Sejumlah Menteri Dipanggil Presiden Prabowo ke Kertanegara, Ada Apa?
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat tiba di Kertanegara, pada Minggu, 28 September 2025.
D'On, Jakarta — Suasana kediaman Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, tampak lebih sibuk dari biasanya pada Minggu sore. Sejumlah menteri kabinet hadir satu per satu, menghadiri rapat terbatas yang berlangsung selama kurang lebih dua jam. Pertemuan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan forum penting untuk mengevaluasi sekaligus mempercepat realisasi program-program strategis pemerintahan Prabowo.
Membahas Program Pangan Nasional: Surplus 4 Juta Ton
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan, dirinya bersama Menteri Pertanian telah memberikan laporan khusus mengenai kondisi pangan nasional. Dari data yang dipaparkan, Indonesia diproyeksikan mengalami surplus produksi pangan antara 3,5 hingga 4 juta ton pada tahun ini.
“Alhamdulillah, program berjalan dengan baik. Dari laporan mentan, produksi kita diperkirakan surplus 3,5 juta sampai 4 juta ton tahun ini,” kata Zulhas usai pertemuan.
Capaian ini menjadi sinyal positif bagi cita-cita pemerintah mewujudkan swasembada pangan sekaligus memperkuat ketahanan nasional. Surplus produksi dipandang penting untuk menjaga stabilitas harga di pasar, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor.
Dana Desa & Koperasi Merah Putih: Menggerakkan Ekonomi Desa
Tidak hanya soal pangan, rapat juga mengupas perkembangan dana desa dan program koperasi desa merah putih (Kopdes). Menurut Zulhas, hingga saat ini dana yang berhasil dihimpun dan dikelola di sektor perbankan sudah mencapai sekitar Rp 200 triliun.
Program koperasi merah putih sendiri digadang sebagai tulang punggung penguatan ekonomi rakyat. Dengan mekanisme koperasi desa, pemerintah berharap perputaran ekonomi tidak lagi hanya terkonsentrasi di kota-kota besar, melainkan menjalar hingga ke pelosok desa.
“Intinya, pemerintah ingin mempercepat semua program unggulan. Mulai dari koperasi desa, kampung nelayan, energi terbarukan lewat solar panel, hingga perkembangan sektor migas dari ESDM,” jelas Zulhas.
Transisi Energi: Solar Panel Jadi Fokus
Salah satu topik yang tak kalah penting adalah persiapan pemanfaatan solar panel listrik ramah lingkungan. Program ini merupakan bagian dari agenda besar transisi energi menuju net zero emission. Pemerintah berupaya memperluas akses energi bersih di tingkat desa dan wilayah pesisir, agar pembangunan tidak hanya berorientasi pada ekonomi, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan.
Program Kampung Nelayan: 20.000 Tambak di Jawa
Dalam rapat tersebut, pemerintah juga membahas program kampung nelayan modern. Target yang dipatok cukup ambisius: pembangunan 20.000 tambak di berbagai wilayah Jawa. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi hasil laut, tetapi juga memperkuat kesejahteraan nelayan sekaligus membuka lapangan kerja baru.
Komitmen Percepatan Pembangunan
Pertemuan di Kertanegara ini mencerminkan bagaimana Presiden Prabowo terus menjaga koordinasi erat dengan para pembantunya. Fokus utama rapat adalah mempercepat jalannya program-program unggulan, mulai dari pangan, desa, energi, hingga sektor migas.
Langkah ini sejalan dengan janji politik Presiden Prabowo: pembangunan yang inklusif, cepat, dan menyentuh langsung kebutuhan rakyat.
“Presiden ingin semua program berjalan lebih cepat dan konkret di lapangan, bukan hanya berhenti pada konsep,” ungkap Zulhas.
Dengan pertemuan ini, arah pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Prabowo semakin jelas: menguatkan desa sebagai basis ekonomi, menjamin ketersediaan pangan, memperluas akses energi bersih, serta memberdayakan sektor nelayan. Semua itu menjadi pondasi bagi terwujudnya Indonesia yang lebih mandiri, adil, dan sejahtera.
(B1)