Polisi Serius Ungkap Penyebab Kebakaran Blok Barat Pasar Payakumbuh, Pemko Segerakan Relokasi 500 Pedagang
D'On, Payakumbuh – Upaya mengungkap penyebab terbakarnya Blok Barat Pusat Pertokoan Pasar Payakumbuh pada Selasa malam (26/8) terus dikebut aparat kepolisian. Musibah besar yang melalap puluhan toko dan kios ini tak hanya menimbulkan kerugian material miliaran rupiah, tetapi juga mengguncang roda perekonomian ratusan pedagang yang sehari-hari menggantungkan hidup di pasar tradisional terbesar di Kota Randang itu.
Keseriusan aparat terlihat sejak Rabu pagi (27/8), ketika Tim Inafis Polda Sumbar bersama Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Riau turun langsung ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sejak pukul 09.30 WIB, garis polisi masih membentang ketat di area kebakaran, sementara tim berseragam lengkap dengan perlengkapan forensik mulai menyisir titik-titik yang diduga menjadi sumber api.
Kapolres Payakumbuh AKBP Ricky Ricardo menegaskan, keterlibatan tim forensik lintas wilayah merupakan bentuk respons cepat dan komitmen polisi dalam mengusut penyebab kebakaran secara terang benderang.
“Ini musibah besar, kerugian pedagang tidak sedikit. Karena itu, proses penyelidikan harus dilakukan secara cepat, tepat, dan transparan. Semua pihak kami hadirkan di lokasi—mulai dari perwakilan pedagang, Pemerintah Kota Payakumbuh, Satpol PP, hingga petugas piket malam saat kejadian—agar penyelidikan ini bisa disaksikan bersama-sama,” ujar Ricky.
Harapan Pedagang dan Komitmen Polisi
Desakan agar penyebab kebakaran segera diungkap sebelumnya juga datang dari Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3). Para pedagang berharap tidak ada spekulasi liar yang berkembang, apalagi kejadian ini menimbulkan trauma mendalam dan kerugian ekonomi besar.
“Visi kita sama dengan para pedagang. Mereka ingin tahu jelas dari mana api berasal, dan kami pun demikian. Karena itu semua proses penyelidikan akan kami jalankan terbuka,” jelas Kapolres.
Hingga Rabu sore, polisi sudah memeriksa sedikitnya enam orang saksi, termasuk saksi mata yang pertama kali melihat api menjalar di lantai II Blok Barat. Jumlah saksi diperkirakan akan bertambah sesuai kebutuhan penyelidikan.
Meski begitu, hasil pasti dari laboratorium forensik belum bisa segera diumumkan. Ricky menyebut, butuh waktu antara tiga hari hingga satu minggu agar analisa teknis Bidlabfor selesai. “Setelah hasil keluar, barulah kita bisa memastikan penyebab kebakaran,” tegasnya.
Relokasi Darurat untuk 500 Pedagang
Sementara penyelidikan masih berlangsung, Pemerintah Kota Payakumbuh juga bergerak cepat. Pemko tak ingin aktivitas perdagangan lumpuh terlalu lama, sebab pasar ini merupakan pusat denyut ekonomi kota.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM M. Faizal mengatakan, sehari setelah kebakaran pihaknya bersama Forkopimda langsung menggelar rapat koordinasi darurat. Salah satu keputusan penting adalah menyiapkan lokasi relokasi sementara bagi pedagang terdampak.
“Jumlah pedagang yang terdampak sekitar 500 orang, baik pemilik toko, kios, maupun pedagang palung. Kita harus pastikan mereka bisa kembali berjualan sesegera mungkin. Karena itu lokasi penampungan sementara harus segera disiapkan,” jelas Faizal.
Ada beberapa lokasi alternatif yang sedang dikaji, di antaranya Terminal Sago dan kawasan Jalan Usman. Pemko bersama Dinas PUPR membahas detail teknis, mulai dari model bangunan darurat, pola penempatan pedagang, hingga akses jalan agar tidak mengganggu lalu lintas kota.
“Pemerintah tidak ingin solusi relokasi ini justru menimbulkan masalah baru. Karena itu kami hati-hati dalam memilih lokasi. Insya Allah segera dieksekusi, sesuai arahan pimpinan daerah,” tambahnya.
Penanganan Kesehatan dan Dampak Sosial
Meski kebakaran melalap habis puluhan toko, beruntung tidak ada korban jiwa. Hanya beberapa pedagang yang mengalami sesak napas akibat kepulan asap tebal. “Alhamdulillah semuanya sudah tertangani dengan cepat. Tim medis dari Dinas Kesehatan lengkap dengan ambulans sudah siaga sejak awal kejadian,” tutur Faizal.
Ia menegaskan, Pemko berkomitmen penuh agar pascakebakaran ini tidak berlarut-larut. Aktivitas pasar harus segera pulih karena menyangkut hajat hidup banyak orang. “Kita harus bertindak cepat. Relokasi sementara ini adalah solusi agar roda ekonomi tetap berputar,” ujarnya.
Situasi Terakhir di Lokasi
Pantauan di lapangan, hingga pukul 16.00 WIB, kendaraan operasional Tim Inafis Sumbar dan Bidlabfor Riau masih terparkir di sekitar area kebakaran. Sejumlah personel terus melakukan pengumpulan barang bukti, sementara masyarakat hanya bisa melihat dari kejauhan karena area masih steril oleh garis polisi.
Asap sisa kebakaran masih tercium di beberapa sudut bangunan hangus. Dinding-dinding hitam berjelaga, sisa rak terbakar, serta tumpukan barang dagangan yang jadi arang menambah pilu suasana. Beberapa pedagang terlihat menatap kosong, menahan haru, mengenang barang dagangan yang lenyap sekejap dilalap api.
Meski berat, para pedagang berharap hasil penyelidikan segera keluar, sehingga mereka bisa mengetahui kepastian penyebab musibah. “Kalau penyebab jelas, hati kami bisa sedikit tenang. Sekarang masih tanda tanya besar,” ujar salah seorang pedagang yang enggan disebut namanya.
Dengan penyelidikan intensif yang tengah berlangsung dan langkah cepat pemerintah menyiapkan relokasi, harapan pedagang kini bertumpu pada kejelasan hasil forensik serta kepastian tempat usaha baru. Satu hal yang pasti, kebakaran ini menjadi ujian berat bagi perekonomian Payakumbuh, namun juga momentum untuk memperbaiki tata kelola pasar agar lebih aman dan berkelanjutan di masa depan.
(Mond)
#Peristiwa #KebakaranPasarPayakumbuh #Kebakaran