Momen Haru Xanana Gusmão: Air Mata Seorang Pejuang Saat Timor Leste Resmi Diterima Jadi Anggota ASEAN
D'On, Malaysia - Ada momen yang begitu menyentuh di tengah riuh tepuk tangan para pemimpin Asia Tenggara di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10). Di antara sorotan lampu dan kamera, Perdana Menteri Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmão, tampak menunduk sejenak. Dengan gerakan perlahan, ia mengusap sudut matanya menggunakan tisu air mata itu akhirnya tak terbendung.
Air mata seorang pejuang yang telah menempuh perjalanan panjang dari medan perang gerilya di hutan-hutan Timor Timur, hingga podium kehormatan ASEAN hari itu benar-benar berbicara lebih lantang daripada kata-kata.
Dari Perjuangan Panjang ke Pengakuan Dunia
Sejak merdeka dari Indonesia pada 2002, Timor Leste telah menapaki perjalanan diplomatik yang tak mudah. Negara kecil dengan populasi sekitar 1,3 juta jiwa itu telah menanti lebih dari satu dekade untuk diterima menjadi anggota penuh ASEAN.
Langkah menuju keanggotaan ini dimulai sejak 2011, ketika Timor Leste pertama kali mengajukan permohonan resmi. Namun, berbagai tantangan dari kesiapan ekonomi, birokrasi, hingga infrastruktur pemerintahan membuat prosesnya memakan waktu lama.
Kini, setelah bertahun-tahun negosiasi dan penyesuaian, pengumuman resmi diterimanya Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN menjadi titik balik sejarah.
Simbol Persatuan di Panggung ASEAN
Momen penyerahan dokumen keanggotaan menjadi salah satu bagian paling simbolik dari acara tersebut. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mewakili para pemimpin ASEAN, menyerahkan berkas keanggotaan kepada Xanana Gusmão.
Keduanya berjabat tangan di atas panggung—disaksikan oleh kepala negara lain, termasuk Presiden Indonesia, Perdana Menteri Singapura, dan para pemimpin Asia Tenggara lainnya.
Tepuk tangan menggema di ruangan itu. Namun di wajah Xanana, keharuan jelas terlihat. Sosok yang dulu dikenal tegar, kini menitikkan air mata, menandai pencapaian diplomatik terbesar bagi bangsanya.
Komitmen Timor Leste untuk ASEAN
Dalam pidato resminya di KTT ASEAN tersebut, Xanana Gusmão menegaskan bahwa keikutsertaan Timor Leste bukan sekadar simbol politik, melainkan bentuk komitmen nyata terhadap perdamaian dan pembangunan kawasan.
“Timor Leste memasuki ASEAN dengan komitmen penuh terhadap karakternya siap menjadi anggota yang membangun, damai, dan berdedikasi,” ujarnya, seperti dikutip dari Bernama.
Ia juga menyampaikan bahwa Timor Leste siap untuk beradaptasi dan belajar dari negara-negara tetangga yang telah lebih dahulu maju.
“Kami siap belajar, berinovasi, dan menegakkan tata kelola pemerintahan yang baik. Kami ingin memperkuat institusi kami sambil bekerja sama menuju pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.
Babak Baru untuk Asia Tenggara
Dengan bergabungnya Timor Leste, ASEAN kini memiliki 11 anggota. Kehadiran negara baru ini diharapkan memperkuat integrasi kawasan, baik dari sisi politik, ekonomi, maupun sosial-budaya.
Bagi rakyat Timor Leste, momen ini bukan sekadar pencapaian diplomatik, melainkan simbol pengakuan dan kesetaraan. Sebuah bukti bahwa negara kecil yang dulu berjuang untuk kemerdekaannya kini telah berdiri sejajar dengan negara-negara besar di kawasan.
Dan bagi Xanana Gusmão pejuang yang pernah menulis sejarah dengan darah dan perjuangan air mata yang jatuh hari itu adalah penanda bahwa perjuangan panjang bangsanya akhirnya berbuah manis.
(K)
#Internasional #Malaysia #KTTASEAN #XananaGusmao
