Kebakaran Hebat di Lubuk Begalung: 10 Petak Rumah Ludes, Lurah Lubuk Begalung Nan XX Dirikan Tenda Darurat dan Posko Bantuan
10 Petak Rumah di Jalan Dalam Gaduang Lubuk Begalung Terbakar (Dok: Anto Ch)
D'On, Padang – Sabtu sore (23/8/2025), suasana tenang di Jalan Dalam Gadung Jo.12, RT 003/RW 008, Kelurahan Lubuk Begalung Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, mendadak berubah mencekam. Asap hitam pekat membumbung tinggi ke langit, diikuti kobaran api yang melalap cepat deretan rumah petak dan kos-kosan di kawasan padat penduduk itu.
Dalam waktu singkat, sepuluh unit bangunan yang terdiri dari rumah kontrakan dan kos-kosan hangus terbakar. Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang memperkirakan kerugian akibat peristiwa ini mencapai Rp1 miliar.
Kronologi Api Melahap Permukiman Padat
Kabid Operasional Damkar Kota Padang, Rinaldi, mengungkapkan pihaknya menerima laporan pertama kali sekitar pukul 17.07 WIB dari seorang warga bernama Mazwar (75). Saat itu, Mazwar melihat asap mengepul dari salah satu rumah, lalu api semakin membesar dalam hitungan menit.
“Begitu menerima laporan, kami langsung mengerahkan sembilan unit armada dan 80 personel ke lokasi. Tim tiba pukul 17.17 WIB, namun kondisi sangat menantang karena akses jalan sempit dan permukiman padat. Proses pemadaman baru berhasil dilakukan sekitar pukul 18.16 WIB,” ujar Rinaldi.
Kebakaran melanda area seluas 850 meter persegi dan berdampak pada 8 kepala keluarga dengan 34 jiwa. Meski tidak ada korban luka maupun meninggal dunia, namun kerugian materi terbilang besar.
“Sepuluh petak rumah dan kos-kosan habis terbakar, dua unit sepeda motor juga hangus. Estimasi kerugian mencapai Rp1 miliar. Untungnya, berkat kerja sama warga, petugas, dan relawan, aset senilai sekitar Rp1,5 miliar masih berhasil diselamatkan,” tambahnya.
Pemilik Bangunan yang Terdampak
Beberapa warga yang kehilangan rumah dan kos-kosan dalam peristiwa ini di antaranya:
- Andy Hermanto (45) – pemilik tiga petak kos dan sebuah rumah berwarna biru.
- Gilang (23) – pemilik satu petak rumah berwarna hijau.
- Doni Eka Putra (54) – pemilik tiga petak rumah berwarna kuning dan putih.
- Intan (36) – pemilik dua petak rumah berwarna pink.
- Yesi Arisandi (41) – pemilik satu unit rumah.
Bagi mereka, kebakaran ini bukan sekadar kehilangan tempat tinggal, tetapi juga hilangnya sumber penghidupan, terutama bagi pemilik kos yang menggantungkan ekonomi keluarga dari penyewaan kamar.
Tantangan Pemadaman
Upaya pemadaman tidak berjalan mudah. Akses lokasi yang berada di kawasan permukiman padat dengan gang sempit memperlambat laju armada pemadam. Selain itu, api dengan cepat merembet karena bangunan berdempetan dan sebagian besar masih terbuat dari kayu.
“Selain petugas Damkar, kami juga dibantu KSB (Kelompok Siaga Bencana) Kelurahan dan Kecamatan Lubeg, pihak kepolisian, BPBD, PLN, relawan kebencanaan, serta masyarakat setempat. Tanpa sinergi ini, kerusakan mungkin akan lebih parah lagi,” kata Rinaldi.
Lurah Lubuk Begalung Nan XX, Yusdi Koto Siapkan Tenda Darurat dan Posko Bantuan
Lurah Lubuk Begalung Nan XX, Yusdi Koto, turut hadir memantau langsung proses pemadaman sekaligus mendampingi warganya yang terdampak. Ia mengaku prihatin dengan musibah ini dan menegaskan perlunya penanganan cepat pascakebakaran.
“Kami sangat berduka atas musibah ini. Ada delapan KK dengan 34 jiwa yang kini kehilangan tempat tinggal. Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan BPBD Kota Padang untuk mendirikan tenda darurat dan posko bantuan sementara. Kami juga mengimbau masyarakat untuk bersama-sama membantu korban, baik melalui bantuan pangan maupun pakaian layak pakai,” kata Yusdi.
Ia juga menyoroti pentingnya kewaspadaan warga terhadap potensi kebakaran di kawasan padat penduduk.
“Permukiman kita di sini cukup rawan karena bangunan berdekatan dan akses jalan sempit. Saya berharap warga semakin waspada, terutama dalam penggunaan listrik dan kegiatan sehari-hari seperti memasak atau membakar sampah. Hal-hal kecil bisa memicu bencana besar seperti ini,” tambahnya.
Harapan ke Depan
Meski musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa, dampak sosial dan ekonomi yang ditinggalkan cukup berat. Banyak keluarga kini harus kehilangan tempat tinggal dan harta benda yang telah dikumpulkan bertahun-tahun.
Dinas Damkar bersama Pemerintah Kota Padang berkomitmen melakukan evaluasi terkait penanganan kebakaran di kawasan padat penduduk. Sementara itu, warga terdampak berharap ada bantuan segera agar mereka bisa bangkit kembali.
Kebakaran di Lubuk Begalung ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesadaran kolektif dalam mencegah bencana, terutama di kawasan padat penduduk yang rawan terhadap penyebaran api.
(Anto Ch)
#Peristiwa #Kebakaran #Padang