Kebakaran Hebat Hanguskan 380 Kios Pasar Payakumbuh: Dugaan Kesengajaan, Tuntutan Pedagang, dan Rencana Pasar Modern
Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3) menduga ada kejanggalan di balik musibah ini. Ketua IP3, H. Esa Muhardanil, bahkan secara terbuka menyebut ada indikasi kesengajaan
D'On, Payakumbuh – Subuh Selasa, 26 Agustus 2025, langit Kota Payakumbuh mendadak merah menyala. Sekitar pukul 04.50 WIB, warga dikejutkan dengan kemunculan titik api di lantai II Pusat Pertokoan Blok Barat Pasar Payakumbuh. Hanya dalam hitungan menit, api kecil itu berubah menjadi kobaran besar yang dengan cepat melahap bangunan pertokoan.
Dalam waktu kurang dari dua jam, si jago merah berhasil merambah hampir seluruh petak toko dan kios, baik di lantai II maupun lantai I. Kepulan asap tebal membumbung tinggi, terdengar suara ledakan kecil dari dalam kios, sementara ratusan pedagang hanya bisa pasrah menyaksikan usaha mereka berubah menjadi abu.
Api Melahap 380 Unit, Kerugian Ditaksir Rp160 Miliar
Data resmi Pemko Payakumbuh mencatat, total kios dan pertokoan yang terbakar mencapai 380 unit, sementara 132 unit lainnya ikut terdampak dengan tingkat kerusakan mencapai 88 persen. Nilai kerugian ditaksir mencapai Rp160 miliar, menjadikannya kebakaran terbesar dalam 45 tahun terakhir di Kota Payakumbuh.
Tak hanya pemadam lokal, sembilan daerah tetangga ikut mengirimkan armada pemadam kebakaran. Ratusan personel berjibaku hingga berjam-jam melawan ganasnya api. Barulah sekitar pukul 14.00 WIB, kobaran api benar-benar berhasil dipadamkan.
Namun, di balik tragedi yang berpotensi melumpuhkan denyut nadi ekonomi masyarakat Payakumbuh itu, muncul tanda tanya besar yang kini jadi perbincangan hangat.
Dugaan Kejanggalan: “Ini Sudah yang Ketujuh Kalinya”
Tak butuh waktu lama, rumor segera merebak. Pedagang yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3) menduga ada kejanggalan di balik musibah ini. Ketua IP3, H. Esa Muhardanil, bahkan secara terbuka menyebut ada indikasi kesengajaan.
“Kejadian ini sudah yang ketujuh kalinya. Dan kami menilai ada indikasi kejanggalan terkait terbakarnya ratusan tempat usaha kami,” ujarnya dalam konferensi pers di Balai Wartawan, Selasa sore.
Dugaan itu bukan tanpa alasan. Beberapa hal yang dianggap mencurigakan antara lain:
-
CCTV Pasar Dicabut Dua Bulan Sebelumnya
Dua bulan sebelum kebakaran, CCTV milik Pemko yang terpasang di kawasan pertokoan dicabut tanpa alasan jelas. Saat pedagang mempertanyakan, orang yang mencabut hanya diam dan pergi begitu saja. -
Muncul Beberapa Titik Api Sekaligus
Saat awal kebakaran, saksi mata melihat api muncul dari beberapa titik yang cukup berjauhan. Menurut IP3, jika penyebabnya konsleting listrik, seharusnya hanya ada satu titik api, bukan beberapa sekaligus. -
Pertemuan Revitalisasi Pasar
Lima hari sebelum tragedi, Pemko mengundang pengurus IP3 untuk membahas rencana revitalisasi pasar bersama konsultan Universitas Bung Hatta (UBH). Intinya, pasar harus dibongkar dan ditata ulang. Pedagang sempat meminta penundaan karena kondisi ekonomi sedang lesu.
“Kami tidak tahu apakah kebakaran ini terkait dengan penolakan kami atas rencana revitalisasi. Tapi, wajar saja kalau kami curiga,” tegas Esa.
IP3 Akan Tempuh Jalur Hukum
Bukan hanya IP3, suara senada juga datang dari Adi Surya, Ketua Dewan Syuro IP3 sekaligus advokat. Ia menegaskan bahwa pada Rabu, 27 Agustus 2025, pihaknya akan resmi melaporkan dugaan kejanggalan ini ke Mapolres Payakumbuh.
Menurutnya, polisi harus mengusut tuntas apakah kebakaran disebabkan kelalaian teknis atau ada unsur kesengajaan.
“Kalau karena konsleting listrik, berarti ada kelalaian dari PLN dan harus diproses hukum. Tapi kalau terbukti sengaja, maka harus ada keberanian untuk mengungkap siapa dalangnya. Jangan sampai tiga ribu jiwa pedagang yang terdampak jadi korban permainan,” tegasnya.
Pemko Payakumbuh: “Jangan Termakan Isu”
Di sisi lain, Wali Kota Payakumbuh, dr. Zulmaita, membantah keras tudingan bahwa Pemko sengaja membakar pasar demi kepentingan tertentu.
“Tidak benar itu. Hati saya bukan terbuat dari batu. Saya hadir untuk mengabdi, bukan untuk menghabisi. Jangan terburu termakan isu, mari kita tunggu hasil pemeriksaan polisi,” ujarnya.
Zulmaita mengaku sangat berempati terhadap para pedagang yang kehilangan mata pencaharian. Ia memastikan Pemko segera menyiapkan lokasi relokasi sementara agar aktivitas perdagangan tidak terhenti total.
Tak berhenti di situ, Pemko juga mengumumkan rencana pembangunan pasar modern di lokasi bekas kebakaran.
Rencana Besar: Pasar Modern Konsep CBD 10 Lantai
Rencana revitalisasi ini ternyata bukan hal baru. Jauh sebelum kebakaran, Wakil Wali Kota Elzadaswarman sudah mengumumkan bahwa Pemko akan menggagas proyek strategis berupa pembangunan pasar modern dengan konsep Central Business District (CBD).
Pasar modern itu dirancang megah:
- 10 lantai dengan konsep Trade Center
- Culinary Center, Hotel, Apartemen, dan Expo Area
- Diharapkan menjadikan Payakumbuh sebagai destinasi ekonomi baru di Sumatera Barat
Namun, publik menaruh curiga pada sumber pendanaan proyek ambisius tersebut. APBD dipandang tidak akan mampu menanggung biaya megaproyek, sehingga muncul dugaan bahwa pembangunan ini melibatkan modal cukong besar di balik layar.
Pedagang Terjepit, Publik Menunggu Kebenaran
Kini, situasi di Payakumbuh kian panas. Pedagang kehilangan mata pencaharian, ekonomi kota terguncang, sementara rumor dan spekulasi terus beredar.
Apakah kebakaran pasar terbesar dalam sejarah Payakumbuh ini murni musibah akibat konsleting listrik, ataukah ada tangan-tangan tersembunyi yang memanfaatkannya sebagai pintu masuk untuk proyek revitalisasi raksasa?
Satu hal yang pasti, publik menunggu kepolisian bekerja cepat dan transparan, agar tidak ada lagi korban yang terzalimi oleh api maupun oleh kepentingan segelintir pihak.
(Mond)
#Peristiwa #KebakaranPasarPayakumbuh #Payakumbuh