Hasto Kristiyanto Kembali Menjabat Sekjen PDIP, Memasuki Periode Ketiga dan Menorehkan Rekor Baru
D'On, Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali mempercayakan jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) kepada Hasto Kristiyanto untuk periode 2025–2030. Penunjukan ini bukan hanya menandai keberlanjutan kepemimpinan Hasto di jajaran elite partai banteng moncong putih, tetapi juga mencatatkan rekor baru sebagai Sekjen terlama dalam sejarah PDIP.
Pleno dan Pelantikan di Hari yang Sama
Keputusan tersebut diambil dalam sidang pleno DPP PDIP yang digelar pada Kamis (14/8/2025) di kantor pusat partai. Menariknya, pleno tidak hanya berfokus pada penetapan, tetapi langsung dilanjutkan dengan prosesi pelantikan.
Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo, yang turut hadir, membenarkan kabar tersebut.
“Tadi langsung pelantikan. Dilanjut rapat pleno pertama,” ujar Ganjar, Kamis malam, sembari menegaskan bahwa suasana sidang berlangsung hangat dan penuh semangat.
Perjalanan Panjang Seorang Sekjen
Hasto Kristiyanto pertama kali dipercaya menjadi Sekjen PDIP pada 2015, menggantikan Tjahjo Kumolo yang kala itu diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri di kabinet Presiden Joko Widodo.
Empat tahun kemudian, pada Kongres V PDIP tahun 2019 di Bali, Hasto kembali mendapatkan mandat untuk melanjutkan perannya. Kepemimpinannya dinilai mampu menjaga soliditas internal partai sekaligus mengawal strategi politik PDIP di berbagai momentum penting, termasuk Pemilu 2019 dan 2024.
Kini, dengan keputusan pleno 2025, Hasto resmi memasuki periode ketiganya, menjadikan dirinya tokoh kunci yang tidak tergantikan di posisi strategis tersebut.
Rekor Sekjen Terlama
Jika menuntaskan masa jabatan hingga 2030, Hasto akan memimpin sebagai Sekjen PDIP selama 15 tahun penuh—mengungguli catatan para pendahulunya. Posisi Sekjen di PDIP dikenal memiliki peran sentral: mengoordinasikan kerja organisasi dari pusat hingga daerah, mengawal agenda politik partai, serta menjaga hubungan antara pimpinan pusat dan akar rumput.
Bagi Hasto, kepercayaan ini bukan sekadar simbol, melainkan amanah besar untuk memastikan PDIP tetap solid di tengah dinamika politik nasional.
Tantangan ke Depan
Masa jabatan 2025–2030 bukanlah periode yang ringan. PDIP akan menghadapi fase konsolidasi pasca Pemilu 2024, penguatan kaderisasi, serta penyesuaian strategi menghadapi tantangan politik baru di era pemerintahan mendatang.
Selain itu, dinamika politik nasional yang kian kompetitif menuntut Hasto menjaga keseimbangan antara idealisme partai dan pragmatisme politik.
Pengamat politik menilai, rekam jejak Hasto selama dua periode sebelumnya menjadi modal besar. Kedekatannya dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, serta kemampuannya membangun jejaring lintas generasi kader, membuatnya dianggap sosok yang tepat untuk mempertahankan stabilitas internal PDIP.
Komitmen Lanjutan
Meski belum memberikan pernyataan panjang, Hasto dalam beberapa kesempatan sebelumnya menegaskan komitmennya untuk menjalankan amanah partai dengan penuh dedikasi.
“Bagi saya, PDIP adalah rumah besar perjuangan rakyat. Menjadi Sekjen berarti mengawal api perjuangan itu agar tetap menyala,” ucapnya dalam salah satu wawancara beberapa waktu lalu.
Dengan periode ketiga ini, perjalanan politik Hasto Kristiyanto di PDIP akan semakin lekat dengan sejarah panjang partai tersebut. Ke depan, publik akan menantikan bagaimana ia menakhodai mesin partai menghadapi perubahan peta politik nasional.
(Mond)
#PDIP #Politik #Nasional #SekjenPDIP #HastoKristiyanto