Breaking News

Sadis! Bocah 6 Tahun Tewas Dianiaya Ibu Tiri Pakai Sapu

Ilustrasi Kekerasan Terhadap Anak 

D'On, Depok
- Sebuah tragedi memilukan mengguncang warga Bojonggede, Depok. Seorang bocah laki-laki berusia enam tahun meregang nyawa setelah diduga menjadi korban penganiayaan keji oleh ibu tirinya sendiri. Pelaku, berinisial RN, kini telah diamankan pihak kepolisian Polres Metro Depok untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Peristiwa ini terjadi di kawasan Rawa Panjang, Bojonggede, dan baru terungkap setelah jenazah sang bocah dibawa ke rumah kakeknya pada Senin (20/10/2025). Dari sinilah tabir kekerasan yang dialami sang anak mulai terbuka.

Kecurigaan Saat Pemulasaraan

Kematian bocah itu awalnya dikira wajar. Namun, kecurigaan muncul ketika amil pemandi jenazah mendapati tubuh mungil korban penuh dengan luka-luka yang tak seharusnya ada pada seorang anak kecil.

“Saat jenazah dimandikan, amil merasa ada yang aneh. Tubuh anak itu penuh luka lebam di dada, punggung, hingga wajah,” ungkap Kombes Made, perwakilan dari Polres Metro Depok, Selasa (21/10/2025).

Kecurigaan itu segera disampaikan kepada keluarga dan pihak kepolisian. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, polisi memastikan adanya tanda-tanda kekerasan fisik berat yang menjadi penyebab kematian korban.

Ibu Tiri Akui Perbuatannya

Dari hasil pemeriksaan, polisi memanggil kedua orang tua korban  sang ayah dan ibu tiri. Dalam interogasi intensif, RN akhirnya mengakui bahwa dialah yang menganiaya korban hingga tewas.

“Ya, pelaku adalah ibu tiri dari korban,” ujar Made tegas.

Belum diketahui secara pasti apa motif di balik kekejian itu. Namun, berdasarkan keterangan sementara, sang bocah sempat mengeluhkan rasa sakit selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggal dunia.

“Selama kurang lebih tiga hari korban mengalami kekerasan, hingga pada hari keempat, korban dinyatakan meninggal,” jelas Made.

Sapu Jadi Senjata Maut

Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sebilah sapu yang diduga kuat digunakan pelaku untuk menganiaya korban. Senjata sederhana yang seharusnya dipakai membersihkan rumah itu justru berubah menjadi alat penyiksa yang merenggut nyawa seorang anak tak berdosa.

“Barang bukti yang kami amankan satu buah sapu. Diduga pelaku menggunakan sapu tersebut untuk memukul tubuh korban,” tutur Made.

Dari hasil pemeriksaan awal, luka-luka korban ditemukan di bagian punggung, dada, wajah, dan beberapa bagian tubuh lainnya. Luka-luka itu menunjukkan adanya penganiayaan berulang, bukan sekali pukul.

Upaya Polisi dan Luka yang Tak Akan Hilang

Kini, RN telah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif di Polres Metro Depok. Sementara sang ayah juga ikut dimintai keterangan terkait dugaan pembiaran atau kemungkinan turut mengetahui kekerasan yang menimpa anaknya.

“Untuk motifnya masih kami dalami. Saat ini penyidik sedang memeriksa tersangka dan ayah korban untuk mengetahui latar belakang kekerasan tersebut,” jelas Made.

Jenazah korban telah dimakamkan di Bojonggede, namun polisi berencana melakukan autopsi lanjutan untuk memastikan penyebab pasti kematian.

Jeritan yang Tak Didengar

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi masyarakat. Di balik dinding rumah yang tampak biasa, ternyata tersimpan kisah pilu seorang bocah yang hidup dalam ketakutan, lalu tewas di tangan orang yang seharusnya melindunginya.

Tragedi ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang terdekat. Sebuah ironi di tengah kampanye besar tentang perlindungan anak.

Kini, tinggal menunggu bagaimana hukum akan berbicara untuk bocah malang itu  yang jeritannya mungkin telah lama tidak didengar.

(L6)

#KekerasanTerhadapAnak #Kriminal