Markas Utama KKB Luluh Lantak Digempur Pasukan Khusus TNI, Komandan Operasi OPM Tewas di Tempat
Markas Utama KKB Luluh Lantak Digempur Pasukan Khusus TNI, Satu Orang Tewas
D'On, Lanny Jaya, Papua Pegunungan — Suara tembakan menggema dari balik lebatnya hutan di pegunungan Unambunggu, Kabupaten Lanny Jaya. Asap hitam perlahan membubung ke udara. Di sanalah, di jantung wilayah yang selama ini menjadi basis gerilya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau yang disebut juga Organisasi Papua Merdeka (OPM), satu babak baru pertempuran terbuka tercatat: markas utama KKB Kodap XII/Lanny Jaya pimpinan Purom Okiman Wenda berhasil dikuasai oleh Satgas TNI dari Komando Operasi Habema.
Operasi militer itu berlangsung cepat, terukur, dan mematikan. Dalam video yang diterima redaksi, terlihat pasukan khusus TNI menyusuri jalur sempit di tengah kabut pagi, menembus kawasan pegunungan yang selama ini nyaris tak tersentuh. Mereka bergerak senyap menuju sebuah kompleks sederhana berbentuk honai rumah tradisional khas masyarakat Papua Pegunungan yang ternyata merupakan markas pusat komando kelompok bersenjata tersebut.
Begitu situasi dinyatakan aman, pasukan TNI memasang bendera Merah Putih tepat di tengah lokasi yang sebelumnya berdiri plang bertuliskan nama Kodap XII/Lanny Jaya. Dalam rekaman video lain, terlihat prajurit menghancurkan simbol dan atribut OPM sebagai tanda bahwa wilayah itu kini telah dikuasai sepenuhnya oleh negara.
Pertempuran Sengit di Jantung Pegunungan
Panglima Komando Operasi Satgas Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, mengungkapkan bahwa markas tersebut merupakan pusat kendali strategis yang selama ini digunakan untuk merencanakan berbagai aksi kekerasan dan penyerangan terhadap aparat keamanan maupun warga sipil di kawasan Lanny Jaya dan sekitarnya.
“Keberhasilan TNI menguasai markas itu memukul kekuatan OPM di kawasan Lanny Jaya,” ujar Mayjen Lucky dalam keterangannya yang diterima Kamis (9/10/2025).
Namun keberhasilan itu tidak diraih tanpa perlawanan. Saat pasukan TNI melakukan penyergapan, kelompok bersenjata pimpinan Purom Okiman Wenda melakukan serangan balasan sengit. Kontak senjata pun tak terelakkan di tengah hutan tebal dengan medan curam dan jarak pandang terbatas.
Dalam baku tembak tersebut, seorang anggota KKB yang belakangan diketahui bernama Mayu Waliya berhasil dilumpuhkan. Dari hasil pemeriksaan di lokasi, identitasnya dipastikan melalui data dan dokumen yang ditemukan di telepon genggam miliknya.
“Dari hasil identifikasi, yang bersangkutan merupakan Komandan Operasi Kodap XII/Lanny Jaya di bawah pimpinan langsung Purom Okiman Wenda,” jelas Lucky Avianto.
Gudang Perang Ditemukan
Selain menewaskan komandan operasi, pasukan TNI juga menemukan berbagai perlengkapan perang di dalam kompleks markas tersebut. Di antara temuan itu terdapat amunisi kaliber 7,62 dan 5,56 mm, senjata api rakitan dan teleskop senapan, alat penglihatan malam (NVG), radio komunikasi (HT), handphone, serta dokumen strategis berisi catatan operasi dan peta wilayah. Tak ketinggalan, sejumlah atribut OPM dan bendera Bintang Kejora juga diamankan sebagai barang bukti.
“Temuan-temuan ini memperlihatkan bahwa markas itu bukan sekadar tempat berlindung, tapi juga pusat komando dan logistik untuk merancang aksi teror di kawasan Lanny Jaya,” ujar salah satu perwira di lapangan yang enggan disebut namanya.
Pesan Tegas dari Pangkoops Habema
Mayjen Lucky Avianto menegaskan, operasi yang dilakukan oleh Satgas TNI bukan sekadar penindakan militer, melainkan bagian dari upaya besar negara untuk menegakkan hukum dan menciptakan stabilitas keamanan di Papua.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan merebut markas utama tersebut adalah hasil dari sinergi kuat antara TNI, Polri, dan masyarakat setempat yang memberikan informasi penting mengenai pergerakan kelompok bersenjata itu.
“Papua akan damai dan maju bila aparat dan masyarakat terus berjalan bersama menjaga keamanan. Ini adalah wujud nyata dari upaya membangun kehidupan yang aman dan sejahtera bagi warga Papua,” tegas jenderal lulusan Kopassus itu.
Langkah Strategis ke Depan
Dengan dikuasainya markas utama KKB Kodap XII/Lanny Jaya, operasi berikutnya kini difokuskan pada pengejaran sisa kelompok yang melarikan diri ke wilayah hutan dan pegunungan sekitar. TNI memperkirakan, kehilangan markas pusat akan membuat jaringan komunikasi dan rantai komando kelompok tersebut lumpuh untuk sementara waktu.
“Momentum ini menjadi titik balik penting. KKB di Lanny Jaya kini kehilangan tempat berlindung dan pusat kendali mereka,” ujar seorang analis pertahanan yang memantau operasi di Papua.
Harapan Baru untuk Tanah Papua
Bagi masyarakat Papua, keberhasilan operasi ini diharapkan menjadi awal dari kembalinya rasa aman setelah bertahun-tahun hidup dalam bayang-bayang teror kelompok bersenjata.
Ketika sang Saka Merah Putih berkibar di bekas markas KKB di pegunungan Unambunggu, itu bukan sekadar simbol kemenangan militer melainkan tanda harapan baru bagi warga Papua, bahwa kedamaian bukan sekadar impian, melainkan sesuatu yang sedang diperjuangkan dengan nyata di tanah mereka sendiri.
(Okz)
#KKB #Peristiwa #TNI #Militer