Breaking News

Ayah–Anak di Polman Tega Habisi Kerabat Sendiri: Dendam Lama Soal Sampah Berujung Pembantaian Tragis


Polisi mengamankan anak dan ayah seusai terlibat kasus penganiayaan berat yang menewaskan seorang pria berinisial SS (35) di Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polman, Jumat 14 November 2025.

D'On, Polman
- Suasana Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), mendadak berubah mencekam pada Jumat sore, 14 November 2025. Seorang pria berinisial SS (35) meregang nyawa setelah menjadi korban penganiayaan brutal yang dilakukan oleh ayah dan anak AK (45) dan A (15) yang masih memiliki hubungan keluarga dengan korban.

Peristiwa ini bukan sekadar perkelahian biasa. Ia berubah menjadi tragedi yang menyisakan luka mendalam bagi warga setempat.

Cekcok di Depan Rumah Berubah Jadi Duel Maut

Kejadian bermula ketika korban SS mendatangi rumah AK di Lingkungan Ujung Baru. Seperti bara lama yang kembali disulut, cekcok keduanya dengan cepat memanas. Tidak hanya AK, anaknya yang masih berusia 15 tahun pun ikut tersulut emosi.

Awalnya, pertengkaran tersebut hanyalah adu jotos tanpa senjata. Namun, situasi memburuk dalam hitungan detik. Kedua terduga pelaku masuk ke rumah, mengambil parang dan celurit, sebelum kembali keluar untuk menyerang korban.

Korban SS, yang tampaknya sadar bahwa nyawanya terancam, hanya sempat mengambil helm sebagai perisai terakhir untuk melindungi tubuhnya.

Saksi Mata: “AK Menebas, Anaknya Mengayun Celurit Tanpa Ragu”

Abdu (57), warga yang sedang berada tidak jauh dari lokasi, menjadi saksi kunci aksi mengerikan itu.

Dengan suara gemetar, ia menceritakan keterkejutannya menyaksikan serangan barbar tersebut.

“AK langsung menebas korban pakai parang. Anaknya menyusul, menyerang dengan celurit. Korban tidak berkutik,” ujarnya.

Beberapa kali tebasan mengenai wajah, tangan, dan kaki korban. Helm yang digunakan SS tidak mampu lagi menahan serangan bertubi-tubi. Warga yang ingin menolong pun tak berani mendekat karena kedua pelaku masih menggenggam senjata tajam dan terlihat tersulut emosi berat.

Setelah puas melampiaskan amarah, ayah dan anak itu masuk kembali ke rumah, seolah tidak terjadi apa-apa, sementara korban tergeletak bersimbah darah di atas jalan beraspal yang menjadi saksi bisu tragedi tersebut.

Polisi Bergerak Cepat, Evakuasi Keluarga Pelaku Demi Cegah Amuk Massa

Sekitar pukul 16.00 WITA, petugas gabungan Polsek Wonomulyo dan Polres Polman tiba di lokasi. Mereka segera memasang garis polisi dan melakukan olah TKP awal. Dua senjata tajam parang dan celurit diamankan sebagai barang bukti.

Karena suasana mulai memanas dan warga sekitar mulai berkumpul dengan emosi campur aduk antara marah dan takut, polisi mengambil langkah cepat dengan mengevakuasi keluarga pelaku ke Mapolsek Wonomulyo untuk menghindari kemungkinan aksi balasan atau amuk massa.

Korban SS dilarikan ke RSUD Wonomulyo. Namun nyawanya tidak tertolong. Luka parah pada wajah, tangan, dan kaki menjadi bukti betapa ganasnya serangan yang ia terima.

Pemicu: Dendam Lama Hanya Gara-Gara Sampah

Kapolsek Wonomulyo, AKP Sandy Indrajatiwiguna, mengungkapkan akar persoalan yang memicu tragedi ini.

“Sekitar sebulan lalu pelaku dan korban pernah terlibat cekcok soal sampah. Korban menegur pelaku yang membakar sampah. Rupanya pelaku masih menyimpan sakit hati,” jelasnya.

Yang membuat kasus ini semakin memilukan adalah kenyataan bahwa korban dan pelaku masih memiliki hubungan keluarga dan tinggal bertetangga selama bertahun-tahun. Perselisihan kecil yang tidak pernah diselesaikan dengan baik akhirnya meledak menjadi kematian tragis.

Dua Pelaku Diamankan, Proses Hukum Berjalan

Ayah dan anak tersebut kini telah diamankan di Polres Polman untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi masih menunggu hasil visum detail dari rumah sakit guna melengkapi berkas penyidikan.

Kasus ini tidak hanya menyisakan duka, tetapi juga menjadi peringatan keras tentang bagaimana konflik kecil yang dibiarkan membesar dapat mengakibatkan tragedi yang tak pernah dibayangkan.

(B1)

#Kriminal #Pembacokan