Breaking News

OTT di Riau: Guncangan di Lingkar Kekuasaan, Orang Kepercayaan dan Tenaga Ahli Gubernur Abdul Wahid Diseret KPK

Orang kepercayaan Gubernur Riau, Tata Maulana tiba usai terjaring OTT terkait dugaan korupsi yang melibatkan Gubernur Riau di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Foto: Iqbal Firdaus

D'On, Jakarta –
Suasana Gedung Merah Putih KPK di Jakarta mendadak ramai pada Senin malam (3/11). Di antara kerumunan wartawan dan kilatan kamera, sosok yang selama ini dikenal dekat dengan Gubernur Riau Abdul Wahid, Tata Maulana, terlihat digiring penyidik. Ia mengenakan kaus merah yang dilapisi rompi hijau tua warna khas rompi tahanan sementara KPK.

Langkahnya cepat, wajahnya tegang. Tak ada sepatah kata pun keluar dari bibirnya saat sejumlah jurnalis berusaha menanyakan dugaan keterlibatannya dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang mengguncang Provinsi Riau.

Swasta, orang kepercayaan Saudara AW (Abdul Wahid),” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, singkat namun tegas, Selasa (4/11).
Pernyataan itu seolah menegaskan bahwa lingkar terdekat sang gubernur kini sedang disisir satu per satu oleh lembaga antirasuah tersebut.

Sepuluh Orang Diperiksa, Termasuk Gubernur Riau

Tak hanya Tata Maulana, KPK juga memeriksa Dani M. Nursalam (DMN), Tenaga Ahli Gubernur Riau.
“Selain sembilan orang yang sudah tiba di Gedung Merah Putih, penyidik juga sedang memeriksa Saudara DMN, selaku Tenaga Ahli Gubernur,” jelas Budi.
“Sehingga, total yang diperiksa saat ini berjumlah sepuluh orang,” tambahnya.

Yang paling menyita perhatian publik: di antara sepuluh orang itu, terdapat pula Gubernur Riau Abdul Wahid sendiri.
Ia tiba di Gedung KPK pada Selasa pagi sekitar pukul 09.35 WIB dengan pengawalan ketat. Gubernur yang selama ini dikenal tenang itu memilih bungkam total, tak satu pun komentar keluar darinya mengenai penangkapannya.

Uang Miliar Rupiah Disita: Rupiah, Dolar, hingga Poundsterling

Dalam operasi senyap tersebut, tim KPK tak hanya mengamankan sejumlah pejabat dan orang kepercayaan gubernur. Lembaga ini juga berhasil menyita uang tunai dalam jumlah fantastis.
“Selain mengamankan para pihak, tim juga mengamankan barang bukti sejumlah uang dalam bentuk rupiah, USD, dan poundsterling,” ungkap Budi.
“Jika dirupiahkan, nilainya lebih dari Rp1 miliar,” lanjutnya.

Belum ada keterangan resmi mengenai asal-usul uang itu, namun dugaan sementara mengarah pada transaksi proyek di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, sebelumnya telah membenarkan adanya operasi tangkap tangan di wilayah tersebut.
“Benar, ada OTT di Riau,” ujarnya singkat kepada wartawan, Senin malam.

Menurut Fitroh, dalam operasi itu KPK menangkap sejumlah pihak termasuk beberapa pejabat Dinas PUPR dan Gubernur Riau sendiri.
Namun, lembaga antirasuah tersebut masih menahan diri untuk menjelaskan lebih jauh soal perkara yang diusut.
KPK kini memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum terhadap semua pihak yang diamankan.

Lingkaran Kekuasaan yang Terjaring

Penangkapan Tata Maulana menarik perhatian publik bukan tanpa alasan. Ia dikenal sebagai figur yang sangat dekat dengan Gubernur Abdul Wahid—bukan hanya secara profesional, tetapi juga secara personal.
Tata disebut-sebut sering menjadi “jembatan komunikasi” antara pihak swasta dan pejabat tinggi Pemprov Riau.
Kini, kedekatan itu justru menyeretnya ke pusaran kasus yang diduga berkaitan dengan suap proyek infrastruktur.

Sementara itu, Dani M. Nursalam, sang tenaga ahli gubernur, juga bukan nama sembarangan. Ia dikenal sebagai sosok yang terlibat aktif dalam berbagai program strategis Pemprov Riau dan kerap mendampingi Abdul Wahid dalam agenda resmi pemerintahan.

Keterlibatan dua orang dekat gubernur ini semakin memperkuat dugaan bahwa praktik korupsi yang sedang diselidiki KPK bukan kasus individual, melainkan sistematis dan berjejaring.

Bayang-Bayang Korupsi di Balik Pembangunan

Riau memang bukan kali pertama menjadi sorotan KPK. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kepala daerah di provinsi ini sudah pernah terjerat kasus serupa mulai dari bupati, wali kota, hingga anggota DPRD.
Kini, dengan tertangkapnya Gubernur Abdul Wahid dan orang-orang kepercayaannya, publik seolah menyaksikan episode baru drama korupsi di lingkar kekuasaan Riau.

Penyidik KPK masih terus mendalami aliran dana dan peran masing-masing pihak yang diamankan. Jika bukti permulaan cukup, status mereka akan segera ditetapkan sebagai tersangka.

Publik Menanti Kejelasan

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Gubernur Riau maupun kuasa hukumnya.
KPK pun masih melakukan serangkaian pemeriksaan intensif sepanjang malam.
Satu hal yang pasti: operasi ini menandai langkah tegas lembaga antirasuah dalam membersihkan praktik korupsi di tingkat pemerintahan daerah sebuah pesan keras bahwa tak ada lagi tempat aman bagi korupsi, bahkan di lingkar kekuasaan tertinggi sekalipun.

(K)

#OTTKPK #KPK #GubernurRiauKenaOTT #AbdulWahid