Dua Warga Jadi Korban Penganiayaan Brutal di Deiyai, Aparat Satgas Damai Cartenz Buru KKB Nokai
Personel Ops Damai Cartenz bersama Polres Deiyai berjaga di Distrik Tigi pasca kasus penganiayaan yang menewaskan satu warga. (Dok. Satgas ODC)
D'On, Deiyai, Papua Tengah – Situasi keamanan di Kabupaten Deiyai kembali memanas. Dua warga sipil menjadi korban penganiayaan sadis yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Nokai, bagian dari jaringan TPNPB-OPM. Insiden berdarah ini terjadi pada Senin (18/8/2025) sekitar pukul 11.53 WIT, di Distrik Tigi, dan menelan satu korban jiwa serta satu lainnya kritis.
Kronologi Kejadian
Informasi resmi dari Polres Deiyai menyebutkan, korban pertama bernama Agus Hariono (46) ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Ia terkapar di semak-semak belakang kantor BPJS Waghete dengan luka parah akibat penganiayaan. Tim Sat Reskrim Polres Deiyai yang dipimpin langsung Kasat Reskrim Ipda Muhammad Dito Anugerah segera mengevakuasi korban ke RSUD Waghete. Hingga berita ini diturunkan, Agus masih dalam kondisi kritis dan mendapat perawatan intensif.
Tak lama berselang, laporan serupa datang dari lokasi berbeda di Waghete II, Distrik Tigi. Korban kedua, La Kafi, sudah lebih dulu berada di rumah sakit. Namun, upaya medis tidak berhasil menyelamatkannya. Ia dinyatakan meninggal dunia akibat luka parah yang diderita.
Kedua peristiwa tersebut terjadi dalam waktu berdekatan, menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat setempat. Sejumlah saksi mata mengaku ketakutan dan memilih tidak keluar rumah setelah insiden tersebut.
Diduga Ulah KKB Nokai
Hasil penyelidikan awal aparat mengarah pada dugaan keterlibatan KKB Nokai Deiyai, bagian dari Kodap XXXI TPNPB-OPM, yang dikabarkan berada di bawah komando Panglima Jhon Badii. Kelompok ini masih berafiliasi dengan struktur besar TPNPB yang dipimpin Goliat Tabuni, tokoh senior yang dikenal memiliki pengaruh luas di wilayah pegunungan Papua.
Meski motif pasti penganiayaan ini belum terungkap, aparat menduga aksi brutal tersebut merupakan bagian dari upaya KKB memperluas teror dan memperlihatkan eksistensinya di tengah operasi aparat keamanan.
Respons Aparat: Tak Akan Tinggal Diam
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menegaskan bahwa aparat tidak akan membiarkan aksi keji ini dibiarkan begitu saja. Ia menekankan bahwa tim khusus telah diturunkan untuk melakukan pengejaran.
“Kami sudah turunkan tim untuk mengungkap dan menangkap para pelaku. Aparat tidak akan tinggal diam terhadap tindakan brutal yang mengakibatkan korban jiwa,” tegas Brigjen Faizal.
Menurutnya, prioritas utama saat ini adalah memastikan keamanan masyarakat sipil dan mengungkap dalang di balik peristiwa ini.
Imbauan untuk Warga
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau warga Deiyai agar tidak panik dan tetap mendukung upaya aparat. Ia menegaskan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam memberikan informasi terkait pergerakan kelompok bersenjata.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Deiyai untuk tetap tenang dan bersama-sama menjaga situasi kamtibmas. Jika mengetahui informasi terkait keberadaan kelompok bersenjata, segera laporkan kepada aparat keamanan,” ujarnya.
Situasi Deiyai: Antara Trauma dan Kekhawatiran
Kasus ini menambah daftar panjang insiden kekerasan di wilayah Papua Tengah, yang selama bertahun-tahun menjadi titik panas konflik antara aparat keamanan dan KKB. Kehilangan nyawa warga sipil dalam insiden seperti ini memperdalam trauma masyarakat. Beberapa warga mengaku khawatir insiden serupa akan kembali terjadi, terutama karena pergerakan KKB masih sulit diprediksi.
Pemerintah daerah bersama aparat keamanan kini terus berkoordinasi untuk menenangkan situasi dan mencegah kepanikan massal. Aparat juga meningkatkan patroli di titik-titik rawan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan susulan.
Penegakan Hukum Jadi Kunci
Hingga kini, penyelidikan masih berjalan intensif. Aparat berkomitmen untuk menangkap para pelaku sekaligus memastikan bahwa penegakan hukum berjalan sesuai aturan. Di sisi lain, masyarakat sipil berharap agar aparat lebih cepat bertindak sehingga rasa aman dapat benar-benar kembali dirasakan.
Insiden penganiayaan di Deiyai ini menjadi peringatan bahwa konflik bersenjata di Papua masih jauh dari kata usai. Korban sipil kerap menjadi pihak yang paling menderita di tengah tarik-menarik kepentingan kelompok bersenjata dan aparat negara.
(Mond)
#KKB #Penganiayaan #Kriminal