Breaking News

Bareskrim Musnahkan 51,57 Ha Ladang Ganja di Aceh: Operasi Raksasa Setara 155,2 Ton Barang Haram Siap Edar

Salah satu ladang ganja dari 26 titik ladang ganja di Pining, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, Selasa (18/11/2025).

D'On, Aceh
- Di balik keheningan pegunungan Gayo Lues, Aceh, aparat kepolisian menemukan sesuatu yang jauh lebih besar dari dugaan awal: hamparan ladang ganja seluas 51,75 hektare nyaris setara dengan 72 lapangan sepak bola yang tersembunyi di lereng-lereng terjal tiga kecamatan, yakni Pining, Blengkejeren, dan Putri Betung.

Temuan mencengangkan ini terungkap pada Selasa, 18 November, ketika tim gabungan dari Dittipidnarkoba Bareskrim Polri, TNI, Bea Cukai, BNNK, Forkopimda Gayo Lues, serta sejumlah mitra strategis lainnya bergerak ke lokasi. Bukan sekadar penggerebekan, operasi ini berubah menjadi salah satu pemusnahan ladang ganja terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Awal Pengungkapan: Jejak 47 Kg Ganja di Sumut Berujung Temuan 26 Titik Ladang

Menurut Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hedi Santoso, titik awal operasi ini bermula dari penangkapan dua pengedar ganja di Sumatera Utara. Dari tangan keduanya, penyidik menemukan 47 kilogram ganja siap kirim yang tersimpan rapi di sebuah gudang.

Temuan itu tidak berhenti pada penangkapan semata. Tim penyidik menelusuri asal muasal ganja tersebut, hingga akhirnya jejak itu mengarah pada wilayah terpencil di Gayo Lues.

“Kita kembangkan ke atas, kita temukan 26 titik. Dan setelah dihitung, total luasnya mencapai 51,75 hektare,” ungkap Brigjen Eko Hedi Santoso.

Jejak sederhana berupa paket ganja siap edar itu ternyata membuka tabir adanya jaringan produksi masif yang selama ini tersembunyi di balik lebatnya hutan dan medan ekstrem.

Proses Pemusnahan: Memotong, Mengumpulkan, Lalu Membakar

Di lokasi, pemandangan kontras terlihat jelas. Ratusan personel aparat, lengkap dengan seragam lapangan dan alat pemotong, menyusuri lereng demi lereng. Mereka mesti berjalan kaki puluhan kilometer, menembus jalur licin dan berbatu menuju petak-petak ladang yang tersebar.

Setiap batang ganja yang jumlahnya mencapai 1.987.200 tanaman dipotong satu per satu. Tanaman-tanaman itu kemudian dikumpulkan ke titik pembakaran, lalu dimusnahkan menggunakan bensin.

Asap pekat membubung tinggi, menandai berakhirnya jutaan batang ganja yang selama ini menjadi sumber pasokan jaringan narkotika lintas provinsi.

“Pemusnahan dilakukan bersama rekan-rekan dari TNI, Bea Cukai, BNNK, Forkopimda Gayo Lues dan mitra kerja lain,” jelas Brigjen Eko.

Nilai Ekonomis Fantastis: Rp 621 Miliar dan Potensi Edaran 155,2 Ton

Jumlah tanaman yang ditemukan tidak hanya mengejutkan, tetapi juga menunjukkan betapa besar potensi kerugiannya jika ganja-ganja ini sampai beredar.

Jika dikeringkan, total berat ganja tersebut dapat mencapai 155,2 ton jumlah yang dapat menyuplai jaringan peredaran gelap se-Indonesia selama berbulan-bulan.

Dari estimasi penyidik, nilai ekonomis barang haram tersebut mencapai:

Rp 621.024.000.000 (621 Miliar Rupiah)

Eko juga menegaskan bahwa dari operasi ini, Dittipidnarkoba Bareskrim Polri berhasil mencegah dampak serius terhadap masyarakat.

“Dari pengungkapan ini, kita berhasil menyelamatkan potensi korban narkoba sebanyak 465.768.000 jiwa,” tegasnya.

Gayo Lues: Antara Medan Terjal dan Tantangan Penegakan Hukum

Gayo Lues selama ini dikenal sebagai wilayah dengan lanskap pegunungan tinggi yang sulit dijangkau. Kondisi inilah yang kerap dimanfaatkan jaringan penanam ganja untuk menyembunyikan aktivitas ilegal mereka.

Medan ekstrem, minimnya akses kendaraan, dan luasnya area hutan membuat pengawasan menjadi tantangan besar. Namun operasi kali ini memberikan sinyal kuat bahwa aparat tidak lagi memberi ruang bagi jaringan tersebut.

Operasi yang Menjadi Peringatan Keras Bagi Jaringan Narkotika

Pemusnahan ladang ganja seluas ini bukan hanya soal memotong tanaman dan membakarnya. Ini adalah penegasan negara bahwa Indonesia tidak memberi toleransi sedikit pun terhadap peredaran narkoba.

Temuan 51,75 hektare ladang ganja di Gayo Lues menjadi bukti betapa masifnya potensi kejahatan narkotika di balik bentangan hutan Aceh. Dan lebih dari itu, operasi ini menjadi pukulan telak bagi jaringan yang selama ini merasa aman berlindung di balik medan yang sulit dijangkau.

(K)

#LadangGanja #BareskrimPolri #Aceh