Breaking News

Jaga Kota, 208 Dubalang Siap Mengitari Padang Tiap Malam: Menghidupkan Kembali Semangat “Parik Paga Nagari”

Ilustrasi Dubalang Kota

D'On, Padang
— Di tengah derasnya arus modernisasi dan tantangan keamanan perkotaan, Pemerintah Kota Padang melahirkan kembali semangat lama dalam balutan baru: Dubalang Kota. Sebuah gerakan berbasis kearifan lokal yang menggabungkan nilai-nilai adat Minangkabau dengan sistem keamanan modern.

Sebanyak 208 Dubalang Kota resmi dikukuhkan di Gedung Youth Center, Kamis (30/10/2025). Mereka adalah putra daerah pilihan yang direkomendasikan langsung oleh niniak mamak dari tiap nagari atau kelurahan di Kota Padang — orang-orang yang selama ini dikenal teguh menjaga keamanan dan menjadi panutan masyarakat.

Tak hanya dikukuhkan secara simbolis, para Dubalang juga menerima 79 unit kendaraan operasional roda dua, lengkap dengan seragam dan atribut tugas. Kendaraan inilah yang akan mereka gunakan untuk berpatroli setiap malam, dari pukul 21.00 hingga 05.00 WIB, mengelilingi kota dari pesisir hingga perbukitan, menjaga keamanan warga saat kebanyakan tengah terlelap.

Menghidupkan Kembali Marwah Dubalang dalam Semangat Bernagari

Wali Kota Padang Fadly Amran menegaskan, pembentukan Dubalang Kota merupakan langkah konkret dari program unggulan “Padang Sigap”, yang menitikberatkan pada penguatan sistem keamanan dan ketertiban berbasis budaya lokal.

“Dubalang Kota bukan sekadar penjaga keamanan. Mereka adalah simbol kembalinya semangat bernagari di mana masyarakat saling menjaga dan peduli, di bawah panduan niniak mamak,” ungkap Fadly saat upacara pengukuhan.

Ia menekankan bahwa posisi Dubalang tidak berdiri sendiri. Di belakang mereka ada struktur adat yang kokoh niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai  yang menjadi penuntun arah moral dan sosial masyarakat.

“Dubalang harus selalu berkoordinasi dan melapor kepada niniak mamak. Karena kekuatan kita ada pada kebersamaan adat dan nilai budaya yang diwariskan turun-temurun,” tegas Fadly.

Usia para Dubalang pun beragam. Ada yang masih muda, energik, dan tangkas, namun ada pula yang sudah matang pengalaman bahkan ada yang berusia di atas 50 tahun, dikenal sebagai tokoh pengayom di wilayahnya. “Mereka bukan orang baru dalam urusan keamanan. Selama ini, merekalah yang menjadi garda terdepan menjaga lingkungan masing-masing,” tambahnya.

Dari Keamanan hingga Kesiapsiagaan Bencana

Menariknya, tugas Dubalang Kota tak berhenti di soal keamanan dan ketertiban. Mereka juga diberi mandat khusus oleh Wali Kota untuk menjadi garda depan sosialisasi mitigasi bencana, terutama dalam menghadapi drill gempa dan tsunami yang akan digelar serentak 5 November mendatang.

“Dubalang harus turun ke masyarakat. Jelaskan kepada warga ke mana harus evakuasi, apa yang harus dilakukan ketika sirene berbunyi. Dubalang harus menjadi corong informasi dan teladan dalam kesiapsiagaan bencana,” pesan Fadly.

Latihan evakuasi gempa dan tsunami itu akan dilaksanakan pukul 10.00 WIB di delapan kecamatan zona merah tsunami di Padang. Nantinya, sirene akan dibunyikan sebagai tanda dimulainya simulasi, dan warga diimbau bergerak menuju tempat evakuasi sementara (TES) terdekat.

Langkah ini menegaskan bahwa Dubalang bukan hanya penjaga malam, tetapi juga penjaga kehidupan  pelindung yang memastikan keselamatan masyarakat dari ancaman bencana alam yang sewaktu-waktu bisa datang.

Dubalang Kota: Perpanjangan Tangan Pemerintah dan Adat

Kasatpol PP Kota Padang, Chandra Eka Putra, menjelaskan bahwa Dubalang Kota akan ditempatkan di seluruh kecamatan dengan formasi dua orang per kelurahan, di bawah koordinasi Kasi Trantib Kecamatan. Mereka akan bersinergi dengan unsur Babinsa, Babinkamtibmas, dan lembaga masyarakat, membentuk sistem keamanan terpadu.

“Mereka difasilitasi kendaraan operasional, seragam, dan uang transportasi. Namun yang lebih penting, mereka menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan lingkungan berbasis adat nagari,” terang Chandra.

Ia menambahkan, filosofi gerakan ini berpijak pada nilai luhur Minangkabau:
Badagok, Badantang, dan Badunsanak  yang artinya saling menegur, saling mengingatkan, dan saling menguatkan dalam semangat kekeluargaan.

Menjaga Padang, Menjaga Warisan

Malam-malam di Padang ke depan tak lagi sepi. Di jalan-jalan kota, di lorong-lorong kampung, hingga pesisir pantai, akan tampak para Dubalang Kota dengan seragam khasnya berpatroli, menyalakan lampu kendaraan mereka yang berkilau di bawah temaram lampu jalan.

Mereka bukan sekadar penjaga malam. Mereka adalah penjaga marwah adat, penjaga rasa aman, dan simbol kebangkitan nilai gotong royong yang mulai pudar di era modern.

Dengan Dubalang Kota, Padang seakan menegaskan kembali jati dirinya: kota yang bukan hanya dibangun dengan beton dan aspal, tetapi dengan jiwa kebersamaan dan kearifan lokal yang hidup dalam setiap warganya.

(Mond)

#DubalangKota #Padang