Ditlantas Polda Sumbar Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir: “Polantas Menyapa” Hadir sebagai Penyangga Harapan Warga
D'On, Padang - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Barat kembali menegaskan bahwa fungsi kepolisian tidak berhenti di persimpangan jalan. Di tengah lumpur yang belum mereda dan rumah-rumah yang masih berbau lembap, mereka datang membawa sesuatu yang sederhana namun bermakna: kehadiran dan perhatian.
Melalui program kemanusiaan rutin “Polantas Menyapa”, puluhan personel Ditlantas turun langsung ke kawasan yang terdampak banjir. Tanpa sirine, tanpa garis polisi, hanya rombongan petugas dengan lengan baju tergulung dan kotak-kotak bantuan yang ditenteng dari satu titik pengungsian ke titik lainnya.
Bantuan yang Ditunggu Warga
Bantuan yang dibawa bukan sembako kering atau paket logistik besar, melainkan makanan siap santap nasi bungkus panas yang bagi warga terdampak terdengar sesederhana napas lega.
Bagi sebagian besar warga yang dapurnya terendam atau kehilangan peralatan memasak, nasi bungkus itu menjadi jalan keluar paling cepat agar anak-anak tetap kenyang, lansia tidak kelelahan menunggu, dan keluarga dapat bertahan sampai situasi pulih.
Penjelasan Dirlantas: “Tugas Kami Bukan Sekadar Mengatur Arus Kendaraan”
Di lokasi penyaluran bantuan, Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol H. M. Reza Chairul Sidiq menegaskan bahwa apa yang dilakukan jajarannya merupakan bagian dari komitmen moral institusi Polri.
“Kami dari Ditlantas Polda Sumbar hadir di tengah masyarakat yang sedang mengalami musibah banjir melalui program Polantas Menyapa,” ujar Reza.
“Ini adalah wujud nyata bahwa Polantas tidak hanya bertugas mengatur lalu lintas, tetapi juga memiliki peran sosial dan empati terhadap kesulitan warga.”
Ia menambahkan bahwa bantuan yang diberikan mungkin tidak besar, tetapi dimaksudkan untuk menjangkau kebutuhan paling mendesak warga: makanan cepat dan layak konsumsi.
“Kami berharap nasi bungkus yang kami bawa ini dapat meringankan beban warga, terutama yang masih berada di pengungsian atau rumahnya tidak bisa ditinggali. Personel kami juga akan terus memantau situasi di lapangan agar respons cepat dapat diberikan bila diperlukan.”
Reza menekankan bahwa Polantas akan terus bergerak selama dampak banjir masih dirasakan masyarakat.
Respons Masyarakat: Lega, Terharu, dan Tidak Merasa Sendirian
Senyum kelelahan warga menyambut kedatangan personel Polantas menjadi pemandangan yang berulang di setiap titik penyaluran. Di sebuah sudut pemukiman yang masih dipenuhi lumpur, Ibu Rina (45 tahun) tak mampu menyembunyikan rasa harunya.
“Kami sangat bersyukur atas bantuan dari bapak-bapak Polantas,” ucapnya dengan suara bergetar.
“Rumah kami masih kotor, air belum surut, jadi memasak itu sulit sekali. Dengan nasi bungkus ini, kami tidak perlu pusing memikirkan makan hari ini. Semoga kebaikan ini dibalas oleh Allah SWT.”
Di belakangnya, beberapa anak terlihat duduk di pelataran rumah, memegangi nasi bungkus hangat seolah itu hadiah paling dinanti hari itu.
Lebih dari Sekadar Program Bantuan
Program Polantas Menyapa yang awalnya dirancang sebagai agenda sosial rutin kini menjadi jembatan emosional antara Polri dan warga. Kehadiran Polantas di luar fungsi formalnya memperlihatkan wajah lain kepolisian lebih dekat, lebih manusiawi, dan lebih responsif terhadap situasi-situasi genting.
Ke depan, kegiatan ini diharapkan terus berlanjut, bukan hanya ketika bencana melanda, tetapi juga sebagai ruang interaksi positif antara aparat dan masyarakat, agar jarak emosional yang selama ini dirasa luas dapat perlahan menyempit.
(Mond)
#DirlantasPoldaSumbar #PolantasMenyapa #PoldaSumbar
