernur Riau Abdul Wahid Tiba di Gedung KPK Usai Terjaring OTT

Abdul Wahid terlihat mengenakan baju kaos putih, celana training hitam, masker, dan sendal jepit saat memasuki gedung.

D'On, Jakarta
— Suasana di halaman depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (4/11/2025) pagi, mendadak riuh. Puluhan awak media yang telah berjaga sejak subuh langsung berhamburan ke arah kendaraan hitam yang baru saja berhenti di depan lobi utama. Dari dalam mobil itu, seorang pria berkaos putih dan bercelana training hitam perlahan turun  dia adalah Abdul Wahid, Gubernur Riau yang baru sembilan bulan menjabat.

Dengan langkah cepat dan wajah tertutup masker medis, Abdul Wahid memilih diam seribu bahasa. Tak satu pun pertanyaan wartawan dijawab. Pria kelahiran Belaras, Indragiri Hilir, itu hanya menunduk dan terus berjalan menuju ruang pemeriksaan, diiringi petugas KPK.
Yang mencuri perhatian, tas jinjing hijau tosca tampak erat digenggam di tangan kirinya. Tidak ada keterangan resmi mengenai isi tas tersebut, namun tak sedikit yang menduga berisi dokumen atau barang pribadi yang akan dibutuhkan dalam proses pemeriksaan.

Penampilannya benar-benar jauh dari sosok pejabat tinggi yang biasanya tampil rapi berjas. Kaos putih polos, celana training, sandal jepit, dan masker  seolah menjadi simbol kejatuhan mendadak seorang gubernur yang baru saja menginjak puncak karier politiknya.

Belum ada satu pun dari tiga orang yang tiba pagi itu mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK. Tangan mereka pun belum diborgol. Menurut sumber internal KPK, status hukum ketiganya masih dalam tahap pemeriksaan intensif dan baru akan ditentukan dalam waktu 1 x 24 jam setelah operasi tangkap tangan (OTT) dilakukan.

Uang Disita, Sepuluh Orang Diamankan

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan bahwa dalam operasi tangkap tangan yang berlangsung di Riau pada Senin (3/11/2025) sore, penyidik mengamankan sejumlah uang tunai yang diduga berkaitan dengan dugaan praktik suap.

“Dalam kegiatan tangkap tangan tersebut, ada sejumlah uang yang kami amankan,” ujar Budi di Gedung Merah Putih, Senin malam.

Menurutnya, sekitar sepuluh orang dibawa ke Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut. Mereka terdiri dari penyelenggara negara dan pihak swasta, yang diduga terlibat dalam transaksi suap yang menyeret nama Gubernur Riau.

“Saat ini mereka sedang diperiksa intensif oleh tim penyidik untuk memastikan peran masing-masing pihak,” kata Budi menambahkan.

KPK belum mengumumkan secara resmi kasus apa yang menjadi dasar OTT ini, namun sumber internal menyebut dugaan kuat terkait pengaturan proyek infrastruktur di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.

Karier Politik yang Melaju Cepat, Kini Terhenti Mendadak

Penangkapan Abdul Wahid sontak mengejutkan publik Riau. Pasalnya, ia dikenal sebagai salah satu gubernur muda dengan citra religius dan sederhana, serta baru dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025.

Lahir di Belaras, Indragiri Hilir, pada 21 November 1980, Abdul Wahid meniti karier dari bawah. Latar belakangnya sebagai alumni IAIN Suska Riau (kini UIN Suska Riau) membuatnya dikenal dekat dengan kalangan pesantren dan ulama. Ia bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan aktif sejak usia muda.

Dari 2002 hingga 2009, ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPW PKB Riau. Namanya mulai dikenal luas ketika terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Riau selama dua periode (2009–2019) dan sempat memimpin Fraksi PKB.
Tak berhenti di situ, pada Pemilu 2019, ia melangkah ke panggung nasional sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Riau II, duduk di Komisi VII yang membidangi energi, lingkungan hidup, dan riset.

Puncak karier politik Abdul Wahid terjadi saat Pilkada Riau 2024. Berpasangan dengan S.F. Hariyanto, mereka berhasil mengungguli kandidat petahana dan meraih kemenangan yang cukup meyakinkan.
Pelantikan keduanya di Istana Merdeka sempat menjadi sorotan media  simbol harapan baru untuk Riau di bawah kepemimpinan generasi muda.

Namun, nasib berkata lain. Belum genap setahun menjabat, Wahid kini harus menghadapi salah satu lembaga penegak hukum paling ditakuti di negeri ini. Dari seorang pejabat yang dielu-elukan karena kesederhanaannya, ia kini menjadi sorotan publik karena dugaan korupsi yang bisa menghancurkan karier politiknya dalam sekejap.

Menunggu Nasib

Hingga berita ini diturunkan, pemeriksaan terhadap Abdul Wahid dan pihak lain yang terjaring OTT masih berlangsung. Ruang pemeriksaan di lantai dua Gedung Merah Putih dijaga ketat oleh petugas. Awak media hanya bisa menunggu di luar, berharap mendapatkan keterangan resmi setelah KPK menetapkan status hukum mereka.

Jika dalam waktu 24 jam KPK menemukan bukti permulaan yang cukup, Abdul Wahid bisa segera ditetapkan sebagai tersangka  sebuah status yang akan mengubah wajah politik Riau dalam sekejap.

Dari balik kaca gedung KPK, sosok Abdul Wahid tampak duduk diam, menatap meja di depannya. Mungkin, pagi itu ia tengah merenungi nasibnya sendiri  seorang gubernur yang datang ke Jakarta dengan tas jinjing dan masker, bukan untuk rapat kerja, melainkan untuk diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi.

(L6)

#OTTKPK #KPK #GubernurRiauKenaOTTKPK