Breaking News

Tawuran Pelajar Pecah di Mata Air Saat Sholat Jumat, Lalin Lumpuh, 5 Orang Diamankan

Tawuran Pelajar Pecah Saat Infaha Shalat Jumat di Padang Selatan (Dok: Ade)

D'On, Padang
– Ketika umat muslim di Mata Air, Kecamatan Padang Selatan, tengah khusyuk menunaikan ibadah Sholat Jumat, suasana khidmat itu mendadak terusik oleh aksi tawuran antar kelompok pelajar. Insiden yang terjadi pada Jumat (15/8/2025) siang tersebut bukan hanya memicu kepanikan warga, tetapi juga membuat arus lalu lintas di kawasan itu terhenti total.

Menurut pantauan warga, bentrokan itu berlangsung tepat di tengah jalan raya yang biasanya padat kendaraan. Kedua kelompok pelajar, yang sebagian masih mengenakan seragam sekolah, saling melontarkan serangan fisik dan melempar batu tanpa memedulikan keselamatan pengguna jalan maupun pejalan kaki yang melintas. Suara teriakan dan lemparan benda keras terdengar bersahut-sahutan, memecah ketenangan siang itu.

Seorang satpam dari salah satu sekolah di kawasan Mata Air mengaku, aksi tawuran semacam ini bukanlah yang pertama kali terjadi. “Bulan Agustus ini saja, sudah beberapa kali mereka tawuran setiap hari Jumat. Apalagi kalau besoknya libur, biasanya kejadian seperti ini lebih rawan,” ungkapnya.

Bentrok kali ini berlangsung cukup lama sebelum akhirnya aparat Satpol PP yang ditugaskan di Kecamatan Padang Selatan bergerak cepat membubarkan massa pelajar. Di bawah komando Kasi Trantib-PB Eka Saputra, petugas berhasil mengamankan lima pelajar yang diduga terlibat langsung dalam aksi tawuran. Mereka langsung dibawa ke kantor kecamatan untuk dilakukan pendataan dan pemeriksaan awal.

Eka Saputra membenarkan bahwa kejadian itu terjadi saat sebagian besar warga tengah melaksanakan Sholat Jumat. Ia menegaskan, pihaknya sudah memulai proses penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti tawuran tersebut, termasuk memanggil orang tua dan pihak sekolah dari para pelaku.

“Kami sudah memanggil orang tua dan pihak sekolah. Nanti akan dibuatkan surat perjanjian agar mereka tidak mengulangi perbuatan ini. Kalau sampai terulang lagi, konsekuensinya tegas: mereka akan dikeluarkan dari sekolah dan tidak diperbolehkan bersekolah di Kota Padang, sesuai instruksi Bapak Wali Kota,” tegas Eka.

Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih mengawasi pergaulan anak-anaknya, terutama menjelang dan setelah jam sekolah, mengingat tawuran biasanya terjadi di waktu-waktu tersebut.

Peristiwa ini menjadi alarm keras bagi dunia pendidikan dan keamanan di Kota Padang. Tawuran pelajar yang terjadi di jam ibadah tidak hanya mencederai ketertiban umum, tetapi juga menimbulkan keresahan masyarakat serta mengganggu kelancaran aktivitas warga. Aparat berharap langkah penindakan dan pembinaan ini mampu memutus rantai aksi tawuran yang belakangan kian sering terjadi di kawasan tersebut.

(Mond)

#Tawuran #Padang #Peristiwa