Breaking News

Optimalisasi Akses Irigasi di Padang Pariaman: Tinjauan Lapangan Implementasi Inpres 02/2025 Jadi Bukti Nyata Dukungan Pemerintah untuk Ketahanan Pangan


D'On, Padang Pariaman
– Di tengah upaya nasional memperkuat fondasi ketahanan pangan, langkah konkret pemerintah terlihat jelas di lahan-lahan pertanian Nagari Aia Tajun, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Pada Kamis (tanggal sesuai kegiatan), sebuah tim delegasi tingkat tinggi dari Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan melakukan kunjungan kerja (kunker) untuk meninjau langsung progres pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 Tahap II, yang berfokus pada optimalisasi infrastruktur irigasi pertanian.

Kunjungan ini dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Ir. Rachmat Kaimuddin, dan turut dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang, serta sejumlah pejabat pemerintah daerah dan kelompok tani setempat. Lokasi utama peninjauan adalah lahan pertanian Kelompok Tani Saiyo, salah satu penerima manfaat langsung dari proyek irigasi yang kini mulai menunjukkan hasil signifikan.



Langkah Nyata Meningkatkan Efisiensi Jaringan Irigasi

Proyek irigasi yang berada di bawah payung Inpres 02/2025 ini merupakan bagian dari strategi nasional memperkuat sistem distribusi air untuk sektor pertanian. Dalam tahap kedua implementasinya, kegiatan difokuskan pada peningkatan kapasitas, efisiensi, dan jangkauan jaringan irigasi di daerah layanan Daerah Irigasi (DI) Batang Anai.

Sebelum program ini berjalan, banyak petani di wilayah Aia Tajun harus bergantung pada pasokan air musiman. Di musim kemarau, sebagian sawah bahkan terpaksa dibiarkan bera karena suplai air tidak mencukupi. Namun kini, berkat rehabilitasi saluran tersier dan kuarter yang telah diselesaikan, aliran air baku dari DI Batang Anai dapat menjangkau lahan on-farm secara merata dan berkelanjutan.

Hasilnya terasa nyata. Indeks pertanaman (IP) meningkat, lahan-lahan yang sebelumnya hanya dapat ditanami satu kali dalam setahun kini bisa panen dua hingga tiga kali. Produktivitas padi petani juga menunjukkan tren positif.

“Saluran yang dibangun ini bukan hanya beton dan air yang mengalir, tapi harapan yang kembali hidup bagi petani kami,” ungkap salah seorang anggota Kelompok Tani Saiyo dengan penuh rasa syukur.

Pemanfaatan Air yang Efisien dan Berkelanjutan

Dalam sesi dialog di lapangan, Ir. Rachmat Kaimuddin menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara ketersediaan air (water availability) dan pemanfaatan yang berkelanjutan (sustainable use). Menurutnya, keberhasilan teknis proyek ini tidak hanya diukur dari volume air yang mengalir, tetapi juga dari kemampuan masyarakat lokal mengelola dan merawat jaringan irigasi agar manfaatnya dirasakan secara terus-menerus.

“Sumber daya air yang melimpah di Batang Anai adalah berkah, tapi harus dikelola secara bijak. Pemerintah menekankan agar setiap tetes air dimanfaatkan seefisien mungkin, demi mendukung program Swasembada Pangan Nasional yang menjadi prioritas utama Presiden Prabowo Subianto,” tegas Rachmat dalam arahannya.

Beliau juga menekankan bahwa keberhasilan proyek irigasi tidak bisa dilepaskan dari peran aktif masyarakat. Untuk itu, BWS Sumatera V Padang diminta terus memperkuat koordinasi dengan Kelompok Tani Saiyo, baik dalam aspek operasional dan pemeliharaan (O&P) sistem irigasi maupun dalam mengatur pemerataan distribusi air (equitable distribution) di antara seluruh petani penerima manfaat.

Dukungan Pemerintah untuk Petani Lokal

Kunjungan kerja ini bukan sekadar formalitas birokrasi. Ia menjadi simbol nyata dari komitmen pemerintah pusat dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dasar di daerah, terutama di sektor yang langsung bersentuhan dengan kesejahteraan rakyat kecil sektor pertanian.

“Fokus utama kami adalah memastikan air sampai ke lahan petani dengan waktu dan volume yang tepat. Irigasi yang baik adalah fondasi bagi ketahanan pangan yang kuat,” ujar salah satu pejabat teknis dari Kementerian PUPR yang turut hadir di lokasi.

Sementara itu, Kepala BWS Sumatera V Padang menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sistem monitoring berkelanjutan untuk memastikan setiap infrastruktur yang dibangun dapat berfungsi secara optimal. Tidak hanya itu, program pelatihan bagi petani juga terus digalakkan agar mereka mampu mengelola jaringan irigasi secara mandiri.

Harapan Baru dari Aia Tajun

Dengan mengalirnya air yang stabil dan teratur ke lahan pertanian, wajah Nagari Aia Tajun perlahan berubah. Sawah yang dulu mengering kini kembali hijau, dan semangat petani tumbuh seiring mengalirnya air di saluran baru.

Kunjungan lapangan tersebut tidak hanya menandai kemajuan teknis proyek, tetapi juga menggambarkan sinergi nyata antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kedaulatan pangan dari daerah.

Dari Padang Pariaman, pesan yang mengalir bersama air irigasi itu jelas:
ketahanan pangan bukan sekadar wacana, tetapi hasil nyata dari kerja bersama yang berakar di sawah-sawah rakyat.

(Mond/SRP)

#Infrastruktur #BWSSVPadang #Irigasi #Padangpariaman