Breaking News

Petinju Sumbar Persembahkan Dua Perunggu di Piala Panglima TNI 2025, Rahmad Ramdhan dan Friska Jadi Kebanggaan Ranah Minang di Ring Nasional

Petinju Sumbar Rahmad Ramadhan Raih Medali Perunggu di Piala Panglima TNI 2025 (Dok: Tamboresi)

D'On, Medan
— Sorak sorai penonton di Makodam I/Bukit Barisan, Kota Medan, pada Kamis (2/10/2025), menjadi saksi berakhirnya salah satu ajang bergengsi tinju amatir tanah air: Kejuaraan Tinju Amatir Piala Panglima TNI 2025. Dari ratusan petinju yang bertarung mewakili daerah masing-masing, kontingen Sumatera Barat (Sumbar) pulang dengan torehan dua medali perunggu yang dipersembahkan oleh Rahmad Ramdhan dan Friska.

Rahmad, Debut Nasional yang Mengesankan

Rahmad Ramdhan, petinju muda berbakat dari Sasana Luki Boxing Camp, Kota Pariaman, menjadi salah satu kejutan dalam kejuaraan ini. Meski baru pertama kali tampil di ajang nasional, Rahmad mampu menembus babak semifinal sebelum akhirnya harus puas dengan medali perunggu.

Pelatih tinju Kota Pariaman, Endri Abdi, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.

“Rahmad masih sangat muda, tapi mental tandingnya sudah luar biasa. Ini debut nasionalnya, dan bisa langsung menyumbang medali. Saya yakin dengan latihan konsisten, dia bisa menjadi petinju masa depan Sumatera Barat, bahkan Indonesia,” ujarnya penuh keyakinan.

Bagi Rahmad sendiri, perunggu ini bukan sekadar medali. Ia menyebutnya sebagai titik awal perjalanan panjangnya di dunia tinju. “Saya masih harus banyak belajar. Tapi ini jadi motivasi untuk lebih keras berlatih agar bisa meraih emas di kesempatan berikutnya,” katanya singkat dengan senyum penuh semangat.

Friska, Bukti Konsistensi Atlet Putri

Selain Rahmad, Friska, petinju putri Sumbar, juga mempersembahkan perunggu setelah melalui pertarungan sengit. Raihan ini membuktikan bahwa tinju putri di Sumbar mulai berkembang dan punya daya saing di kancah nasional.

Ketua Pengprov Pertina Sumbar, Efendi Guci, yang mendampingi para atlet selama kejuaraan, mengapresiasi capaian keduanya.

“Dari enam atlet yang kita turunkan, memang baru dua yang berhasil meraih medali. Hasil ini tentu masih di bawah harapan, tapi tidak bisa kita pandang sebelah mata. Dua perunggu ini adalah bukti bahwa tinju Sumbar masih punya potensi besar. Kami akan terus evaluasi dan memperkuat pembinaan,” ujarnya.

Dukungan dari Mantan Petinju dan Pembina Sasana

Keberhasilan Rahmad khususnya juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sasana Luki Boxing Camp. Sang pembina, Syafrizal Tojok, bersama mantan petinju profesional Aprizal Tamboresi, terlihat terharu menyaksikan perjuangan anak didiknya di ring.

“Kami mendirikan Sasana Luki dengan komitmen melahirkan atlet-atlet tinju berbakat. Apa yang ditunjukkan Rahmad adalah bukti bahwa kerja keras pembinaan tidak sia-sia. Ke depan, kami ingin petinju Sumbar bisa mengibarkan nama daerah di level nasional, bahkan internasional,” kata Syafrizal penuh haru.

Aprizal Tamboresi menambahkan, Rahmad memiliki gaya bertarung khas dengan kombinasi pukulan cepat yang jika terus diasah bisa menjadi senjata mematikan. “Dia punya potensi luar biasa. Tinggal bagaimana kita semua mendukung agar dia tidak berhenti di sini,” ujarnya.

Catatan Penting Bagi Pertina Sumbar

Meski belum mampu membawa pulang emas, torehan dua perunggu ini tetap menjadi sinyal positif bagi perkembangan tinju Sumbar. Efendi Guci menegaskan pihaknya akan segera melakukan evaluasi, termasuk memperkuat program pembinaan atlet usia dini.

“Tinju Sumbar butuh regenerasi berkelanjutan. Kita tidak boleh puas hanya dengan perunggu. Target kita ke depan harus lebih tinggi. Piala Panglima TNI ini jadi bahan evaluasi penting untuk persiapan kejuaraan-kejuaraan berikutnya,” ungkapnya.

Ajang Bergengsi, Persaingan Ketat

Kejuaraan Tinju Amatir Piala Panglima TNI 2025 sendiri menjadi ajang adu gengsi para petinju amatir terbaik dari berbagai provinsi di Indonesia. Dengan atmosfer kompetisi yang ketat, ajang ini kerap menjadi barometer kualitas pembinaan tinju di daerah.

Bagi Sumbar, dua perunggu yang dibawa pulang memang belum cukup untuk memuaskan dahaga emas. Namun, perjuangan Rahmad dan Friska sudah menyalakan optimisme baru: bahwa Ranah Minang masih punya petarung tangguh yang siap bersaing di ring nasional.

(Tambo)

#Olahraga #Tinju