Dari Rivalitas Politik ke Api Dendam: Legislator PAN Diduga Otak Pembakaran Mobil Fortuner Kader Demokrat

mobil fortuner politisi demokrat dibakar anggota DPRD dari PAN (istimewa)
D'On Sinjai - Sebuah insiden yang mengguncang dunia politik lokal terjadi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Bukan sekadar perselisihan biasa antarpartai, tetapi berubah menjadi aksi brutal yang berujung pada pembakaran mobil mewah milik kader Partai Demokrat. Api dendam itu diduga disulut oleh seorang politisi muda yang kini justru menjadi pesakitan di balik jeruji.
Kronologi: Malam Sunyi yang Pecah oleh Ledakan
Kamis dini hari, 23 Oktober 2025. Kota kecil Sinjai masih terlelap ketika Iskandar, seorang pengurus DPC Partai Demokrat, baru saja tiba di rumahnya di Perumahan Lappa Mas 3, Kecamatan Sinjai Utara. Sekitar pukul 02.00 WITA, ia memarkir Toyota Fortuner hitam kesayangannya di halaman rumah. Tidak ada firasat buruk malam itu semuanya tampak normal.
Namun, ketenangan itu hanya bertahan sejam. Tepat pukul 03.00 WITA, suara ledakan keras membelah kesunyian malam. Api langsung membubung tinggi dari halaman rumah Iskandar. Salah seorang tetangga yang terbangun karena suara menggelegar itu segera berlari keluar dan menyaksikan pemandangan mengerikan: mobil Fortuner milik Iskandar sudah dilalap si jago merah.
Panik dan teriakan minta tolong menggema di perumahan. Warga berusaha memadamkan api dengan air seadanya, sementara Iskandar tampak terpaku, tak percaya bahwa mobilnya terbakar hebat di depan matanya sendiri. Dalam waktu singkat, kendaraan seharga ratusan juta rupiah itu hanya tersisa rangka gosong.
Langkah Cepat Polisi: Jejak yang Menuntun ke Gedung DPRD
Tak butuh waktu lama bagi aparat Polres Sinjai untuk turun tangan. Setelah laporan resmi dibuat oleh Iskandar tercatat dalam LP/B/256/X/2025/SPKT/Res Sinjai tim penyidik langsung bergerak ke lokasi.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas menemukan sejumlah petunjuk penting: sisa kain bekas pembungkus bahan bakar, telepon genggam, dan wadah plastik yang masih berbau bensin. Barang-barang ini menjadi titik awal pengungkapan kasus yang ternyata melibatkan nama besar di lingkaran kekuasaan daerah.
Beberapa hari penyelidikan intensif akhirnya berbuah hasil. Dua orang ditangkap. Salah satunya membuat publik terperangah KM (31), anggota DPRD Kabupaten Sinjai dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). Ia diduga kuat menjadi otak di balik aksi teror tersebut. Sementara satu pelaku lain, SF (35), seorang petani dari Dusun Batu Lohe, Desa Sukamaju, berperan sebagai eksekutor pembakaran di lapangan.
Motif Masih Gelap, Tapi Arah Politik Menguat
Polisi belum mau gegabah menyimpulkan motif di balik pembakaran ini. Namun, aroma politik sangat kuat terasa. Apalagi, tahun 2025–2026 disebut-sebut sebagai masa “panas” menjelang pesta demokrasi lokal.
“Benar, kami telah mengamankan dua tersangka, salah satunya anggota DPRD aktif,” ungkap Kasi Humas Polres Sinjai, Ipda Agus Santoso, Rabu (5/11/2025).
“Motifnya masih kami dalami. Kami belum bisa pastikan apakah ini berkaitan dengan rivalitas politik atau masalah pribadi,” tambahnya dengan nada hati-hati.
Sumber internal di kepolisian menyebutkan, ada dugaan hubungan personal dan persaingan politik yang menegang antara KM dan korban Iskandar. Keduanya diketahui pernah bersaing memperebutkan pengaruh di tingkat daerah, terutama dalam perebutan basis dukungan masyarakat di dapil yang sama.
Dari Gedung Rakyat ke Balik Jeruji
Kini, sang wakil rakyat yang seharusnya menjadi teladan justru mendekam di balik jeruji besi. KM dan rekannya SF dijerat pasal berlapis:
- Pasal 187 ayat (1) KUHP tentang tindak pidana pembakaran,
- Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang turut serta dalam tindak pidana,
dengan ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara.
Sebagai alternatif, penyidik juga menyiapkan Pasal 170 ayat (1) KUHP tentang pengeroyokan dan Pasal 406 ayat (1) KUHP tentang perusakan barang.
“Yang jelas kedua tersangka kini kami tahan di Rutan Mapolres Sinjai,” tegas Ipda Agus.
Dinamika Politik Sinjai yang Memanas
Kasus ini sontak membuat suasana politik di Sinjai bergolak. Di kalangan internal PAN dan Demokrat, isu balas dendam dan persaingan tak sehat mulai berembus. Sejumlah pihak menilai, insiden ini bisa menjadi gambaran nyata bagaimana suhu politik lokal kerap kali meledak di luar kendali.
Salah satu tokoh masyarakat Sinjai bahkan menyebut peristiwa ini sebagai “tamparan keras bagi citra wakil rakyat.”
“Kalau benar pembakarannya dilatarbelakangi politik, ini berbahaya sekali. Karena yang seharusnya memberi contoh justru memperlihatkan wajah kelam kekuasaan,” ujarnya.
Api yang Membakar Reputasi
Kini, di tengah penyelidikan yang masih berjalan, masyarakat menunggu kejelasan motif sebenarnya. Apakah benar ini sekadar masalah pribadi, atau ada bara politik yang menyala di bawah permukaannya?
Yang pasti, mobil Fortuner milik Iskandar telah hangus. Namun, lebih dari itu api yang membakarnya juga telah menyambar reputasi, menghancurkan citra seorang wakil rakyat, dan memperlihatkan betapa rapuhnya moral di balik simbol kekuasaan.
(L6)
#Peristiwa #DPRDSinjai #AnggotaDPRDSinjaiBakatMobilAmggotaDPRD