Breaking News

Presiden Prabowo Copot Arief Prasetyo dari Kepala Bapanas: Ada Penugasan Baru, atau Pergeseran Strategi Pangan Nasional?

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Kantor Kemenko Perekonomian. (Dok Bapanas)

D'On, Jakarta
- Langkah Presiden Prabowo Subianto mencopot Arief Prasetyo Adi dari jabatan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) menimbulkan tanda tanya besar di kalangan publik dan pengamat pemerintahan. Pergantian mendadak ini diumumkan hanya beberapa hari setelah Surat Keputusan Presiden tertanggal 9 Oktober 2025 diterbitkan dan baru diterima secara resmi oleh pihak Bapanas pada Jumat sore, 10 Oktober 2025.

Kursi strategis itu kini diisi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang ditunjuk langsung oleh Presiden untuk merangkap jabatan sebagai Kepala Bapanas.

Langkah tersebut menjadi sorotan bukan hanya karena waktunya yang tiba-tiba, tetapi juga karena posisi Kepala Bapanas memegang peran vital dalam stabilitas pangan nasional, terutama menjelang musim paceklik dan masa transisi kebijakan pangan baru di bawah pemerintahan Prabowo.

Alasan Resmi: “Penugasan di Tempat Lain”

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa pergantian ini bukan bentuk pencopotan, melainkan penugasan baru untuk Arief Prasetyo. Namun, hingga kini, belum ada keterangan lebih lanjut ke mana Arief akan ditugaskan.

“Yang pertama, sebenarnya fungsi dari tugas badan pangan itu dulu memang ada di Kementerian Pertanian. Karena Mas Arief sedang ingin kita tugaskan di tempat yang lain, maka fungsi itu langsung dijabat oleh Menteri Pertanian,” ujar Prasetyo Hadi kepada wartawan di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Minggu malam, 12 Oktober 2025.

Pernyataan tersebut, meski terdengar diplomatis, menyisakan ruang spekulasi. Banyak yang menafsirkan bahwa langkah ini bukan sekadar rotasi jabatan, tetapi bagian dari penataan ulang arah kebijakan pangan nasional yang kini langsung berada di bawah kendali Prabowo melalui Kementerian Pertanian.

Langkah Efisiensi atau Konsolidasi Kekuasaan?

Mensesneg menegaskan bahwa tugas Menteri Pertanian dan Kepala Bapanas selalu beriringan, sehingga penunjukan Amran dianggap sebagai langkah efisiensi.
“Mentan dan Bapanas selalu berjalan beriringan,” katanya singkat.

Namun, di balik pernyataan efisiensi itu, sejumlah analis melihat keputusan ini sebagai bentuk konsolidasi kendali pangan di tangan satu institusi besar: Kementerian Pertanian.

Selama ini, Bapanas memiliki peran independen untuk mengoordinasikan kebijakan pangan lintas sektor  dari pengendalian harga beras hingga cadangan pangan pemerintah. Dengan penggabungan fungsi di bawah Mentan, arah kebijakan pangan nasional kini berpotensi menjadi lebih terpusat.

Momen Pergantian yang Sunyi

Menurut Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy, Surat Keputusan Presiden tentang pergantian kepala lembaga diterima di Bapanas pada Jumat sore, 10 Oktober 2025.
“Kalau SK-nya baru diterima tadi sore, memang sudah diganti. Dalam SK-nya per tanggal 9 Oktober 2025, berarti kemarin,” kata Sarwo saat dikonfirmasi.

Menariknya, di hari yang sama, Arief Prasetyo Adi masih sempat bekerja seperti biasa di kantor Bapanas pada pagi hari.
“Iya, sempat masuk kantor sebentar. Dari pagi sih ada, hanya baru tahu beliau (Arief Prasetyo Adi) sore hari,” ungkap Sarwo.

Suasana di lingkungan Bapanas hari itu disebut berjalan normal, tanpa tanda-tanda pergantian besar. Hanya beberapa jam kemudian, kabar resmi datang dan posisi Arief pun berpindah tangan.

Arief dan Era Bapanas di Tengah Tantangan Pangan

Arief Prasetyo dikenal sebagai figur teknokrat yang menonjol dalam bidang pangan. Selama kepemimpinannya, Bapanas menonjol dengan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), serta penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di tengah gejolak harga beras global.

Ia juga dikenal dekat dengan kalangan pelaku usaha pangan dan aktif mendorong sinergi antara pemerintah pusat, daerah, hingga pelaku BUMN. Karena itu, kabar pergeseran dirinya menimbulkan spekulasi: apakah ini murni mutasi administratif, atau pergeseran arah kebijakan pangan yang lebih besar?

Arah Baru di Bawah Prabowo

Penunjukan Amran Sulaiman  yang dikenal memiliki gaya kerja cepat dan tegas menandai kemungkinan perubahan pendekatan dalam tata kelola pangan nasional.
Dengan dua jabatan strategis di tangan satu figur, Prabowo tampak ingin memperkuat koordinasi langsung antara kebijakan produksi dan distribusi pangan.

Namun, pengamat mengingatkan bahwa konsolidasi ini juga mengandung risiko. Terlalu terpusatnya wewenang dapat mengurangi fungsi kontrol dan keseimbangan antar-lembaga, terutama dalam hal monitoring cadangan pangan dan stabilitas harga di pasar.

Masih Menunggu Langkah Berikutnya

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Arief Prasetyo Adi terkait penugasan barunya.
Pihak Istana pun belum memberikan keterangan rinci mengenai posisi baru yang akan diembannya, hanya menyebut “penugasan lain dari Presiden”.

Publik kini menunggu, apakah langkah ini akan memperkuat ketahanan pangan nasional, atau justru membuka babak baru dalam politik pangan Indonesia  di mana efisiensi dan kekuasaan berjalan di garis yang sama tipisnya.

(L6)

#BadanPanganNasional #Nasional